V.2. 2. Misi DNPI 1.
Merumuskan kebijakan nasional, strategi, program, dan kegiatan pengendalian perubahan iklim.
2. Mengkoordinasikan kegiatan dalam pelaksanaan tugas pengendalian perubahan iklim
yang meliputi kegiatan adaptasi, mitigasi, alih teknologi, dan pendanaan 3.
Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan tentang pengendalian perubahan iklim.
4. Memperkuat posisi Indonesia untuk mendorong negara-negara maju untuk lebih
bertanggung jawab dalam pengendalian perubahan iklim.
V. 3. United Nation Framework Convention on Climate Change UNFCCC
Pada tahun 1992 beberapa negara bergabung dalam traktat internasional untuk membatasi peningkatan temperatur rata-rata global yang mempengaruhi perubahan iklim. UNFCCC
sekarang sudah terdapat 195 partai se-Dunia dengan tujuan menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer dari campur tangan manusia yang membahayak sistem cuaca. UNFCC telah
menghasilkan beberapa hal seperti dibawah ini :
V. 3. 1. Protokol Kyoto
Protokol ini bertujuan untuk membantu stimulasi green investment dan membantu partai menentukan target emisinya dengan pengeluaran yang efektif.
V. 3. 2. Bali Road Map
Bali Road Map menghasilkan beberapa perjanjian seperti mengangkat kebijakan perubahan iklim sampai pada tingkat politik tertinggi, memperbaiki infrastruktur yang
dibutuhkan dalam menghadapi perubahan iklim, menghasilkan Copenhagend Accord, dan memberikan pembiayaan cepat sebesar 30 Milyar kepada negara berkembang pada tahun
2010-2012 untuk adaptasi dan mitigasi.
VI. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Untuk Mengantisipasi Perubahan Iklim
Perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia, memicu para ahli untuk mengeluarkan berbagai teknologi agar bisa mengurangi dampak dan mengantisipasi perubahan iklim yang telah
terjadi. Untuk itu, bias diterapkan teknologi ramah lingkungan. Teknologi ramah lingkungan
adalah teknologi yang menggunakan sedikit atau sama sekali sumber daya alam dan menghasilkan emisi yang sedikit sehingga dapat digunakan untuk mengurangi bahkan
mengantisipasi perubahan iklim. Contoh-contoh teknologi ramah lingkungan ini antara lain:
VI.1. Tenaga Surya Solar Power
Indonesia sebagai negara yang terletak di bawah garis khatulistiwa memiliki curah penyinaran matahari yang tinggi dan intens, sehingga cocok untuk menerapkan tenaga surya.
Tenaga surya ini memanfaatkan efek fotolistrik untuk menyerap energi radiasi gelombang elektromagnetik, seperti sinar ultraviolet untuk menjadi energi listrik yang nantinya akan
disimpan di dalam baterai. Namun begitu, tenaga surya ini tidak dapat digunakan jika matahari tertutup atau pada waktu malam hari.
VI. 2. Hidroelektrik Hydroelectricity
Hidroelektrik memanfaatkan tenaga potensial dan kinetik air untuk diubah menjadi energi listrik. Energi yang dihasilkan ini bergantung pada volume air dan ketinggian air yang
jatuh.
VI. 3. Mobil Listrik Electric Car
Mobil listrik menggunakan bahan bakar listrik yang disimpan di dalam baterai yang sudah diisi terlebih dahulu. Mobil listrik ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan mobil
konvensional antara lain polusi yang kecil sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca dan tidak bergantung pada BBM. Kelemahannya adalah tenaga yang kecil, bahan yang tidak kuat,
baterai yang mahal, dan infrastruktur di Indonesia yang masih minim.
VI.4. Sel Bahan Bakar Fuel Cell
Sel bahan bakar menggunakan proses elektrokimia antara hidrogen dengan oksigen untuk menghasilkan listrik. Sel bahan bakar memiliki efektifitas 2-3 kali lebih tinggi
dibandingkan proses pembakaran hidrokarbon, seperti bensin dan solar. Alat ini juga mudah dalam pemeliharaan dan penempatan yang fleksibel.
VI.4. Tenaga Angin Wind Power
Tenaga angin ini memanfaatkan energi kinetik angin untuk ditangkap oleh baling-baling yang akan memutar as hingga memutar generator yang akan mengubah energi rotasi ini
menjadi energi listrik yang nantinya akan disimpan oleh baterai.