BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mekkah yaitu kota suci bagi umat Islam dimana umat Islam melakukan ibadah   seperti   Umrah   dan   Haji.   Karena   banyaknya   umat   Islam   yang   ingin
beribadah   di   Mekkah,   maka   pemerintah  Arab   Saudi   melakukan   pembangunan perluasan area di Masjidil Haram agar dapat menampung lebih banyak jamaah.
Maka   dari   itu,   diperlukanlah  crane  untuk   mempermudah   aktifitas pembangunan   di   area   Masjidil   Haram.  Crane  adalah   alat  untuk   mengangkat
muatan secara vertikal, menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan dengan mekanisme pendongkrak, pemutar, dan
pejalan. Akan tetapi,  crane  dapat menjadi alat yang mematikan bila dibangun melalui prosedur yang salah atau keliru. Apabila ada cuaca buruk,  crane  tidak
dapat melawan terpaan angin kencang dan kemudian dapat ambruk.
1.2. Rumusan Masalah
Pokok-pokok masalah yang akan dianalisis dalam makalah ini adalah: 1 Kronologis jatuhnya crane di Masjidil Haram
2 Teori hukum kealpaan culpa 3 Upaya pencegahan jatuhnya crane
4 Analisis jatuhnya crane di Masjidil Haram menurut hokum
1.3. Tujuan
1 Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen Hukum Perdata Dagang
2 Menganalisis kejadian jatuhnya crane di Masjidil Haram
3
Mengetahui pengetahuan akan hukum pidana kealpaan culpa
4
4
BAB 2 PEMBAHASAN
1.1. Berita Terkait Tragedi Jatuhnya Crane di Masjidil Haram
Ini Lho Penyebab Asli Crane Jatuh di Masjidil Haram - Mekah
Kapanlagi.com - Jumat 119 petang publik di seluruh dunia mendadak
tertegun. Sebuah kabar kurang menyenangkan datang dari Mekah, Arab Saudi. Masjid Suci umat Islam di seluruh dunia, Masjidil Haram mengalami musibah
jatuhnya crane konstruksi pembangunan pada sore kemarin. Setidaknya dalam laporan terakhir menyebutkan ada 107 jamaah tewas.
Tak   hanya   itu,   238   lainnya   dilaporkan   dalam   kondisi   luka-luka.   Dari seluruh korban itu, tercatat ada seorang jamaah asal Indonesia yakni Masnauli
Hasibuan yang menjadi korban meninggal dunia. Robohnya crane ini memang begitu menyedihkan, mengingat puncak ibadah Haji bakal datang 10 hari lagi.
Dengan   segera   foto-foto   dan   video   mengenai   tragedi   mengerikan   ini langsung tersebar di jejaring sosial. Dari foto-foto itu kamu bisa melihat betapa
crane besar itu roboh di antara Masjidil Haram yang memang tengah melakukan pembangunan. Tubuh-tubuh dan darah berserakan terlihat semakin membuat miris
saja. Tentu kamu bertanya-tanya, apa yang menyebabkan crane raksasa itu jatuh, apakah kesalahan manusia?
Hujan badai dan angin kencang membuat crane tiba-tiba roboh © cnn.com
Jika   kamu   termasuk   yang   menyalahkan   pemerintah  Arab   Saudi   karena meletakkan crane raksasa di Masjidil Haram dan tidak melakukan pengecekan
rutin, maka itu salah besar. Karena salah seorang saksi yang berada di Masjidil Haram menyebutkan jika cuaca buruk yang kini tengah melanda Mekah adalah
penyebab crane itu jatuh, seperti dilansir CNN.
5
Saat   itu   kami   hendak   wudhu   dan   siap   ke   Masjidil   Haram   untuk melakukan salat Maghrib. Cuaca di Mekah memang tengah buruk. Sebelumnya
badai pasir melanda Mekah yang kemudian mendadak berubah menjadi hujan badai. Semua penutup alat konstruksi terlepas dan bertebaran begitu saja. Kondisi
sangat   mengerikan   dan   alat-alat   berat   bergerak   sendiri   karena   kuatnya   badai, sampai akhirnya tragedi itu terjadi. Semua orang langsung berlarian meninggalkan
lokasi crane itu roboh, ungkap Yahya Al Hashemi, iReporter CNN yang merekam video jatuhnya crane.
