merupakan suatu proses berpikir dalam merumuskan suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang
berpikir, merasa, bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakannya bersumber pada pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berpikir. Manusia
mampu menalar artinya berpikir secara logis. Manusia bukan saja mempunyai pengetahuan melainkan juga mampu mengembangkannya karena kemampuan
menalar dan bahasa untuk mengkomunikasikan hasil pikirannya yang abstrak. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir
dan bukan dengan perasaan Suriasumantri 2007:42. Oleh karena itu, dalam menguji jawaban tentatif juga dipengaruhi oleh kegiatan pembelajaran bermakna
yang diciptakan guru, karena pengetahuan atau pengalaman sangat berpengaruh pada penalaran siswa.
2.1.8 Kemampuan Asosiatif
2.1.9.1 Pengertian Kemampuan Asosiatif
Berpikir asosiatif adalah berpikir dengan cara mengasosiasikan sesuatu dengan lainnya. Berpikir asosiatif itu merupakan proses pembentukan hubungan
antara rangsangan dengan respon. Kemampuan untuk melakukan hubungan asosiatif yang benar amat dipengaruhi oleh tingkat pemahaman yang diperoleh
dari hasil belajar. Selain itu, daya ingat pun merupakan perwujudan belajar, sebab merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif. Jadi, siswa yang telah
mengalami proses belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanan materi pengetahuan dan pengertian dalam memori, serta meningkatnya kemampuan
menghubungkan materi tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang ia hadapi Syah 2013:122.
Kegiatan mengasosiasi dalam kegiatan pembelajaran adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkaneksperimen maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang
bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya dan menemukan
pola dari keterkaitan informasi tersebut Kemendikbud 2013:216. Aktivitas ini juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses
berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi
penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-
pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia Kemendikbud 2013:216.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai kemampuan asosiatif dapat disimpulkan bahwa kemampuan asosiatif merupakan kemampuan memproses
informasi baru yang dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya untuk menemukan pola keterkaitan informasi dan menghasilkan simpulan berupa pengetahuan.
2.1.9.2 Indikator Kemampuan Asosiatif