Kerangka Pemikiran FUNGSI OLAH TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TKP) DALAM PENYIDIKAN (Studi pada Polrestabes Semarang)

2.7 Kerangka Pemikiran

Bagan 1. Kerangka pemikiran Polisi sebagai aparat penegak hukum dapat mengetahui adanya suatu tindak pidana dari laporan masyarakat, pengaduan, karena tertangkap tangan, atau karena diketahui sendiri oleh petugas. Apabila aparat kepolisian mengetahui adanya suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana, maka aparat kepolisian yang bertugas sebagai penyelidik wajib untuk Diterima Tindak Pidana 1. Laporan 2. Pengaduan 3. Tertangkap tangan 4. Diketahui sendiri oleh penyidik Penyelidikan Penyidikan Olah tempat kejadian perkara Berkas perkara dilimpahkan ke kejaksaan pencarian bukti sebagai alat pembuktian Dikembalikan Diterima Penyidikan selesai Pelimpahan tanggungjawab atas tersangka dan barang bukti Diserahkan kembali Penyidikan Tindak pidana Olah tempat kejadian perkara Penyelidikan 1. Laporan 2. Pengaduan 3. Tertangkap tangan 4. Diketahui sendiri oleh penyidik Pelaksanaan pengumpulan barang bukti alat bukti Berkas perkara dilimpahkan Dikembalikan Diterima Diserahkan kembali Diterima Penyidikan selesai Pelimpahan tanggungjawab atas tersangka dan barang bukti mendatangi tempat kejadian perkara dan melakukan penyelidikan guna menentukan benar tidaknya telah terjadi suatu peristiwa pidana serta untuk menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan. Suatu tindak pidana yang telah diketahui dan dapat dilakukannya penyidikan, maka petugas penyidik segera melakukan penyidikan. Kegiatan penyidikan meliputi penanganan tempat kejadian perkara yaitu olah TKP. Olah tempat kejadian perkara mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses penyidikan, karena bukti yang biasa dijadikan bukti utama oleh penyidik adalah bukti yang diperoleh dari tempat dimana tindak pidana terjadi, tempat dimana korban ditemukan, dan tempat dimana pelaku ditemukan. Pada semua tempat tersebut perlu dilakukan pengolahan tempat kejadian perkara guna menemukan bukti-bukti yang dapat membuat terang tindak pidana yang terjadi. Selain olah TKP masih ada kegiatan penyidikan yang lain yaitu: penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan. Semua kegiatan tersebut ditujukan untuk mencari dan menemukan bukti- bukti guna mengungkapkan kebenaran mengenai tindak pidana yang terjadi dan menemukan tersangkanya. Penyidik mempersiapkan berkas-berkas hasil pemeriksaan penyidikan yang akan diserahkan kepada kejaksaan. Apabila berkas-berkas tersebut diterima oleh kejaksaan maka penyidik melimpahkan tanggungjawab atas bukti-bukti dan tersangka tersebut kepada kejaksaan guna dilanjutkan dengan penuntutan dan pembuktian dalam pemeriksaan dipersidangan. 50 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pengertian Penelitian