Karena insiden ini, lebih dari 50 tim penolong dan 80 ambulans disiagakan oleh Kementrian Pertahanan Arab Saudi untuk melakukan evakuasi. Hujan badai
dahsyat memang terjadi di Mekah sejak pukul 16.00 sore kemarin. Karena badai itu, hembusan angin yang kuat membuat Mekah kacau dan suhu mendadak turun
drastis   dari   biasanya   42   derajat   celcius   menjadi   25   derajat   celcius.   Sungguh, Tuhan pasti punya rencana mengapa musibah ini terjadi.
cnnaia
Sumber: http:plus.kapanlagi.cominilah-lho-penyebab-asli-crane-jatuh-di-
masjidil-haram-mekah-a66002.html
6
Usai Tragedi Crane, Bin Laden Tak Akan Diberi Proyek
VIVA.co.id -   Raja   Arab   Saudi,   Salman,   menepati   janjinya   untuk
melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan menjatuhkan sanksi bagi pelaku. Pada Selasa kemarin, Salman memerintahkan, agar sementara waktu, kontraktor
Bin Laden tidak diberi proyek apapun.
Dikutip   dari   laman Gulfnews,   Rabu,   16   September   2015,   Bin   Laden diketahui   merupakan   kontraktor   proyek   perluasan   Masjidil   Haram.   Selain   itu,
Salman   juga   memerintahkan   pencekalan   kepada   seluruh   anggota   dewan   dan eksekutif senior perusahaan agar tidak bisa bepergian ke mana pun.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan crane atau alat dorong itu dibangun melalui prosedur yang keliru sehingga tidak dapat melawan
terpaan angin kencang dan ambruk pada Jumat pekan lalu.
Akibatnya, sebanyak 111 orang tewas akibat tertimpa crane. Belum lagi sebanyak   200   orang   lebih   mengalami   luka.   Sebanyak   158   orang   di   antaranya
masih   dirawat   di   rumah   sakit. Jamaah   haji   dari   Indonesia,   India   dan   Inggris termasuk   dalam   korban   tewas.   Indonesia   kehilangan   11   calon   jamaah   karena
insiden itu.
Salman sebelumnya telah memberikan santunan bagi korban tewas dan luka. Bagi keluarga korban tewas, masing-masing akan diberi santunan senilai
SAR1 juta atau setara Rp3,8 miliar.
Nilai   santunan   serupa   juga   diberikan   kepada   calon   jamaah   haji   yang mengalami cacat fisik seumur hidup akibat insiden itu. Sementara itu, bagi calon
jamaah haji yang mengalami luka ringan akan diberi santunan senilai SAR500 ribu atau setara Rp1,9 miliar.
7
Selain itu, keluarga korban tewas akan diberikan kesempatan naik haji gratis tahun depan. Kesempatan yang sama juga diberikan bagi calon jamaah haji
yang mengalami luka, sehingga tidak bisa beribadah tahun ini. Pembangunan Masjidil Haram telah berlangsung selama beberapa tahun
dan   ingin   membuat   area   lebih   luas   hingga   400   ribu   meter   persegi   agar   bisa menampung 2,2 juta calon jamaah haji sekaligus. Tetapi, seorang insinyur yang
bekerja di Grup Bin Ladin membantah ada keteledoran dalam pengerjaan proyek mereka.
