1
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar luas wilayahnya merupakan perairan. Ikan merupakan salah satu hasil perikanan
yang banyak dihasilkan di Indonesia dan merupakan sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat. Ikan mudah didapat dengan harga yang
relatif murah sehingga dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Kandungan protein yang tinggi yaitu 17,00 dan kadar lemak yaitu 4,50
yang rendah pada ikan segar sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Untuk lebih jelasnya, kandungan gizi ikan segar dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 1.Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan Komponen
Kadar
Kandungan air Protein
Lemak Mineral dan Vitamin
76,00 17,00
4,50 2,52-4,50
Sumber: www.ristek.go.id Karena manfaat yang tinggi tersebut banyak orang mengkonsumsi ikan
baik berupa daging ikan segar maupun makanan-makanan yang merupakan hasil olahan dari ikan. Bahkan di Jepang dan Taiwan ikan merupakan
makanan utama untuk lauk sehari-hari.
Ikan hasil pengolahan dan pengawetan umumnya sangat disukai oleh masyarakat karena produk akhirnya mempunyai ciri-ciri khusus yakni
perubahan sifat-sifat daging seperti bau odour, rasa flavour, bentuk appearance dan tekstur.
Salah satu makanan hasil olahan dari ikan adalah krupuk ikan. Produk makanan kering dengan bahan baku ikan dicampur dengan tepung tapioka ini
sangat digemari masyarakat. Makanan ini sering digunakan sebagai pelengkap ketika bersantap ataupun sebagai makanan ringan. Bahkan untuk jenis
makanan khas tertentu selalu dilengkapi dengan krupuk. Makanan ini menjadi kegemaran masyarakat dikarenakan rasanya yang enak, gurih dan ringan.
Selain rasa yang enak tersebut, krupuk ikan juga memiliki kandungan zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Komposisi zat-zat gizi dalam
krupuk disajikan dalam Tabel 2. berikut:
Tabel 2. Komposisi Krupuk Ikan per 100 gram Komponen
Krupuk Ikan
Karbohidrat Air
Protein Lemak
Kalsium mg100 gram Fosfor mg100 gram
Besi mg100 gram Vitamin A mg
Vitamin B1 mg 65,6
16,6 16
0,4 2,0
20,0 0,1
0,50 -
Sumber: www.ristek.go.id
Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat bahwa kandungan protein ikan segar dan krupuk ikan tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
kandungan protein pada ikan tidak banyak yang hilang setelah mengalami pengolahan.
Krupuk ikan adalah krupuk yang bahannya terdiri dari adonan tepung dan daging ikan. Jenis krupuk lain yang juga banyak digemari adalah krupuk
udang yang terbuat dari adonan tepung dengan udang. Krupuk ikan atau krupuk udang mempunyai beberapa kualitas tergantung pada komposisi
banyaknya ikan atau udang yang terkandung dalam krupuk. Semakin banyak jumlah ikan atau udang yang terkandung dalam krupuk semakin baik
kualitasnya Krupuk ikan banyak digemari orang, mulai dari anak-anak sampai
dewasa. Banyak jenis ikan dapat dijadikan bahan dasar untuk pembuatan krupuk, misalnya ikan belida, ikan tenggiri, ikan ekor kuning, ikan tengke,
ikan kakap, ikan kue, ikan tongkol, dan lain sebagainya. Melihat banyaknya peminat terhadap krupuk ikan maka penulis
berkeinginan untuk mengembangkan krupuk ikan dengan bahan lain sehingga menghasilkan rasa dan gizi yang lebih baik. Bahan lain yang akan
ditambahkan kedalam proses pembuatan krupuk ikan adalah duri ikan Bandeng. Ikan Bandeng merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki rasa
yang spesifik, dan memiliki tulang serta duri yang cukup banyak sehingga jika dikonsumsi berisiko tinggi bila di konsumsi oleh manusia terutama pada anak-
anak.Oleh karena jumlah duri yang sangat banyak dan kandungan gizi
kalsium dan fosfor maka penulis terdorong untuk memanfaatkan duri ikan Bandeng menjadi bahan tambahan pada krupuk ikan. Duri pada ikan Bandeng
seperti terlihat pada susunan dibawah ini.
Gambar 1. Fillet Bandeng Terlihat Posisi Duri
Tabel 3. Susunan Duri Pada Tubuh Bandeng Nama
Letak Jumlah
Kanan Kiri Duri
Disepanjang punggung 42
42 Duri Perut
Di perut, mulai dari belakang katup belakang
16 16
Duri Dada Antara duri perut dengan duri
punggung, mulai dibelakang katup insang.
12 12
Duri Pangkal Ekor Dekat dengan pangkal ekor
12 12
Jumlah
82 82
Sumber:www.ristek.go.id Jumlah duri ikan Bandeng yang selama ini lebih banyak tidak
dimanfaatkan hanya menjadi limbah. Limbah duri ikan bandeng yang dihasilkan oleh industri ikan bandeng setiap harinya mencapai 15 kg atau
sekitar 5,4 ton per tahun. Padahal duri-duri tersebut masih memiliki kandungan gizi yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Kandungan gizi pada
duri ikan Bandeng berdasarkan penelitian awal di labolatorium Chem-Mix Pratama pada tanggal 3 Januari 2013 ditemukan bahwa pada duri ikan
Bandeng mengandung kalsium sebanyak 4,7756 dan fosfor sebanyak 1,3125.
Oleh karena itu, perlu pengolahan lebih lanjut agar limbah tulang ikan Bandeng tidak menjadi sampah yang mencemari lingkungan. Selama ini ada
kegunaan duri ikan Bandeng yang sudah dimanfaatkan yaitu digunakan sebagai bahan untuk membuat nugget dimodifikasi dengan biji ketapang,
sebagai bahan untuk membuat abon dan sebagai bahan membuat kerajinan seni seperti tempat tisu, tempat pensil, hiasan meja, pigura dan block note .
Pemanfaatan tersebut tentunya setelah duri-duri tersebut dilunakkan dan dipresto dengan suhu bertekanan tinggi sehingga dapat lunak.
Hal tersebut
membangkitkan keinginan
penulis untuk
ikut memanfaatkan duri ikan bandeng sehingga dapat memiliki nilai jual kembali.
Penulis akan subtitusi menjadi jenis makanan ringan yaitu krupuk. Substitusi duri ikan Bandeng pada campuran tepung tapioka,daging bandeng dan
beberapa bumbu dapat menghasilkan rasa yang berbeda dan disukai oleh masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan eksperimen pembuatan krupuk ikan dengan substitusi duri ikan untuk
mendapatkan jenis krupuk ikan dengan rasa yang lebih enak dan lebih disukai
masyarakat. Penulis mengambil judul
“Pembuatan Krupuk Ikan Bandeng Dengan Substitusi Duri Ikan Bandeng
”. 2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan di teliti dalam penelitian ini yaitu
1. Adakah perbedaan kualitas inderawi krupuk ikan bandeng dengan krupuk ikan hasil inovasi dengan substitusi duri ikan bandeng sebesar 40, 30,
dan 20? 2. Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap krupuk ikan dengan
krupuk ikan bandeng hasil inovasi dengan substitusi duri ikan bandeng 40, 30, dan 20?
3. Bagaimanakah kandungan gizi kalsium dan fosfor pada krupuk ikan bandeng hasil inovasi dengan substitusi duri ikan bandeng 40, 30, dan
20? 3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusahan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan kualitas inderawi krupuk ikan dengan krupuk ikan hasil inovasi dengan substitusi duri ikan bandeng 40, 30, dan 20.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya tingkat kesukaan masyarakat terhadap krupuk ikan dengan krupuk ikan hasil inovasi dengan substitusi duri ikan
bandeng 40, 30, dan 20
3. Untuk mengetahui kandungan gizi kalsium dan fosfor pada krupuk ikan hasil inovasi dengan substitusi duri ikan bandeng 40, 30, dan 20.
4. Manfaat Penelitian