baik. Uji coba soal dilakukan setelah dilakukan uji ahli dan dinyatakan layak. Uji coba soal ini bertujuan untuk menguji validitas, reliabilitas, dan taraf kesukaran soal.
Tahapan berikutnya setelah melakukan revisi baik dari segi instrumen maupun media, adalah melakukan uji coba produk tes diagnostik berbasis web. Uji coba tes
diagnostik berbasis web dilakukan dalam beberapa tahap, yakni: 1 uji coba skala terbatas yang diujikan kepada 8 siswa kelas X MIA 2. Uji skala terbatas ini bertujuan
untuk mengetahui kelayakan tes diagnostik berbasis web oleh responden dan mengetahui tanggapan siswa berupa kritiksaran terhadap tes diagnostik berbasis web.
Hasil uji skala terbatas digunakan sebagai masukan untuk merevisimenyempurnakan produk agar dihasilkan produk yang layak untuk digunakan; 2 uji coba skala luas
yang diujikan kepada 22 siswa kelas X MIA 3. Uji skala luas ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan tes diagnostik berbasis web dan mengetahui tanggapan siswa
terhadap tes diagnostik berbasis web setelah dilakukan revisipenyempurnaan produk berdasarkan uji skala terbatas; 3 Implementasi yang dilakukan oleh 22 siswa kelas
X MIA 4. Uji Implementasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan tes diagnostik berbasis web oleh siswa selaku responden dan mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi suhu dan kalor pada masing-masing indikator.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden Suharsimi, 2006: 151. Metode kuesioner
digunakan untuk 1 mendapatkan informasi mengenai kesulitan belajar yang dialami siswa, 2 mengetahui bagaimana pendapat siswa tentang penggunaan tes diagnostik
berbasis web pada tema ”Termodinamika”, serta 3 mengetahui pendapat guru mengenai penggunaan tes diagnostik berbasis web dalam evaluasi pembelajaran.
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam angket mengacu pada aspek kegrafikaan BSNP yang telah dimodifikasi oleh Wahono
2006, yakni: 1 angket kelayakan tes diagnostik berbasis web oleh pakar instrumen tes yang mencakup beberapa aspek antara lain: a kelayakan isi yang meliputi
relevansi dengan tujuan pembelajaran, interaktivitas, kejelasan isi, dan kualitas butir soal; b kelayakan konstruk yang meliputi tingkat antisipasi kecurangan dan
praktikabilitas; c kelayakan bahasa yang meliputi kemudahan dipahami pengguna dan sistematis; 2 angket kelayakan tes diagnostik berbasis web oleh pakar media
yang mencakup beberapa aspek antara lain: a aspek rekayasa perangkat lunak yang meliputi maintenable, usabilitas, kompatibilitas, dan reusable; b aspek komunikasi
visual yang meliputi komunikatif, ilustratif, dan visual.
3.4.2 Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki individu atau kelompok Suharsimi, 2009: 32. Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan mengukur pemahaman konsep siswa melalui
Kuesioner Tes Diagnostik Berbasis Web pada tema “Suhu dan Kalor” sesudah
diterapkan tes diagnostik berbasis web pada uji pemakaian.
3.4.3 Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi 2009, dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen,
rapor, agenda. Dokumen yang ada dipelajari untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai nama-nama siswa anggota sampel, daftar nilai Ujian Akhir Semester I, serta dokumen tes diagnostik berbasis web.
3.5 Analisis Data