23
IP, Wireless LAN, bahkan simulasi hubungan antar node jaringan yang menggunakan media satelit [24].
3.5.4 Bahasa TCL dan OTCL
a. TCL
Tcl Tool Command Language merupakan string-based command language, bahasa Tcl diciptakan oleh John Ousterhout sekitar tahun 1980-an. Tcl
didesain sebagai “perekat” yang membangun softwere building block menjadi suatu aplikasi. Adapun dasar-dasar dalam membuat bahasa Tcl adalah syntax
dasar, variable dan array, repetisi loop, perintah kondisional, comment, dan prosedur.
Nama prosedur, build in command, variable dan array bersifat case sensitive, artinya andai nama prosedur dan variabel sama, keduanya tidak akan
saling konflik saat simulasi dijalankan [23].
b. OTCL
OTCL Object Oriented TCL merupakan ekstensi tambahan dari Tcl yang membuat fungsi object oriented pada Tcl agar dapat didefeniskan dan class Otcl
dapat digunakan.
3.5.5 Output Simulasi NS
Saat simulasi yang dijalankan berakhir, maka NS akan membuat satu atau lebih file keluaran berupa text-based yang berisi detail hasil simulasi. Ada dua
jenis file keluaran yang ditampilkan NS yaitu: file trace yang digunakan untuk analisa numerik dan file nacetace yang digunakan sebagai tampilan grafis
simulasi yang dikenal sebagai network animator nam [23]
Universitas Sumatera Utara
24
3.6 Evaluation Video EvalVid
Evaluation Video EvalVid adalah metode pengukuran kualitas video yang dikembangkan oleh University of Berlin, Telecommunication Network
Group. Didalam Evalvid terdapat framework dan berbagai tool yang dapat digunakan sebagai pengevaluasi video baik yang ditransmisikan lewat jaringan
komunikasi yang nyata ataupun simulasi. Evalvid biasa digunakan untuk menghitung kualitas video berdasarkan perhitungan PSNR dari frame-by-frame.
EvalVid memiliki struktur modular, sehingga memudahkan pengguna untuk mengganti codec dan memungkinkan untuk terjadinya pertukaran jaringan. Pada
Gambar 3.3 menggambarkan struktur framework EvalVid [25].
Gambar 3.3 Struktur Framework EvalVid Framework evaluasi ini berisi transmisi yang lengkap dari video digital
mulai dari source video, reordering pada source, encoding, paketisasi, transmisi jaringan, reduksi jitter oleh buffer play-out, decoding, hingga video yang diterima
oleh end-user. Data yang diperoleh dari evaluasi akan diproses pada arus transmisi dan akan disimpan dan ditandai pada file-file yang berbeda, kemudian
Universitas Sumatera Utara
25
file-file ini digunakan untuk memperoleh hasil yang diinginkan, misalnya, loss rate, jitter, dan kualitas video [25].
Evaluasi data dilakukan disisi pengirim, sehingga informasi dari penerima harus dipindahkan kesisi pengirim. Teori praktisnya, video baku yang terkompresi
sangat besar, misalnya ukuran video tersebut 680 MB untuk 3 menit PDA-screen. Di sisi lain EvalVid ini merekontruksi video yang akan ditampilkan dari informasi
yang tersedia di sisi pengirim. Informasi tambahan yang diperlukan pada sisi penerima adalah file yang yang di tandai dengan waktu di setiap paket yang
diterima [25].
3.7 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah melalui studi literatur terhadap bandwidth request yang ada. Metode yang
dilibatkan dalam evaluasi kinerja adalah mekanisme yang umum digunakan dalam sub-frame uplink bandwidth request WiMAX yang terkait dengan video.
Selanjutnya metode evaluasi kinerja mekanisme bandwidth request adalah melalui simulasi. Simulasi dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman
network simulator 2 NS-2 melalui perangkat lunak Linux Ubuntu.
3.8 Topologi Jaringan