10.00 – 40.00 = Rendah
40.01 – 70.00 = Sedang
70.01 – 100 = Tinggi
Ferdinand 2011: 324
3.4.2 Analisis Regresi
3.4.2.1 Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis keempat
yaitu, pengaruh praktik kerja lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja secara bersama-sama terhadap kesiapan kerja siswa kelas
XII SMK Bhakti Persada Kendal. Rumus analisis regresi bergansa dalam penelitian ini yaitu:
Keterangan ; Y
= Variabel terikat variabel yang diduga X
1
,X
2
,X
3
= variabel bebes X1, X2,dan X3 a
= intercep atau konstanta b
1
, b
2
, b
3
= Koefisien regresi Hasan 2004: 74
Y = a + b
1
X1+ b
2
X2+b
3
X3
3.4.3 Uji Asumsi Klasik
3.4.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memliki distribusi normal. Seperti diketahui
bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistk menjadi tidak valid untuk
jumlah sempel kecil Gozali: 2011: 160. Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan kolmogorov-smirnov yang membandingkan distribusi kuantitatif
dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal.
3.4.3.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal
adalah variabel adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10 Gozali: 2011: 105.
3.4.3.3 Uji Heterosekedastisitas
Uji heterosekedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain,
jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain teap, maka disebut heterosekedastisitas
Gozali:2011:139. Untuk
mendeteksi adanya
heterosekesdastisitas dari tingkat signifikansi dapat digunakan uji glejser. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang beratur, maka
mengidentifikasikan telah terjadi heterosekedastisitas. Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heterosekedastisitas. Penelitian ini menggunakan uji glejser. Adapun kriteria pengujian sebagai berikut:
a Jika tingkat signifikansi beradadiatas 5 0,05 berarti tidak terjadi heterosekedastisitas.
b Jika berada
dibawah 5
0,05 berarti
terjadi gejala
heterosekedastisitas.
3.5 Uji Hipotesis