PT Wismilak Inti Makmur, Tbk.

Masalah billboard masih banyak terpasang di kota Bandung , dikutip dari harian Tempo dalam www.aboutbdg.com diperkuat dengan pendapat Wali Kota Bandung Ridman kamil mengatakan: “jadi kalau saat ini ada reklame rokok di Bandung. Maka kami pastikan ilegal,” kamis 2 April 2015 Pemkot Bandung telah menutup perijinan pemasangan reklame dari perusahaan rokok, namun sifatnya masih berupa anjuran belum mengeluarkan aturan resmi. Untuk Memperjelas hal tersebut apakah pemasukan pajak dari billboard rokok masih berjalan, maka penulis melakukan wawancara dengan Cecep Sutisna S.Sos, Msi. di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, pada 27 Agustus 2015, Cecep Sutisna berperan penting terhadap proses pajak billboard yang akan dipasang disuatu daerah. Cecep Sutisna mengatakan : “Hingga saat ini dinas Pajak masih banyak menerima proposal dari BPPT untuk proses penarikan pajak kepada produsen rokok untuk kepentingan pemasangan billboard. Namun saat ini mengalami penurunan yang diakibatkan adanya peraturan daerah yang membatasi peredaran billboard rokok di kota Bandung, Pola penyelenggaraan tersebut keberadaannya sudah diatur dalam Perda 213 dengan adanya peraturan dari daerah tersebut bahwa billboard rokok bukanlah Zero Areaditiadakan tetapi masih dibatasi atau hanya daerah tertentu yang diperbolehkan dan dilarang. Namun hingga saat ini di Perda masih dalam proses mengenai peraturan tersebut apakah ada peraturan baru, hingga saat ini belum ada keputusan, tetapi yang masih berlaku saat ini adalah peraturan 2113 di BPPT. Dengan demikian, walaupun pemerintah daerah kota Bandung telah melarang peredaran billboard rokok, akan tetapi masih menerima pemasukan pajak dari produsen rokok, Hal ini dinilai sebagai akibat dari longgarnya pengawasan yang dilakukan Pemkot Bandung, dengan terjadinya pelanggaran tersebut diharapkan Pemkot Bandung peka dan melakukan tindakan yang lebih baik.