Reproduksi Pada Vertebrata b -

ovum. Reproduksi seksual berguna untuk meningkatkan keragaman genetis melalui proses pindah silang dan penyebaran secara bebas sifat- sifat genetis. Dalam modul ini reproduksi difokuskan pada hewan vertebrata dan manusia, karena memiliki banyak hal yang menarik untuk dipahami.

A. Reproduksi Pada Vertebrata

Melalui evolusi hewan, mulai ancestor nenek moyang invertebrata sampai ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia, termasuk manusia, gamet jantan dan betina yang haploid tetap terpelihara. Strategi dasar reproduksi seksual menghasilkan keuntungan tertentu : peningkatan keragaman genetik melalui pindah silang dan penyebaran secara bebas, serta pertemuan secara acak antara sel spema dengan sel telur. Beberapa struktur dan proses menjamin keberhasilan reproduksi manusia yang dicapai nenek moyang kita, reptil dan mamalia pertama. Pada reptil sistem tersebut disempurnakan untuk menghasilkan telur yang tertutup, kekebalan-terpelihara, dengan empat membran dasar embrionik yang mencirikan setiap embrio manusia. Mamalia pertama rupanya berkembang dengan kemampuan untuk tetap mengembangkan embrio didalam tubuh betina untuk periode yang lama. Selama waktu kehamilan tersebut, embrio diberi makan dan disuplai oksigen, sebelumnya dijaga dari serangan penyakit oleh sistem imun ibunya. Setelah lahir, mamalia purba memberi makan bayinya dari kelenjar susu, seperti pada manusia dan mamalia lain saat ini. Saat ini biologi dan tingkah laku sangat berkaitan dalam reproduksi dan tingkah laku seksual. Mengendalikan reproduksi berbagai kehidupan beberapa vertebrata, seperti yang digambarkan pada tempat bertelur ikan salmon, dan musim kawin, kijang, beruang dan paus. Betina sebagian besar spesies mamalia mengalami estrus periode tanda siap secara seksual, pada waktu yang sama setiap tahun. Saat estrus masing-masing spesies dihubungkan dengan 1 melahirkan bayi ketika lingkungan dan musim membuatnya bertahan hidup dengan sangat baik misalnya estrus terjadi pada bulan Oktober dan kelahiran bayi terjadi pada bulan April atau 2 melahirkan bayi pada awal tahun saat kondisi tidak optimal jadi beberapa bulan kemudian, ketika bayi tumbuh dan membutuhkan banyak air susu, makanan tersedia secara maksimal untuk produksi dan sekresi air susu ibunya. Di antara primata, khususnya manusia, estrus mengikuti beberapa pola. Individu betina dan apes cenderung memasuki estrus tidak sesuai, hal ini berarti saat kawin dan melahirkan dapat memakan waktu beberapa tahun. Betina tersebut akan kawin ketika estrus, hal ini meningkatkan kesempatan untuk memperoleh kehamilan. Wanita pada manusia memperlihatkan sedikit perbedaan pada fase estrus dan dapat berreproduksi sepanjang tahun. Hal ini sangat signifikan bahwa wanita dapat melakukan aktifitas seksualnya tidak bergantung pada reproduksi : sejauh ini tingkah laku seksual tidak berkaitan dengan ovulasi. “Kesiapan seksual” bergantung pada pusat otak besar manusia dan tingkah laku yang mengendalikannya.

B. Reproduksi Pada Manusia