Metode Grafis Metode Pemecahan Masalah

fungsi pencapaian. Dalam memformulasikan fungsi pencapaian adalah menggabungkan setiap tujuan yang berbentuk minimasi variabel penyimpangan sesuai dengan prioritasnya. 7. Penyelesaian model Goal Programming dengan metodologi solusi.

2.4.4 Metode Pemecahan Masalah

Ada tiga macam cara yang digunakan untuk menyelesaikan metode Goal Programming, yaitu metode grafis, metode algoritma simpleks, dan menggunakan bantuan software dalam hal ini penulis menggunakan software Lindo 6.1.

1. Metode Grafis

Metode grafis digunakan untuk menyelesaikan masalah Goal Programming dengan dua variabel. Langkah-langkah penyelesaian dengan metode grafis adalah sebgai berikut. a. Menggambar fungsi kendala pada bidang kerja sehingga diperoleh daerah yang memenuhi kendala. b. Meminimumkan variabel deviasional agar sasaran-sasaran yang diinginkan tercapai dengan cara menggeser fungsi atau garis yang dibentuk oleh variabel deviasional terhadap daerah yang memenuhi kendala. 2. Metode Algoritma Simpleks Algoritma simpleks digunakan untuk menyelesaikan masalah Goal Programming dengan menggunakan variabel keputusan lebih dari dua. Langkah-langkah penyelesaian Goal Programming dengan metode algoritma simpleks adalah sebagai berikut.

a. Membentuk tabel simpleks awal.

b. Pilih kolom kunci dimana Cj-Zj memiliki nilai negatif terbesar. Kolom kunci ini disebut kolom pivot. c. Pilih baris kunci yang berpedoman pada b i a ij dengan rasio terkecil dimana b i adalah nilai sisi kanan dari setiap persamaan. Baris kunci ini disebut baris pivot. d. Mencari sistem kanonikal yaitu sistem di mana nilai elemen pivot bernilai 1 dan elemen lain bernilai nol dengan cara mengalikan baris pivot dengan -1 lalu menambahkannya dengan semua elemen di baris pertama. Dengan demikian, diperoleh tabel simpleks iterasi I. e. Pemeriksaaan optimalitas, yaitu melihat apakah solusi sudah layak atau tidak. Solusi dikatakan layak bila variabel adalah positif atau nol. Berikut, akan diberikan sebuah contoh kasus penggunaan Goal Programming dengan metode simpleks. Sebuah Perusahaan memproduksi 2 jenis produk yang berbeda, yaitu X 1 dan X 2 . Produk tersebut dikerjakan melalui 2 proses pengerjaan yang berbeda, yaitu proses I dan proses II. Proses I mampu menghasilkan 5 unit produk X 1 dan 6 unit produk X 2 sedangkan proses II hanya mampu mengasilkan 1 unit produk X 1 dan 2 unit produk X 2 . Kapasitas maksimum proses I dan II berturut-turut adalah 60 dan 16. Dalam hal ini, perusahaan menetapkan 4 macam sasaran, yaitu: