53
Penelitian Riana Pangabean yang berjudul “Analisa komparatif antara Koperasi Simpan Pinjam ksp dan Koperasi kredit kopdit
”mengemukakan Hasil kajian implementasi prinsip-prinsip koperasi pada KSP dan Kopdit di
Propinsi Sumatera Utara, Jawa Barat, Bali dan Kalimantan Barat menjelaskan bahwa nilai skor penerapan prinsip-prinsip koperasi pada KSP dan Kopdit adalah
nilai skor KSP sebesar 73,356 dan Kopdit 89,94
2.5. Kerangka Berpikir
Koperasi dalam pengelolaanya mempunyai karakteristik yang berbeda dengan badan usaha yang lain, sehingga menjadi ciri khas tersendiri. Perbedaan
antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya tidak hanya terletak pada landasan dan asasnya, tetapi juga pada prinsip-prinsip pengelolaan organisasi
dan usaha yang dianutnya. Prinsip-prinsip koperasi merupakan penjabaran lebih lanjut dari asas kekeluargaan yang dianutnya. Prinsip-prinsip koperasi ini
biasanya mengatur baik mengenai hubungan antar koperasi dengan para anggotanya, hubungan antarsesama anggota koperasi, serta mengetahui tujuan
yang ingin dicapai oleh koperasi sebagai lembaga ekonomi yang berasas kekeluargaan.
Selain itu prinsip-prinsip koperasi juga mengatur pola kepengelolaan usaha koperasi. Secara rinci prinsip-prinsip koperasi juga mengatur pola kepemilikan
modal koperasi serta pola pembagian sisa hasil usahanya. Dengan adanya prinsip- prinsip koperasi ini dapat terlihat jelas perbedaan secara jelas antara sifat koperasi
sebagai organisasi yang berasas kekeluargaan, dengan sifat bentuk-bentuk perusahaan lain yang tidak memiliki asas seperti itu.
54
Adapun prinsip-prinsip koperasi yang berlaku di Indonesia tercantum dalam Undang-Undang No 25 tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota 4.
Pemberian balas jasa yang terbatas oleh modal 5.
Kemandirian 6.
Pendidikan perkoperasian 7.
Kerjasama antar koperasi Sebagai lembaga ekonomi yang berwatak social, berasaskan kekluargaan
dan gotong royong, maka system yang manajemen di lembaga koperasi harus mengarah pada manajemen partisipasi Partisipative Management. Manajemen
partisipatif dalam hal ini berarti ada kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi, baik yang turut serta dalam pengelolaan kepengurusan usaha
ataupun diluar kepengurusan anggota biasa, memiliki rasa tanggung jawab bersama total responbility dalam organisasi kopoerasi.
Klasifikasi koperasi adalah kegiatan untuk menilai kondisi atau kinerja suatu koperasi dalam suatu periode tertentu, dengan menggunakan kriteria atau
standar penilaian yang ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Tujuan klasifikasi koperasi adalah mengetahui kinerja koperasi dalam suatu periode
tertentu, menetapkan peringkat kualifikasi koperasi, dan mendorong koperasi agar menetapkan prinsip-prinsip koperasi serta kaidah bisnis yang sehat. Dalam
melakukaan klasifikasi untuk mengetahui kinerja koperasi digunakanlah KepMen129M.KUKMXI2002 mengenai klasifikasi kinerja koperasi.
55
Watak manajemen yang bergaya manajemen partisipatif menggambarkan adanya interaksi antar unsure manajemen koperasi. Terdapat pembagian tugas
job descripotion pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur manajemen menpunyai lingkup keputusan decision area yang berbeda,
kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan bersam-sama shared decision areas
. Adapun unsur-unsur manajemen tersebut adalah rapat anggota, pengurus, pengawas dan manajer.
Untuk mewujudkan peranan koperasi sebagai tulang punggung perekonomian adan alat perjuangan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat. pengelolaan koperasi tergantung dari berbagai factor, akan tetapi pada umumnya setiap koperasi akan berpedoman pada “tiga sehat” yaitu organisasi
sehat, usaha sehat dan mental sehat. Dengan demikian prinsip-prinsip koperasi sudah seharusnya diterapkan
dalam pengelolaan koperasi, karena prinsip koperasi merupakan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan kerangka berpikir adalah sebagai berikut
56
57
BAB 3 METODE PENELITIAN