Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan air irigasi Irrigation Water RequirementIWR palawija

Tanaman jagung, kacang tanah dan sayuran yang ditanam pada bulan Juni dan Juli membutuhkan air yang lebih banyak daripada tanaman yang ditanam pada bulan Maret, April dan Mei. Perbedaan kebutuhan air tanaman yang disajikan pada Tabel 10 berikut disebabkan oleh jenis tanaman, umur tanaman dan keadaan iklim pada saat penanaman. Tabel 10. Total Curah Hujan, Curah Hujan Efektif dan Kebutuhan Air Tanaman Tanaman Palawija untuk Masing-masing Tanggal Penanaman. Jenis Tanaman Tanggal Penanaman Total Curah Hujan mm Curah Hujan Efektif mm Kebutuhan Air Tanaman mm 25 April 1271,41 654,80 445,92 1 Juli 983,39 549,82 476,25 Jagung 1 Mei 1252,83 653,27 450,15 10 April 1366,56 686,14 479,27 11 Juni 1203,59 656,37 541,79 Kacang Tanah 11 Maret 1503,62 712,63 483,30 17 April 1031,95 490,81 352,32 28 Juni 752,06 436,39 385,80 Sayuran 1 Mei 978,23 477,34 346,91

4.3.2. Kebutuhan Air Irigasi Kebutuhan air irigasi Irrigation Water RequirementIWR palawija

berkisar antara 93,0-339,3 mm per musim tanam. Dengan menggunakan kriteria Irrigated When 100 of Readily Soil Moisture Depletion Occurs dan Refill to 100 Readily Soil Moisture dari program Cropwat for Windows diperoleh selang pemberian irigasi jagung dalam selang waktu 15 harian sekitar 15-85 hari dengan jumlah irigasi antara 91,4-93,3 mm. Selang irigasi kacang tanah berkisar antara 13-63 hari sebesar 65,4-70,8 mm dan sayuran berkisar antara 5-19 hari sebesar 17,0-55,5 mm. Besarnya air irigasi yang diperlukan untuk tanaman jagung, kacang tanah dan sayuran disajikan pada Tabel Lampiran 8. Kebutuhan air irigasi tanaman kacang tanah untuk tanggal tanam 11 Juni Tabel 11 memiliki kebutuhan yang paling besar dari ketiga tanaman palawija. Tabel 11. Ke butuhan Air Irigasi Kacang Tanah Tanggal Tanam 11 Juni 2005 Date TAM mm RAM mm Total Rain mm Effect. Rain mm ETc mm ETcETm SMD Interval days Net Irr. mm Lost Irr. mm 156 60.0 27.0 160.1 6.6 1.6 100.0 1.6 306 82.5 37.1 139.0 24.0 1.6 100.0 1.6 157 105.0 47.3 116.6 26.6 2.3 100.0 2.3 307 127.5 57.4 100.5 40.0 3.5 100.0 6.5 138 144 64.8 0.0 0.0 4.6 100.0 65.4 63 65.4 0.0 148 144 64.8 97.6 0.0 4.7 100.0 4.7 278 144 64.8 0.0 0.0 5.2 100.0 68.4 14 68.4 0.0 298 144 64.8 111.2 5.2 5.3 100.0 5.3 99 144 64.8 0.0 0.0 5.8 100.0 66.3 13 66.3 0.0 139 144 64.8 136.6 17.7 6.0 100.0 6.0 239 144 64.8 0.0 0.0 6.4 100.0 68.3 14 68.3 0.0 289 144 65.8 156.2 24.9 6.0 100.0 6.0 1010 144 68.3 0.0 0.0 4.7 100.0 70.8 17 70.8 0.0 1310 144 68.9 134.2 9.1 4.3 100.0 4.3 2810 144 72.0 30.6 30.6 1.6 100.0 17.9 Total 1182.6 184.6 541.8 100.0 339.3 0.0 C:\CROPWATW\REPORTS\IWRKTNH2.CSV Besarnya air yang harus diberikan dan waktu pemberian air irigasi untuk masing-masing tanaman palawija disebabkan karena curah hujan tidak dapat memenuhi kebutuhan air tanaman atau tidak ada kejadian hujan pada waktu musim tanam. Air yang dibutuhkan oleh tanaman sangat penting untuk menghitung waktu pemberian air irigasi selama musim tumbuh. Pada setiap pemberian air irigasi, volume air untuk mencukupi kebutuhan tanaman untuk suatu periode ditampung pada tanah yang tidak jenuh dalam bentuk air tersedia. Perhitungan air tersedia bagi tanaman dilakukan dengan menggunakan terminolog i air tersedia langsung RAM dan total air tersedia TAM. Dengan demikian kebutuhan tanaman, adanya persediaan air dan kapasitas tanah menampung air harus dipertimbangkan dalam menentukan waktu interval dan berapa besar net irrigation air yang harus diberikan. Selain dinyatakan dengan keadaan kelembaban tanah tiap 15 harian Tabel 11, jadwal irigasi dapat ditunjukkan dengan kelembaban tanah harianDaily Soil Moisture Balance Gambar 4 yang menunjukkan keadaan tanah tiap hari dalam satu pola penanama n. Hal tersebut dapat digunakan untuk mengamati perubahan kelembaban tanah tiap musim tumbuh. Kelembaban tanah harian untuk ketiga tanaman palawija disajikan pada Gambar Lampiran 9 dan Tabel Lampiran 9. Gambar 4. Kelembaban Tanah Harian Daily Soil Moisture Balance Tanaman Kacang Tanah Tanggal Tanam 11 Juni 2005.

4.4. Ketersediaan Air Irigasi