Semua crane yang   dipasang   dilakukan   dengan   cara   yang   profesional. Tidak ada pula kesalahan teknis dalam peralatan kami, kata insinyur itu. ase
Sumber:   http:dunia.news.viva.co.idnewsread675380-usai-tragedi-crane--bin- laden-tak-akan-diberi-proyek
Faktor   Ini   Disinyalir   Jadi   Penyebab   Tragedi   Crane   di Masjidil Haram
indopos.co.id –   Jemaah   haji   Indonesia   yang   sudah   berada   di Makkah diimbau untuk tetap waspada. Cuaca di Makkah sedang ekstrem. Pada
cuaca panas, bisa berubah mendadak hingga turun hujan es. Es-es   berukuran   kacang   pilus   turun   menyertai   hujan   deras
yang mengguyur   kota   Makkah,   Jumat   1192015.   Hujan   yang   disertai angin kencang mulai turun sekitar pukul 17.10 waktu Arab Saudi.
Angin   yang   bertiup   sungguh   kencang,   bahkan   pintu   luar   kantor Daker Makkah   akhirnya   dikunci   karena   terbuka   sendiri   oleh   hembusan
angin. Gemuruh dan kilatan petir juga menghiasi langit di Makkah. Hingga   pukul   17.   36   waktu   setempat,   hujan   deras   yang   disertai
angin kencang   masih   berlangsung.   Genangan   air   juga   mulai   bermunculan di pinggir-pinggir   jalan   kota   Makkah.   Faktor   inilah   yang   disinyalir menjadi
pemicu tragedi jatuhnya crane di Masjidil Haram ags
8
Sumber:   http:www.indopos.co.id201509faktor-ini-disinyalir-jadi-penyebab- tragedi-crane-di-masjidil-haram.html
RI   Mulai   Proses   Santunan   Korban  Ambruknya   Crane   di Saudi
VIVA.co.id -   Pemerintah   Arab   Saudi   dilaporkan   mulai   memproses
pemberian santunan bagi korban ambruknya alat dereka atau crane di Masjidil Haram pada 11 September lalu. Indonesia pun mulai mengurus agar jemaah yang
menjadi korban, baik wafat dan luka, bisa memperoleh haknya dari Pemerintah Arab Saudi.
Dikutip dari situs Media Centre Haji Kementerian Agama RI, pada Jumat, 9 Oktober 2015, Kepala Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
PPIH, Arsyad Hidayat menyebut sudah ada permintaan dari Konsulat Jenderal RI untuk memperbarui data korban ambruknya crane.
Sudah kami lakukan pembaruan data, ujar Arsyad.
Dalam insiden robohnya crane, terdapat 12 jemaah haji Indonesia yang dilaporkan tewas. Sementara, 42 jemaah haji lainnya diketahui terluka.
Jemaah   haji   yang   dilaporkan   baru-baru   ini   meninggal   akibat   tertimpa crane diketahui   bernama   Janniro   Siregar   binti   Gadumbang   dari   kloter   09
Embarkasi Medan. Janniro menghembuskan napas terakhir pada Kamis kemarin.
Berdasarkan   janji   Raja   Saudi,   Salman   bin  Abdul  Aziz,   maka   keluarga korban tewas akan memperoleh santunan senilai 1 juta Riyal atau setara Rp3,8
miliar.   Sedangkan,   seluruh   jemaah   yang   mengalami   luka   akan   memperoleh santunan senilai 500 ribu Riyal atau setara Rp1,8 miliar.
9
Pemerintah   Saudi   juga   akan   mengundang   jemaah   haji   yang   tidak   bisa menyempurnakan ibadah hajinya tahun ini agar datang lagi tahun depan. Bahkan,
mereka diundang khusus menjadi tamu Raja. Pemerintah   Saudi   telah   membentuk   komite   khusus   untuk   memproses
pemberian santuan. Komite tersebut telah mulai mengumpulkan data para korban jatuhnya crane di Masjidil Haram.
Direktur   Departemen   Kesehatan   Arab   Saudi,   Mustapha   Baljoun mengatakan tidak ada ruang untuk kecurangan dalam proses pemberian santunan.
Mustapha juga menjanjikan tidak ada seorang pun yang mendapat keuntungan dari kompensasi tersebut.
Setiap korban tewas atau terluka, kata Mustapha  telah didaftarkan secara teliti, termasuk jam  dan menit mereka  terdaftar  di rumah  sakit. Data  itu  juga
mencakup   nama,   kebangsaan,   nomor   paspor,   tempat   tinggal,   waktu   masuk   ke rumah sakit dan waktu kematian.
