2.4. Kerangka Berfikir
Pendidikan merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan karakter bangsa yang dalam pelaksanaannya harus dilakukan secara koheren
dengan beberapa strategi lain. Agar implementasi pendidikan karakter di sekolah dapat berhasil, maka syarat utama yang harus dipenuhi antara lain dengan
perangkat pembelajaran yang baik, metode pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, dan kegiatan lain yang dilakukan oleh sekolah.
Kerangka berfikir yang digunakan yaitu berawal dari adanya perpaduan dari Dasar Agama, Pancasila dan Sisdiknas dengan nilai-nilai luhur bangsa
Indonesia, terangkum menjadi Tujuan Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan Nasional tersebut dibentuklah KTSP, yaitu kurikulum yang digunakan dalam
tingkat satuan pendidikan. KTSP dikembangkan dengan memasukkan pendidikan karakter dalam pembelajaran geografi yang semuanya termuat dalam Perencanaan
Pembelajaran, Interaksi Kegiatan Belajar-Mengajar, dan Evaluasi Karakter.
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Agama, Pancasila, UUD
1945, UU No. 202003 tentang Sisdiknas
Nilai-Nilai Luhur
KTSP
Rencana Pembelajaran Interaksi Kegiatan Belajar
Mengajar Evaluasi Pembelajaran
Pendidikan Karakter
Geografi Tujuan
Pendidikan Nasional
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek penelitian juga membahas
karakteristik subjek yang digunakan dalam penelitian, termasuk penjelasan mengenai populasi, sampel dan teknik sampling acaknon-acak yang digunakan.
3.1.1. Populasi
Langkah pengumpulan dan menganalisa data yang penting adalah menentukan populasi penelitian, karena populasi merupakan sumber data
penelitian yang dijadikan sebagai objek penelitian. Sumaatmadja 1998:11
2 mengemukakan bahwa “Populasi adalah sejumlah variabel yang menyangkut permasalahan yang diteliti”. Populasi
merupakan sumber utama untuk memperoleh data dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh guru yang mengajar geografi
di Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN di Kabupaten Kendal
3.1.2. Sampel
Sumaatmadja 1998: 112 mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian
dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan”. Belum ada ketetapan yang mutlak untuk pengambilan jumlah sampel yang mewakili populasi dalam
sebuah penelitian, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak.