Metode Delphi Metode Dugaan Manajemen

peramalan adalah memilih model peramalan yang terbaik yang mampu mengidentifikasi dan menanggapi pola aktivitas historis dari data. Pada umumnya, teknik peramalan dapat dibedakan dalam dua kategori utama, yaitu: Makaridatis, dkk, 1988.

1. Peramalan Kualitatif

Yaitu peramalan yang didasarkan atas kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgement, atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan. Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam melakukan keputusan, dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok. Metode peramalan kualitatif dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Metode Delphi

Sekelompok pakar mengisi kuisioner, moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuisioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal ini merupakan proses pembelajaran dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi individu.

b. Metode Dugaan Manajemen

Dalam hal ini, peramalan semata-mata berdasarkan pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil orang yang karena pengalamannya mampu memberikan opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan dalam situasi dimana tidak ada alternatif lain dari model peramalan yang dapat diterapkan. c. Riset Pasar Merupakan metode peramalan berdasarkan hasil dari survey pasar. 2. Peramalan Kuantitatif Yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitaif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Dengan metode yang berbeda akan diperoleh hasil peramalan yang berbeda, adapaun yang perlu diperhatikan dari penggunaan metode tersebut adalah baik tidaknya metode yang dipergunakan, sangat ditentukan oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau penyimpangan yang mungkin. Dalam peramalan kuantitatif, prosedur umum yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Definisikan tujuan peramalan. b. Pembuatan diagram pencar. c. Pilih minimal dua metode peramalan yang dianggap sesuai. d. Hitung parameter-parameter fungsi peramalan. e. Hitung kesalahan setiap metode peramalan. f. Memilih metode yang terbaik. g. Melakukan verifikasi peramalan. Metode peramalan kuantitatif dibedakan atas dua bagian, yaitu: a. Metode Time Series, digunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu. Metode ini mengasumsikan beberapa pola atau kombinasi pola selalu berulang sepanjang waktu, dan pola dasarnya dapat diidentifikasikasi semata-mata atas dasar data historis dari serial itu. Ada empat komponen yang mempengaruhi analisis ini, yaitu: 1 Pola siklis, terjadi apabila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus-menerus. 2 Pola musiman, terjadi apabila nilai data sangat dipengaruhi oleh musim, misalnya permintaan bahan baku, kedelai pada pabrik tahu. 3 Pola horizontal, terjadi apabila nilai data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata. 4 Pola trend, terjadi apabila data memiliki kecenderungan untuk naik atau turun terus-menerus. Metode Time Series terdiri atas tiga metode, yaitu: 1 Metode Penghalusan Smoothing Metode ini digunakan untuk mengurangi ketidakteraturan musiman dari data yang lalu, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data masa lalu. Ketepatan dengan metode ini akan terdapat pada peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang kurang akurat. Metode ini terdiri dari metode rata-rata bergerak yang terdiri dari single moving average, linear moving average, double moving average, weigthed moving average. Metode eksponensial smoothing terdiri atas single eksponensial smoothing, dan double eksponensial smoothing. 2 Metode proyeksi kecenderungan dengan regresi Metode ini merupakan dasar garis kecenderungan untuk suatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat di proyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. 3 Metode dekomposisi Yaitu ramalan yang ditentukan dengan kombinasi dari fungsi yang ada sehingga tidak dapat diramalkan secara biasa. Model tersebut didekati dengan fungsi linier vatau siklis, kemudian bagi t atas kwartalan sementara berdasarkan pola data yang ada. Metode dekomposisi merupakan pendekatan peramalan yang tertua. Terdapat beberapa pendekatan alternatif umtuk mendekomposisikan suatu derat berkala yang semuanya bertujuan memisahkan setiap komponen deret data seteliti mungkin. b. Metode Kausal Metode ini mengasumsikan faktor yang diperkirakan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel bebas. Misalnya, jumlah pendapatan berhubungan dengan faktor-faktor seperti jumlah penjualan, harga jual, dan tingkat promosi. Kegunaan dari metode kausal adalah untuk menemukan bentuk hubungan antara variabel tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari variabel tidak bebas. Metode kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain : 1 Metode regresi dan korelasi Metode regresi dan korelasi pada penetapan suatu persamaan esti masi menggunakan teknik “least squares”. Hubungan yang ada pertama-tama dianalisis secara statistik. Metode ini banyak digunakan untuk peramalan penjualan, perencanaan keuntungan, peramalan permintaan dan peramalan keadaan ekonomi. 2 Metode ekonometrik Metode ini didasarkan atas peramalan sistem peramalan regresi yang diestimasikan secara simultan. Metode ini selalu digunakan untuk peramalan penjualan menurut kelas produk, atau peramalan keadaan ekonomi masyarakat, seperti permintaan harga dan penawaran. 