Kami   akan   berhati-hati   mengumpulkan   data   semua   korban   tewas   dan luka. Selanjutnya laporan akan diteruskan ke otoritas yang bersangkutan, kata
Mustapha seperti dilansir laman Saudi Gazette.
Sumber: http:dunia.news.viva.co.idnewsread685356-ri-mulai-proses-santunan- korban-ambruknya-crane-di-saudi
10
1.2. Teori Hukum Kealpaan Culpa
Pada buku Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, S.H. yang berjudul Asas-Asas Hukum   Pidana   di   Indonesia   hal.72,   menyebutkan   bahwa   Kealpaan   culpa
dalam   ilmu   pengetahuan   hukum   mempunyai   arti   teknis,   yaitu   suatu   macam kesalahan si pelaku tindak pidana yang tidak seberat seperti kesengajaan, yaitu
kurang   berhati-hati   sehingga   akibat   yang   tidak   disengaja   terjadi.   Tetapi,   ada kalanya suatu akibat dari suatu tindak pidana begitu berat merugikan kepentingan
seseorang, seperti kematian seorang manusia. Sedangkan, Jan Remmelink dalam bukunya yang berjudul Hukum Pidana
hal.   177   mengatakan   bahwa   pada   intinya,   culpa   mencakup   kurang   cermat berpikir,   kurang   pengetahuan,   atau   bertindak   kurang   terarah.   Menurut   Jan
Remmelink, ihwal culpa di sini jelas merujuk pada kemampuan psikis seseorang dan karena itu dapat dikatakan bahwa culpa berarti tidak atau kurang menduga
secara nyata terlebih dahulu kemungkinan munculnya akibat fatal dari tindakan orang   tersebut   –   padahal   itu   mudah   dilakukan   dan   karena   itu   seharusnya
dilakukan. Mengenai ukuran kelalaian dalam hukum pidana, Jan Remmelink Ibid,
hal. 179 mengatakan bahwa menurut MvA memori jawaban dari pemerintah, yang menjadi tolak ukur bagi pembuat undang-undang bukanlah  diligentissimus
pater familias  kehati-hatian tertinggi kepala keluarga, melainkan warga pada umumnya.   Syarat   untuk   penjatuhan   pidana   adalah   sekedar   kecerobohan   serius
yang cukup, ketidakhati-hatian besar yang cukup; bukan culpa levis kelalaian ringan, melainkan culpa lata kelalaian yang kentarabesar.
Dalam bukunya berjudul Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia Prof. Dr. Wirjono   Prodjodikoro,   S.H   hal.73.   juga   mengatakan   bahwa   menurut   para
penulis   Belanda,   yang   dimaksudkan   dengan   culpa   dalam   pasal-pasal   KUHP adalah kesalahan yang agak berat. Istilah yang mereka pergunakan adalah grove
schuld kesalahan besar. Meskipun ukuran grove schuld ini belum tegas seperti kesengajaan, namun dengan istilah grove schuld ini sudah ada sekedar ancar-ancar
bahwa tidak masuk culpa apabila seorang pelaku tidak perlu sangat berhati-hati untuk bebas dari hukuman.
11
Lebih   lanjut,   dikatakan   bahwa   untuk   culpa   ini   harus   diambil   sebagai ukuran bagaimana kebanyakan orang dalam masyarakat bertindak dalam keadaan
yang in concreto terjadi. Jadi, tidaklah dipergunakan sebagai ukuran seorang yang selalu sangat berhati-hati, dan juga tidak seorang yang selalu serampangan dalam
tindak tanduknya. Jadi, pada dasarnya yang dijadikan tolak ukur adalah ukuran kehati-hatian
yang ada di masyarakat, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hakim juga berperan serta dalam menentukan hal tersebut.
