2.4 Materi Termodinamika
Gambar 2.2 Peta Konsep Termodinamika Fisika Kelas X Termodinamika merupakan materi yang diajarkan di kelas X.
Termodinamika adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari tentang proses perpindahan energi
sebagai kalor dan usaha antara sistem dan lingkungan. Kalor didefinisikan sebagai perpindahan energi yang disebabkan oleh perbedaan
suhu, sedangkan usaha merupakan perubahan energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu. Proses perpindahan energi pada
termodinamika berdasarkan atas dua hukum, yaitu Hukum I Termodinamika yang merupakan pernyataan Hukum Kekekalan Energi, dan Hukum II Termodinamika
yang memberikan batasan tentang arah perpindahan kalor yang dapat terjadi. Dalam membahas termodinamika di sini mengacu pada sistem tertentu.
Sistem adalah benda atau sekumpulan benda yang akan diteliti, sedangkan lingkungan adalah semua yang ada di sekitar benda. Sistem dibedakan menjadi
beberapa macam. Sistem terbuka adalah sistem dimana antara sistem dan lingkungan
memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi. Apabila hanya terjadi pertukaran energi tanpa pertukaran materi, sistem disebut sistem tertutup. Adapun
sistem terisolasi adalah jika antara sistem dan lingkungan tidak terjadi pertukaran materi dan energi
Nurachmandani, 2009 .
Sesuai dengan peta konsep di atas, materi ini membahas bab termodinamika di kelas 10 bab Suhu dan Kalor terbatas pada suhu, kalor, perubahan wujud, perubahan
suhu, pemuaian, konduksi, konveksi, radiasi, serta termometer.
2.5 Kerangka Berpikir
Pada dasarnya kegiatan diagnostik merupakan upaya yang dilakukan untuk mengidentifikasi pemahaman konsep siswa. Penelitian ini diawali dengan kegiatan
observasi awal yang dilakukan di SMAN 1 Ungaran, dari hasil observasi diketahui bahwa standar KKM yang ditetapkan oleh sekolah sangat tinggi, yaitu 75. Hasil
belajar pada materi Suhu dan Kalor diketahui kurang dari KKM, dari sini perlu didiagnosis indikator mana saja yang belum dikuasai oleh siswa. Hasil diagnosis ini
dapat digunakan oleh pendidik sebagai informasi untuk menentukan kebijakan akademik yang akan diberikan kepada siswa tersebut.
Setelah mendapatkan informasi dari observasi awal peneliti kemudian menganalisis potensi dan masalah yang ada di sekolah tersebut. Hasil analisis potensi
dan masalah digunakan untuk merancanng desain tes diagnostik berbasis web yang dapat mengatasi masalah pembelajaran di sekolah tersebut dengan memaksimalkan
potensi yang ada di sekolah tersebut. Tes diagnostik yang dikembangkan kemudian divalidasi oleh para ahli, lalu melalui uji coba skala terbatas, uji coba skala luas, dan
implementasi yang kemudian didapatkan produk tes diagnostik berbasis web pada materi suhu dan kalor.
Pada hasil observasi, masih ada sebagian siswa yang hasil belajar pada materi Termodinamika masih belum mencapai KKM, karenanya perlu diberikan tes
diagnostik untuk mengidentifikasi kesulitan siswa sehingga hasil diagnostiknya dapat digunakan sebagai rujukan pada guru mengenai tindakan remedial atau tindak lanjut
yang perlu diberikan kepada siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan kerangka berpikir seperti Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
30
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian