Pendidikan Jasmani Landasan Teori 1. Model Pengembangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Model Pengembangan Penelitian pengembangan biasa disebut penelitian berbasis pengembangan research-based development, merupakan jenis penelitian yang bertujuan penggunaannya untuk pemecahan masalah praktis. Penelitian pengembangan murupakan jenis penelitian yang berorientasi pada produk, dan diharapkan dapat menjembatani kesenjangan penelitian yang lebih banyak menguji teori kearah menghasilkan produk-produk yang langsung dapat digunakan oleh pengguna. Menurut Borg dan Gall 1988 yang dikutip oleh sugiyono 2010:9 penelitian pengembangan salah satu proses yang banyak digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran, yang pada dasarnya penelitian pengembangan terdiri dari dua tujuan utama yaitu: 1. Pengembangan produk 2. Menguji produk untuk mencapai tujuan Tujuan pertama sebagai fungsi pengembangan, sedangkan tujuan yang kedua disebut sebagai fungsi validasi.

2.1.2. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan. Tujuan belajar adalah menghasilkan perubahan perilaku yang pekat. Proses belajar dalam penjas juga bertujuan untuk menimbulkan perubahan perilaku. Guru mengajar dengan maksud agar terjadi proses belajar secara sederhana, pendidikan jasmani tak lain adalah proses belajar untuk bergerak, dan belajar untuk gerak. Selain belajar dan dididik melalui gerak untuk mencapai tujuan pengajaran, dalam penjas anak diajarkan untuk bergerak. Melalui pengalaman itu anak akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan rohaninya Rusli Luthan, 2000:15. Pendidikan jasmani dapat dibedakan berdasarkan sudut pandang, yaitu: a Pandangan tradisional, yang menganggap bahwa manusia itu terdiri dari 2 komponen utama yang dapat diplah-pilih, yaitu: jasmani dan rohani. Pandangan ini menganggap bahwa penjas semata-mata hanya mendidik jasmani atau sebagai pelengkap, penyeimbang atau penyelaras pendidikan rohani manusia. Dengan kata lain penjas hanya sebagai pelengkap aja Adang Suherman, 2000 ;17 b Panadangan moderen yang sering disebut pandangan holistik, menganggap bahwa manusia bukan suatu yang terdiri dari bagian-bagian yang terpilah- pilah. Manusia adalah satu kesatuan dari bagian-bagian yang terpadu. Dengan pandangan tersebut pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani. Hubungan antara tujuan umum pendidikan, tujuan pendidikan jasmani, dan penyelenggaraan harus terjalin dengan baik. Dengan demikian akan nampak bahwa pendidikan jasmani sangat penting bagi pengembangan manusia secara untuk dan merupakan dari pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pendidikan jasmani tidak dapat hanya berprientasi pada jasmani saja atau hanya untuk kepentingan komponen saja. Pandangan hilostik ini, kurang banyak memasukan aktivitas sport karena pengaruh pandangan sebelumnya, yaitu pada akhir abad 19 yang menganggap bahawa sport tidak sesuai di sekolah- sekolah. Namun tidak bisa dipungkiri sport terus tumbuh dan berkembang menjadi aktivitas fisik yang merupakan bagian intergral dari kehidupan manusia sport menjadi populer. Siswa menyenanginya dan ingin mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi disekolah-sekolah hingga para pendidik seolah-olah ditekan menerima sport dalam kurikulum disekolah karena mengandung nilai-nilai pendidikan Adang Suherman, 2000:19.

2.1.3. Tujuan Pendidikan Jasmani

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN PUZZLE RING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 SATU ATAP GEBOG KABUPATEN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2014 2015

6 58 160

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN POLO DARAT UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS V SD YPPK UBRUB DISTRIK WEB KABUPATEN KEEROM PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

0 18 172

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL BENTENG KALDERA UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIWERNA KABUPATEN TEGAL

0 23 148

MODEL CIRCUIT BASKETBALL UNTUK PEMBELAJARAN BOLABASKET KELAS VII DI SMP NEGERI 1 BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2015

1 13 143

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN DRIBBLE BOLABASKET MELALUI PERMAINAN TARIK EKOR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 01 SULANG KABUPATEN REMBANG TAHUN 2014

5 48 127

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN BO BO KROM PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BOJA KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015 -

0 0 63

PERMAINAN POINT BOTTLE SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN KEPIL KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2015 2016 -

0 0 71

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SRD (SPIDER RUN DANCE) DALAM PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI BAGI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 DUKUHTURI KABUPATEN TEGAL -

0 0 85

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BLODBAS UNTUK PEMBELAJARAN BOLABASKET SISWA KELAS XI SMA NEGERI DI KOTA TEGAL TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 67

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN PASSING MENCARI KATA DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 -

0 0 60