PT  Nojorono  Tobacco  International  yang  dikenal  dengan  PT.NTI,  perusahaan  ini dikelola  secara  kolektif  oleh  lima  keluarga  sekaligus.  Merek  yang  diproduksi  adalah
minak  Djinggo  dan  Clas  Mild,  namun  ada  beberapa  merek  yang  tidak  dikenal  seperti Astrokoro, 234 dan Kaki Tiga, merek tersebut tidak terekenal mungkin disebabkan tidak
pernah  di  iklankan  atau  pabtik  hanya  memproduksi  dalam  jumlah  sedikit.  Namun  ada beberpa  produk  yang  diproduksi  oleh  PT  Nojorono  Tobacco  International
sebagai berikut:
a. Sigaret Kretek tangan
  Djinggo   Djinggo Plus
  Aroma   Aroma Slim
  Matra   Maraton
b. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor
  Nikki Super   Niko International
c. Sigaret Kretek Mesin Lights Mild
  Clas Mild dan Clas Mild Menthol
6. PT Wismilak Inti Makmur, Tbk.
Tabel 3.8 PT Wismilak Inti Makmur, Tbk.
Jenis Publik
Industri Tembakau
Berdiri 1962 sebagai Gelora Djaja
1994  sebagai  PT  Wismilak  Inti Makmur
Kantor Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Pendiri Lie Koen Lie
Produk Rokok dan Cerutu
Jumlah Karyawan -
Induk -
Situs www.wismilak.com
Sumber: www.wikipedia.com 2015
Produk yang di produksi sebagi berikut:
a. Sigaret Kretek tangan
  Wismilak Kretek Special   Galan, Slim, Galan Prima
b. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor
  Wismilak Diplomat c.
Sigaret Kretek Mesin Lights Mild   Galan Mild, Wismilak Diplomat Mild
d. Cerutu
  Wismilak Premium Cigar
7.  PT Karya Dibya Mahardika
Tabel 3.9 PT Karya Dibya Mahardika
Jenis Publik
Industri Tembakau
Berdiri 1962
Kantor Pasuruan dan Blitar, Indonesia
Pendiri -
Produk Rokok
Jumlah Karyawan -
Induk -
Situs -
Sumber: www.wikipedia.com 2015
Produk yang di produksi sebagi berikut:
  Absolute Mild, Absolute Mild Menthol, Absolute Ruby   Minna International
  Minna Barokah   Apach
  Extreme Mild, Extreme Mild Menthol   Kennedy
  Marcopolo   Master Mild
  Win Mild, Win Mild Minti Ceta   Bohem Cigar, Esse, Raison, The One
3.2 Billboard di Bandung
Bandung  merupakan  kota  yang  potensial  untuk  segala  produk  yang  akan dipasarkan,  hal  ini  didukung  dengan  banyaknya  orang-orang  datang  ke  kota
Bandung,  orang  datang  ke  Bandung  di  dominasi  oleh  pekerja,  pelajar  atau berwisata,  melihat  keadaan  tersebut  menjadi  sasaran  produsen  rokok  untuk
mempromosikan  produk  melalui  berbagai  cara,  salah  satunya  dengan  memasang billboard  disetiap  sudut  kota.  Begitupun  dengan  rokok  yang  melakukan  promosi
menggunakan  media  billboard.  Keberadaan    billboard  rokok  merupakan  potensi bagi  suatu  daerah  sebagai  penghasil  pajak,  karena  rokok  merupakan  penghasil
pajak  terbesar.    Promosi  menggunakan  media  billboard  bisa  disesuaikan  dengan lokasi  sehingga  mampu  tepat  pada  khalayak  yang  menjadi  sasaran,  sehingga
khalayak selalu mengingat brand atau produk yang di iklankan di billboard. Namun billboard rokok hingga saat ini menjadi permasalahan besar bagi kota
Bandung,  karena  rokok  akan  merusak  pemikiran  orang  dalam  jumlah  banyak, billboard  yang  tidak  beraturan  membuat  tata  kota  menjadi  tidak  baik,  seperti
berada di daerah yang dilarang seperti di area pendidikan, perkantoran, dibelokan jalan,  visualisasi iklan  rokok lebih  dominan  daripada  iklan  kampanye  anti  rokok
sehingga  bisa  menghambat  program  pemberantasan  rokok  yang  dilakukan  oleh pemerintah  kepada  masyarakat,    dan  sebagainya.    Mengingat  kota  Bandung  saat
ini  dalam  proses  pembenahan  diri  menjadi  kota  yang  bersih,  rapih  dan berpendidikan.