3 Metode Input-Output Metode ini dipergunakan untuk menyusun proyeksi trend ekonomi jangka panjang. Metode ini banyak digunakan untuk peramalan penjualan perusahaan, penjualan sektor industri, dan lain- lain. 2.3 Program Linier Program Linier PL atau Linear Programming adalah suatu model dari penelitian Operasional atau Operational Research OR, OR adalah suatu metode memecahkan masalah optimasi Suyitno, H.,1997. Program linier adalah metode matematik yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Secara umum, masalah dalam program linier adalah pengalokasian sumber daya yang terbatas seperti tenaga kerja, bahan baku, jam kerja mesin, dan modal dengan cara sebaik-baiknya sehingga diperoleh maksimisasi keuntungan atau minimisasi biaya produksi. Cara terbaik yang dimaksudkan adalah keputusan terbaik yang diambil berdasarkan pilihan dari berbagai alternatif. Suatu penyelesaian program linier perlu dibentuk formulasi secara matematik dari masalah yang sedang dihadapi dengan syarat sebagai berikut. 1. Adanya variabel keputusan yang dinyatakan dalam simbol matematik dan variabel keputusan ini tidak negatif. 2. Adanya fungsi tujuan dari variabel keputusan yang menggambarkan kriteria pilihan terbaik. Fungsi tujuan ini harus dapat dibuat dalam suatu sel fungsi linier yang dapat berupa maksimum atau minimum. 3. Adanya kendala sumber daya yang dapat dibuat dalam satu sel fungsi linier. Model program linier diaplikasikan untuk menyelesaikan berbagai masalah diantaranya adalah sebagai berikut. a. Masalah kombinasi produk, yaitu menentukan berapa jumlah dan jenis produk yang harus dibuat agar diperoleh keuntungan maksimum atau biaya minimum dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki. b. Masalah perencanaan investasi, yaitu berapa banyak dana yang akan ditanamkan dalam setiap alternatif investasi, agar memaksimumkan return in investmen atau net present value dengan memperhatikan sumber daya yang dimilki. c. Masalah perencanaan produksi dan persediaan, yaitu menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi setiap periode, agar meminimumkan biaya persediaan, sewa, lembur, dan biaya sub kontrak. d. Masalah perencanaan promosi, yaitu berapa banyak dana yang akan dikeluarkan untuk kegiatan promosi agar diperoleh efektivitas penggunaan media promosi. e. Masalah distribusi, yaitu jumlah produk yang akan dialokasikan ke setiap lokasi pemasaran. Untuk membuat formulasi model program linier, terdapat tiga langkah utama yang harus dilakukan, yaitu: 1. Tentukan variabel keputusan atau variabel yang ingin diketahui dan gambarkan dalam simbol matematik. 2. Tentukan tujuan dan gambarkan dalam satu sel fungsi linier dari variabel keputusan yang dapat berbentuk maksimum atau minimum. 3. Tentukan kendala dan gambarkan dalam bentuk persamaan linier atau ketidaksamaan linier dari variabel keputusan. 2.3.1 Metode Grafik Setelah formulasi model program linier, langkah selanjutnya adalah menyelesaikan model untuk mendapatkan keputusan terbaik. Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan formulasi model program linier adalah metode grafik. Metode grafik terbatas pada penyelesaian model yang memiliki dua variabel keputusan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Gambarkan semua kendala daerah kelayakan yaitu daerah yang diliputi oleh semua kendala. Dalam menggambarkan grafik, kendala yang bertanda lebih kecil sama dengan, arah grafik yang membentuk daerah layak adalah menuju titik nol. Kendala berbentuk lebih besar sama dengan, arah grafik yang membentuk daerah layak adalah menjauhi titik nol. Sedangkan kendala berbentuk sama dengan =, daerah layak adalah sepanjang garis tujuan. 2. Gambarkan grafik tujuan. 3. Tentukan daerah layak yang optimum dengan cara menggeser fungsi tujuan ke kanan atas hingga memotong salah satu atau lebih titik ekstrim yang terdapat dalam daerah layak. 2.3.2 Metode Simpleks Metode simpleks merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model formulasi program linier dengan cara iterasi tabel. Metode simpleks dapat digunakan untuk menyelesaikan model model formulasi program linier yang memiliki dua atau lebih variabel keputusan. Penyelesaian model program linier dengan metode simpleks diperlukan pengubahan model formulasi ke dalam bentuk standar dengan syarat-syarat sebagai berikut. 1. Semua kendala berbentuk persamaan, jika menghadapi kendala berbentuk lebih kecil sama dengan , dapat diubah ke dalam bentuk persamaan dengan cara menambahkan slack variable yang bernilai satu. Jika menghadapi kendala berbentuk lebih besar sama dengan , dapat diubah ke dalam bentuk persamaan dengan cara mengurangkan dengan surplus variabel yang bernilai minus satu. 2. Nilai ruas kanan setiap kendala bertanda positif, jika menghadapi kendala yang memiliki nilai ruas kanan bertanda negatif, maka harus diubah menjadi positif dengan cara mengalikannya dengan minus satu. 3. Semua nilai variabel keputusan non negatif. Langkah-langkah metode simpleks adalah sebagai berikut. 1. Membuat tabel simpleks awal dengan memasukkan semua nilai yang terdapat pada kendala dan fungsi tujuan ke dalam tabel simpleks 2. Tentukan kolom kunci, yaitu kolom yang memiliki negatif terbesar pada baris Z j -C j . 3. Tentukan baris kunci, yaitu baris yang memiliki angka indeks nilai b j nilai kolom kunci terkecil tetapi bukan negatif. 4. Cari angka baru yang terdapat pada kolom kunci dengan cara membagi semua angka pada kolom kunci dengan baris kunci. 5. Mencari angka baru pada baris yang lain dimana nilai pada baris lama dikurangi dengan perkalian antara angka baru baris kunci dengan koefisien kolom kunci. 6. Apabila pada tabel baru solusi optimum belum ditemukan, ulangi kembali langkah 2 sampai langkah 5. Solusi optimum tercapai apabila nilai pada baris Z j -C j berharga lebih kecil sama dengan nol untuk maksimisasi dan berharga lebih besar sama dengan nol untuk minimisasi.

2.4 Goal Programming