Adapun   dalam   Pasal   359   Kitab   Undang-Undang   Hukum   Pidana “KUHP”   diatur   mengenai   perbuatan   yang   mengakibatkan   orang   mati   karena
salahnya: “Barang siapa karena kesalahannya kealpaannya menyebabkan orang
lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.”
12
1.3. Kronologis Tragedi Jatuhnya Crane di Masjidil Haram
Pada hari Jumat, tanggal 11 September 2015, cuaca buruk memang tengah melanda   kota   Mekah.   Cuaca   di   Mekah   sangat   ekstrem.   Badai   pasir   melanda
Mekah yang kemudian mendadak berubah menjadi hujan badai. Karena badai itu, hembusan   angin  yang   kuat  membuat   Mekah  kacau   dan  suhu  mendadak   turun
drastis dari biasanya 42 derajat celcius menjadi 25 derajat celcius. Pada cuaca panas, bisa berubah mendadak hingga turun hujan es. Es-es berukuran kacang
pilus   turun   menyertai   hujan   deras   yang   mengguyur   kota   Mekah.   Hujan   yang disertai angin yang kencang mulai turun sekitar pukul 17.10 waktu Arab Saudi.
Angin   yang   bertiup   sungguh  kencang,   bahkan   pintu   luar   kantor   Daker Mekah akhirnya dikunci karena terbuka sendiri oleh hembusan angin. Gemuruh
dan kilatan petir juga menghiasi langit di Mekah. Hingga   pukul   17.   36   waktu   setempat,   hujan   deras   yang   disertai   angin
kencang masih berlangsung. Genangan air juga mulai bermunculan di pinggir- pinggir jalan kota Mekah. Karena semua hal itu, semua penutup alat konstruksi
menjadi terlepas dan bertebaran. Alat-alat bergerak sendiri karena terpaan badai dan kondisi menjadi sangat mengerikan. Karena tidak sanggup menahan terpaan
badai,  crane  yang   digunakan   untuk   pembangunan   perluasan   Masjidil   Haram terjatuh dan karena banyak jamaah yang sedang melakukan ibadah tidak sempat
melarikan diri dari bahaya, mereka pun tewas tertimpa crane raksasa dan ada juga yang mengalami luka-luka.
Akibat dari insiden ini, sebanyak 111 orang tewas akibat tertimpa crane. Belum lagi sebanyak 200 orang lebih mengalami luka. Sebanyak 158 orang di
antaranya  masih  dirawat  di rumah  sakit. Jamaah  haji  dari  Pakistan,  Indonesia, India, dan jamaah dari   berbagai Negara lainnya juga termasuk dalam korban
tewas. Lebih dari 50 tim penolong dan 80 ambulans disiagakan oleh Kemeterian Pertahanan Arab Saudi untuk melakukan evakuasi.
13
1.4. Upaya Pencegahan Jatuhnya Crane
Upaya pencegahan atau upaya preventif disebut juga “non penal” dalam hal  ini  adalah  upaya-upaya  yang dilakukan untuk menjaga  kemungkinan  akan
terjadinya   jatuhnya  crane  yang   menimbulkan   korban   jiwa,   merupakan   upaya pencegahan   penangkalan   adanya   suatu   kejadian   yang   mengakibatkan
meninggalnya orang lain. Dalam   mengoperasikan   crane   agar   tidak   terjadi   insiden   yang   tidak
diinginkan, tindakan pencegahan yang dikutip dari SafetyBLR dapat dilakukan dengan cara memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1 Crane hanya boleh dioperasikan oleh teknisi ahli dan terlatih 2 Seseorang   yang   berwenang   harus   memeriksa  crane  dan   semua
kontrol sebelum digunakan 3 Pastikan crane berada diatas permukaan yang stabil
4 Selama   perakitan   dan   pembongkaran,   tidak   membuka   atau menghapus pin kecuali bagian yang diblokir dan aman
5 Gunakan grafik beban yang benar untuk konfigurasi crane, setup, berat beban, dan lift
6 Jangan melebihi kapasitas grafik beban pada saat membuat lift 7 Angkat beban beberapa inci dan kemudian tahan, memverifikasi,
dan menguji sistem rem sebelum memberikan beban. 8 Jangan  memindahkan beban yang berlebih pada pekerja
9 Ikuti tanda dan petunjuk dari pabrik.
14
1.5. Analisis Hukum Terhadap Tragedi Jatuhnya Crane di Masjidil Haram
A. Kesalahan disebabkan oleh faktor cuaca Seperti yang dilansir dari indopos, pada hari Jumat 11 September
2015 cuaca di Mekah memang sedang ekstrem. Pada cuaca panas, bisa berubah mendadak hingga turun hujan es. Es-es berukuran kacang pilus
turun menyertai hujan deras yang mengguyur kota Mekah. Hujan yang disertai angin kencang mulai turun sekitar pukul 17.10 waktu Arab Saudi.
Angin  yang  bertiup  sungguh kencang,  bahkan  pintu  luar  kantor Daker   Mekah   akhirnya   dikunci   karena   terbuka   sendiri   oleh   hembusan
angin. Gemuruh dan kilatan petir juga menghiasi langit di Mekah. Hingga pukul 17. 36 waktu setempat, hujan deras yang disertai
angin kencang masih berlangsung. Genangan air juga mulai bermunculan di   pinggir-pinggir   jalan   kota   Mekah.   Bahkan   sebelumnya   badai   pasir
melanda Mekah, barulah kemudian berubah menjadi hujan badai. Karena itu, semua penutup alat konstruksi menjadi terlepas dan bertebaran. Alat-
alat   bergerak   sendiri   karena   terpaan   badai   dan   kondisi   menjadi   sangat mengerikan.   Kemudian   terjadilah   tragedi   jatuhnya  crane  di   Masjidil
Haram. Pada  faktor cuaca ini,  sebenarnya tak ada  yang bisa disalahkan
karena faktor perubahan cuaca adalah murni kehendak dari Tuhan Yang Maha   Kuasa.   Manusia   dapat   memperkirakan   cuaca,   tapi   itu   hanyalah
sebuah   perkiraan   yang   tidak   pasti   benar   atau   salahnya.   Maka   dari   itu, faktor   perubahan   cuaca   adalah   hal   yang   tidak   bisa   diduga   walaupun
sebenarnya masih dapat dilakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan.
B. Kesalahan disebabkan oleh Kontraktor Crane, yang digunakan untuk mengangkat muatan secara vertikal,
menahannya apabila diperlukan, dan menurunkan muatan ke tempat lain yang ditentukan dengan mekanisme pendongkrak, pemutar, dan pejalan,
terjatuh   karena   terpaan   badai   angin   di   kawasan   Masjidil   Haram   dan menewaskan serta melukai banyak jamaah.
15
Crane  yang terjatuh tersebut dioperasikan oleh Bin Laden Group yang   merupakan   kontraktor   pembangunan   Masjidil   Haram   di   Mekah.
Seorang insinyur yang bekerja di Bin Laden Group membantah adanya keteledoran dalam pengerjaan proyek mereka. Dan juga semua crane yang
dipasang dilakukan dengan cara yang  professional, juga tidak ada pula kesalahan teknis dalam peralatan mereka.
