2.1.18. Belajar Gerak
Menurut Amung Ma’mum dan Yudha M. Saputra 2000:3 belajar gerak merupakan studi tenteng keterlibatan dalam memperoleh dan
menyempurnakan keterampilan gerak motor skils. Keterampilan gerak sangat terkait dengan latihan dan pengalaman individu bersangkutan. Belajar
gerak khusus dipengaruhi oleh berbagai bentuk latihan, pengalaman, atau situasi belajar pada gerak manusia.
Ada tiga tahapan dalam belajar gerak motor learning yaitu: 1. Tahapan verbal
Tahapan verbal kognitif maksudnya kognitif dan proses membuat keputusan lebih menonjol.
2. Tahapan gerak motorik Tahapan gerak memiliki makna sebagai pola gerak yang
dikembangkan sebaik mungkin agar peserta didik atau atlet lebih terampil. 3. Tahapan otomatisasi
Tahapan otomatisasi artinya memperhalus gerakan agar performa peserta didik atau atlet menjadi lebih padu dalam melakukan gerakannya.
Pembelajaran gerak pada umumnya memiliki harapan dengan munculnya hasil tertentu, hasil tersebut biasanya adalah berupa penguasaan
keterampilan. Keterampilan siswa yang tergambarkan dalam kemampuannya menyelesaikan tugas gerak tertentu akan terlihat mutunya dari seberapa jauh
siswa tersebut mampu menampilkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan
tertentu. Semakin
tinggi tingkat
keberhasilan dalam
melaksanakan tugas gerak tersebut maka semakin baik keterampilan siswa tersebut Amung Ma’mun dan Yudha M. saputra, 2000:57.
2.1.19. Karekteristik Perkembangan Anak Sekolah menengah Pertama
2.1.19.1 Perkembangan penguasaan gerak dasar pada fase anak usia besar 6- 14 Tahun
Sejalan dengan meningkatnya kemampuan tubuh dan kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak anak besar. Berbagai kemampuan
gerak dasar yang sudah mulai biasa dilakukan pada masa anak kecil semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak dapat didefinisikan dalam bentuk
sebagai berikut: 1 Gerakan dapat dilakukan dengan mekanika tubuh yang semakin efisien,
2 Gerakan bisa semakin lancar dan terkontrol, 3 Pola atau bentuk gerakan bervariasi,
4 Gerakan semakin bertenaga Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:100. Berbagai gerakan yang mulai bisa dilakukan atau gerakan yang
dimungkinkan bisa dilakukan
apabila anak memperoleh kesempatan melakukannya, pada masa anak kecil adalah gerakan-gerakan jalan, mendaki,
loncat, mencongklang, lompat tali, meyepak, lempar, menangkap, melempar bola, memukul dan berenang. Gerakan-gerakan tersebut mulai dikuasai dengan
baik. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh melakukan berulang-ulang dalam aktivitasnya. Anak-anak yang kurang
melakukan aktivitas fisik akan mengalami hambatan untuk berkembang. Pada masa akhir besar, umumnya gerakan-gerakan seperti yang
disebutkan diatas bisa dilakukan dengan bentuk gerakan yang menyerupai gerakan orang dewasa pada umumnya. Perbedaannya terletak pada
pelaksanaan gerak yang masih kurang bertenaga. Hal ini disebabkan karena
kapasitas fisik anak yang memang belum bisa menyerupaimenyamai fisik orang dewasa.
Apabila ditinjau dari segi kebenaran mekanika tubuh dan kecepatan dalam melakukan berbagai gerakan, maka faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap perkembangan kemampuan gerak anak adalah faktor-faktor peningkatan koordinasi ukuran tubuh dan kekuatan otot. Ada berbagai macam
tes yang biasa dilakukan untuk mengukur kemampuan gerak sekaligus mengukur kemampuan fisik. Perkembangan kemampuan gerak pada anak-anak
bisa diketahui dengan cara, misal dengan menggunakan pengetesan atau pengukuran kemampuan lari, loncat, lempar.
Tingkat pertumbuhan dan kematangan fisik dan fisiologis membawa dampak pada perkembangan kemampuan fisik. Pada masa anak besar terjadi
perkembangan kemampuan fisik yang semakin jelas dalam kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:101.
2.1.20. Perkembangan Gerak Anak SMP