Teori Visualisasi Iklan Kampanye Peringatan Bahaya Rokok
Di Indonesia Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70
– 120 mm dengan diameter 10 mm, yang biasa disebut dengan kretek. Kretek diciptakan
pada awal 1880-an. Pada mulanya merokok kretek berawal untuk memberikan terapi pada paru-paru, tembakau diberikan minyak cengkeh akan bisa mengobati
sakit batuk. Dikisahkan dari Haji Djamhari di daerah Kudus, Haji Djamhari ketika sedang sakit saluran pernapasan bengek mengoleskan minyak cengkeh sebagai
pengobatan, karena merasa kesehatannya menjadi membaik, ia memotong-motong cengkeh dengan racikan tembakau h.12.
Tembakau tidak hanya di negara lain sebagai alat ritual antara manusia dan roh-roh leluhur, Di Indonesia terjadi hal yang serupa. Seperti dalam upacara atau
kegiatan penting di masyarakat sering melibatkan tembakau dalam sesajen. Seperti didaerah Temanggung, Jawa Tengah, sering melakukan upacara untuk
penghormatan pada Ki Ageng Makukuhan yang telah memperkenalkan tembakau d w h G g d . , Ag g h “
d ”. I g g d g g -ngibaskan daun tembakau ketubuh pasien.
Rokok adalah salah satu zat adiktif bila dikonsumsi mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat Rani R M, 2007. Kemudian ada juga
yang menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana
Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan. Hans Tendra,
2003. Rokok terbuat dari tembakau yang diperoleh dari tanaman Nicotiana Tabacum L. Tembakau dipergunakan sebagai bahan untuk sigaret, cerutu,
tembakau untuk pipa serta pemakaian oral. Di Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek,
tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa, dan tembakau tanpa asap chewing tobacco atau tembako kunyah.