Akan   tetapi,   setelah   dilakukan   pemeriksaan   di   lapangan menunjukkan  crane  itu dibangun melalui prosedur yang keliru sehingga
tidak dapat melawan terpaan angin kencang dan ambruk, yang kemudian menewaskan dan melukai jamaah yang sedang ibadah di kawasan Masjidil
Haram. Pada   buku   Prof.   Dr.  Wirjono   Prodjodikoro,   S.H.   yang   berjudul
Asas-Asas   Hukum   Pidana   di   Indonesia,   menyebutkan   bahwa   Kealpaan culpa dalam ilmu pengetahuan hukum mempunyai arti teknis, yaitu suatu
macam   kesalahan   si   pelaku   tindak   pidana   yang   tidak   seberat   seperti kesengajaan,   yaitu   kurang   berhati-hati   sehingga   akibat   yang   tidak
disengaja terjadi. Tetapi, ada kalanya suatu akibat dari suatu tindak pidana begitu berat merugikan kepentingan seseorang, seperti kematian seorang
manusia. Dalam Pasal 359 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana “KUHP”
diatur   mengenai   perbuatan   yang   mengakibatkan   orang   mati   karena salahnya:
“Barang siapa karena kesalahannya kealpaannya menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau pidana kurungan paling lama satu tahun.” Mengenai tindak pidana yang mengakibatkan orang mati atau luka
karena   kelalaian   ini,   dapat   diputuskan   bahwa   si   Kontraktor   karena perbuatannya   yang   membangun  crane  melalui   prosedur   yang   keliru
sehingga tidak dapat melawan terpaan angin kencang dan ambruk yang kemudian menewaskan dan melukai orang-orang, dapat dituntut dengan
dakwaan melanggar Pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
16
Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP: 1 Dipidana sebagai pelaku tindak pidana:
1.   Mereka   yang   melakukan,   yang   menyuruh   melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan;
2. Mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu, dengan   menyalahgunakan   kekuasaan   atau   martabat,
dengan   kekerasan,   ancaman   atau   penyesatan,   atau dengan   memberi   kesempatan,   sarana   atau   keterangan,
sengaja   menganjurkan   orang   lain   supaya   melakukan perbuatan.
C. Jumlah Korban Musibah   crane   besar   yang   jatuh   di   Masjidil   Haram   bersamaan
dengan hujan dan angia yang kencang menelan sejumlah korban jamaah haji   dari   berbagai   Negara   yang   sedang   beribadah   di   Masjidil   Haram,
termasuk jamaah haji asal Indonesia. Berikut daftar nama yang dirilis oleh Kantor Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi yang kemudian dilansir
dari portal Kementerian Agama Republik Indonesia : 1 ITI RASTI DARMINI, No Paspor: B0716645, Kloter: JKS – 023
Keterangan: Wafat 2 MASNAULI   SIJUADIL   HASIBUAN,   No.   Paspor:   B1061545,
Kloter: MES – 009 Wafat 3 SUJI SYARBAINI IRONO, No Paspor: B1306321, Kloter: BTH –
014 dirawat BPHI Makkah 4 ERNAWATI   MUHAMMAD   SAAD,   No.   Paspor   A4761751,
Kloter: BTH – 001 dirawat di RSAS 5 KURSIA NANTING LEMBONG, No. Paspor B0507644, Kloter:
BTH – 017 dirawat di RSAS 6 NASRIAH BINTI MUHAMMAD ABDURRAHMAN, No Paspor:
B1175082, Kloter: BTJ – 001, dirawat di RSAS
17
7 ARDIAN   SUKARNO   EFFIEN,   No.   Paspor:   B0907275,   Kloter: JKG – 007, dirawat di RSAS
8 TETI HERAWATI MAD SALEH, No. Paspor: B0941422,  Kloter: JKS – 005, dirawat di RSAS
9 APIP SAHRONI ROHMAN, No. Paspor: B0941479, Kloter: JKS – 005, dirawat di RSAS
10   EMMIWATY   JANAHAR   SALEH,   No   Paspor:     B1354467, Kloter: MES – 008, dirawat di RSAS
