Air Tanah Tersedia TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Sumberdaya Air

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Potensi Sumberdaya Air

Sumberdaya air yang berguna di pulau Jawa terutama berupa aliran permukaan, air danau dan waduk. Air merupakan salah satu faktor produksi pertanian sehingga ketersediaan dan penyediaan air menjadi bahan pertimbangan dalam upaya pengembangan produksi pertanian. Kebutuhan air dapat dibedakan menjadi kebutuhan rumah tangga, industri, pertanian irigasi, pembangkit listrik dan tambak Pawitan et al., 1996. Menurut Baharsyah et al. 1997 sekitar 65,9 air hujan menjadi air permukaan rata -rata sebesar 1832 mmth 110944 m 3 detik. Air tersebut tersebar dalam bentuk debit aliran sungai, tertampung di waduk dan danau. Total ketersediaan air bumi air tanah diperkirakan sebesar 16831 m 3 detik. Total ketersediaan air di Indonesia adalah 2110 mmth 127775 m 3 detik. Total ketersediaan air di Jawa ada lah 7360 m 3 detik atau sekitar 5,8 dari ketersediaan air di Indonesia untuk bagian barat Indonesia. Periode air tersedia curah hujan 100 mmth terjadi antara SeptemberOktober sampai MeiJuni. Berdasarkan analisis neraca air wilayah, periode air tida k tersedia defisit di Jawa terjadi pada bulan JuniJuli sampai SeptemberOktober.

2.2. Air Tanah Tersedia

Air tanah adalah air yang terdapat pada solum tanah di daerah aerasizona tidak jenuh. Ketersediaan air tanah sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut Doorenbos dan Kassam 1979 kemampuan tanah untuk menahan air water holding capacity adalah total ketersediaan air atau selisih antara kadar air tanah pada kondisi kapasitas lapang pF 2,54 dengan kadar air tanah pada kondisi titik layu permanen pF 4,2. Total air tanah tersedia dapat dihitung menggunakan persamaan : TAW = FC - WP x RZ x 1100…………………...…………1 dimana, TAW = total air tanah tersedia cm FC = kadar air tanah pada kapasitas lapang volume WP = kadar air tanah pada titik layu permanen volume RZ = kedalaman perakaran cm Antara kapasitas lapang dan titik layu permanen terdapat titik kritis yang disebut sebagai air tersedia langsung atau Readily Available Water RAW. Perbandingan antara total air tanah tersedia atau Total Available Water TAW dan RAW dinyatakan dengan faktor p yang dipengaruhi oleh iklim, evapotranspirasi, tanah dan tanaman. Nilai RAW dapat ditentukan dengan persamaan Doorenbos dan Kassam, 1979 : RAW = FC – p x TAW……………………………………..….2 dimana, RAW = air tersedia langsung cm FC = kadar air kapasitas lapang volume p = fraksi ketersediaan air TAW = total air tersedia cm Jumlah air tanah tersedia untuk tanaman terutama tergantung atas distribusi ukuran pori tanah dipengaruhi oleh tekstur dan struktur. Air yang tersedia bagi tanaman disebut air kapiler. Air kapiler terdapat pada pori mikro yang dipertahankan keberadaannya oleh tekanan kapiler, sehingga terhindar dari efek gravitasi drainase. Dengan demikian dalam budidaya tanaman ketersediaan air tanah ditentukan oleh banyaknya kapiler Andani dan Purbayanti, 1991. Tekstur tanah adalah susunan relatif dari ukuran butir primer. Berdasarkan ukuran butir primer, tekstur tanah digolongkan dalam tiga fraksi utama yaitu pasir sand, debu silt dan liat clay. Di alam, terutama tanah pertanian secara umum, teksturnya tidaklah murni pasir, debu atau liat, tetapi kebanyakan merupakan kombinasi ketiga tekstur tersebut Islami dan Utomo,1995. Tidak kurang pentingnya ialah struktur tanah, yaitu penyusunan zarah tanah dalam agregat. Bersama -sama, kedua sifat itu membantu menentukan tidak hanya daya penyediaan unsur hara, tetapi juga penyediaan air da n udara yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman Soepardi, 1983. 2.3. Ruang Pori Tanah Ruang pori tanah merupakan bagian tanah yang ditempati air dan udara tidak terisi bahan padat tanah. Jumlah ruang pori tanah ditentukan oleh cara tersusunnya zarah tanah. Bila tersusun secara berhimpitan maka jumlah ruang pori sedikit. Tetapi bila zarah tersusun secara sarang maka akan dijumpai banyak pori Soepardi, 1983. Ukuran besar kecilnya pori dinyatakan dengan porositas tanah. Ruang pori total dapat dihitung dengan persamaan Hansen, Israelsen dan Stringham, 1979 : n = 100 1- AsRs………………………………………….…..3 dimana, n = persentase ruang pori As = bulk density, gcm 3 Rs = partikel density, gcm 3

2.4. Karakteristik Air Permukaan