kapasitas fisik anak yang memang belum bisa menyerupaimenyamai fisik orang dewasa.
Apabila ditinjau dari segi kebenaran mekanika tubuh dan kecepatan dalam melakukan berbagai gerakan, maka faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap perkembangan kemampuan gerak anak adalah faktor-faktor peningkatan koordinasi ukuran tubuh dan kekuatan otot. Ada berbagai macam
tes yang biasa dilakukan untuk mengukur kemampuan gerak sekaligus mengukur kemampuan fisik. Perkembangan kemampuan gerak pada anak-anak
bisa diketahui dengan cara, misal dengan menggunakan pengetesan atau pengukuran kemampuan lari, loncat, lempar.
Tingkat pertumbuhan dan kematangan fisik dan fisiologis membawa dampak pada perkembangan kemampuan fisik. Pada masa anak besar terjadi
perkembangan kemampuan fisik yang semakin jelas dalam kekuatan, fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:101.
2.1.20. Perkembangan Gerak Anak SMP
Tahap perkembangan anak pada masa sekolah menengah pertama masuk dalam pertumbuhan tahap IV, yaitu dengan karakteristik:
2.1.20.1 Karakteristik Jasmani 1 Laki-laki ataupun putri ada pertumbuhan yang memanjang.
2 Membutuhkan pengaturan istirahat yang baik. 3 Sering menampilkan kecanggungan dan koordinasi yang kurang baik
yang sering diperlihatkan. 4 Merasa mempunyai ketahanan dan sumber energi yang tidak terbatas.
5 Mudah lelah, tetapi tidak dihiraukan. 6 Mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat.
7 Anak laki-laki mempunyai kecepatan dan kekuatan otot yang lebih baik dari pada putri.
8 Kesiapan dan kematangan untuk keterampilan bermain menjadi baik. 2.1.20.2 Karakteristik Psikis atau Mental
1 Banyak mengeluarkan energi untuk fantasinya. 2 Ingin menentukan pandangan hidupnya.
3 Mudah gelisah karena keadaan yang remeh. 2.1.20.3 Karakteristik Sosial
1 Ingin diakui oleh kelompoknya. 2 Mengetahui moral dan etik dari kebudayaannya.
3 Persekawanan yang tetap makin berkembang. Keterampilan gerak telah siap diarahkan kepada permainan besar atau
olahraga prestasi. Bentuk penyajian pembelajaran sebaiknya dalam bentuk bermain beregu, komando, tugas dan lomba.
Perlu diketahui, bahwa untuk keperluan fantasi dan imajinasinya, kecepatan tumbuh serta kematangan sejenisnya banyak dibutuhkan energi
dalam jumlah besar, maka terjadilah kemerosotan jasmani atau psikik. Keadaan anak pada masa pertumbuhan dan kematangan terjadi kemurungan dan fantasi
yang berlebihan. Keadaan ini menyebabkan rasa tidak mampu, enggan bergerak dan mengelak terhadap pelajaran pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, perlu
dipikirkan pemberian jenis permainan yang rekreatif Sukintaka, 1992:45.
2.2. Kerangka Berpikir
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan,yang bertujuan untuk mengembangkan
aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,