11  NUR BAIK NASUTION, No. Paspor: B1061239, Kloter: MES – 009, dirawat di RSAS
12   SOPIAH TAIZIR NASUTION, No. Paspor: A6773447,   Kloter: MES – 009, dirawat di RSAS
13   TRI MURTI ALI, No. Paspor:   B0396519, Kloter: PDG – 003, dirawat di RSAS
14   ZULFITRI ZAINI HAJI, No. Paspor: A3910753, Kloter: PDG – 003,  dirawat di RSAS
15  ZALNIWARTI MUNAF UMMA, No. Paspor: B0393772, Kloter: PDG – 004, dirawat di RSAS
16  ALI SABRI SELAMUN, No. Paspor: B0785804, Kloter: PDG – 007, dirawat di RSAS
17   UMI   DALIJAH  AMAT   RAIS,   No.   Paspor   B0957604,   Kloter: SOC – 024, dirawat di RSAS
18   ENDANG   KASWINARNI   POERWOMARTON,   No.   Paspor: B1107076, Kloter: SOC – 046, dirawat di RSAS
19   DJUMALI JAMARI SETRO WIJOYO, No. Paspor: B1496896, Kloter: SOC – 052, dirawat di RSAS
20   MURODI  YAHYA  KASANI,   No.   Paspor:     B0754094,   Kloter: SUB – 001,  dirawat di RSAS
21   HASAN  MANSUR  AHMAD,  No.  Paspor:  B0746467,  KLoter: SUB – 010, dirawat di RSAS
22  SAINTEN SAID TARUB, No. Paspor: B0992684, Kloter:  SUB – 015, dirawat di RSAS
18
23   NURUDDIN  BAASITH   SUJIYONO,  No.  Paspor:     B1035292, Kloter: SUB – 021, dirawat di RSAS
24   ISNAINY   FADJARIJAH   ABDUL   DJUMALI,   No.   Paspor: B1052806, Kloter SUB – 021, dirawat di RSAS
25   SAHARMI   UMAR   PASSIRE,   No.   Paspor:   B0590380,   Kloter: UPG – 002, dirawat di RSAS
26   NORMA LATANG KULASSE, No. Paspor: B1161965, Kloter: UPG – 005, dirawat di RSAS
27   ROSNALLANG CACO BABA, No. Paspor: B0901348, Kloter: UPG – 005, dirawat di RSAS
28   HADIAH SYAMSUDDIN SAK, No. Paspor: B1162080, Kloter: UPG – 015, dirawat di RSAS
29   MUHAMMAD   HARUN   ABDUL   HAMID,   No   .   Paspor: B1163100, Kloter: UPG – 016, dirawat di RSAS
30   FATMAWATI ABDUL JALIL, No. Paspor: B1162645, KLoter: UPG – 018, dirawat di RSAS
31  ABDUL JALIL CONCI LETA, No. Paspor:   B1162600, Kloter: UPG – 018, dirawat di RSAS
32   ROSDIANA MUDU TOHENG, No. Paspor: B1162756, Kloter: UPG – 018, dirawat di RSAS; dan
33   ERNI SAMPE DOSEN,, No. Paspor: B1162715, Kloter: UPG – 018, dirawat di RSAS.
Kepala   Daker   Makkah   Arsyad   Hidayat   menegaskan   bahwa informasi dan data yang terkait dengan musibah jatuhnya crane ini akan
terus di-update dan diinformasikan ke masyarakat.
19
D. Pemberian santunan kepada korban Raja   Saudi,  Salman   bin  Abdul  Aziz   berjanji   untuk   memberikan
santunan kepada semua korban jatuhnya crane di Masjidil Haram. Untuk korban yang meninggal dan cacat fisik seumur hidup akan memperoleh
santunan senilai 1 juta Riyal atau setara Rp3,8 miliar. Sedangkan, seluruh jemaah   yang   mengalami   luka   atau   cidera   akan   memperoleh   santunan
senilai 500 ribu Riyal atau setara Rp1,8 miliar. Selain itu juga, pemerintah Saudi juga akan mengundang jemaah
haji yang tidak bisa menyempurnakan ibadah hajinya tahun ini agar datang lagi tahun depan. Bahkan, mereka diundang khusus menjadi tamu Raja.
Pemerintah   Saudi   juga   telah   membentuk   komite   khusus   untuk memproses   pemberian   santuan.   Komite   tersebut   telah   mulai
mengumpulkan data para korban jatuhnya crane di Masjidil Haram. Mustapha   Baljoun,   Direktur   Departemen   Kesehatan  Arab   Saudi
mengatakan   tidak   ada   ruang   untuk   tindak   kecurangan   dalam   proses pemberian santunan. Mustapha juga menjanjikan tidak ada seorang pun
yang mendapat keuntungan dari kompensasi tersebut.
20
BAB 3 PENUTUP