ET
c
= K
c
. ET
o
…………………………………………………….5 Kc : koefisien tanaman yang tergantung umur dan fase perkembangan tanaman.
Menurut Doorenbos dan Pruitt 1977 secara umum tanaman mempunyai empat tahapan pertumbuhan yaitu, tahap awal initial stage, tahap perkembangan
development stage, tahap pertengahan mid season stage dan tahap akhirpenuaan late season stage.
Evapotranspirasi merupakan faktor dasar untuk menentukan kebutuhan air dalam rencana pengairan bagi lahan pertanian dan merupakan proses yang penting
dalam siklus hidrologi Kartasapoetra, Sutedjo dan Pollein, 1994.
Evapotranspirasi dipengaruhi oleh suhu, aplikasi irigasi, panjang musim tanam dan musim hujan Hansen, Israelsen dan Stringham, 1979.
2.6. Neraca Air
Neraca air adalah perincian dari masukan input dan keluaran output air pada suatu permukaan bumi. Pengertian neraca air dapat dibagi menjadi :
1. Neraca Air Umum tanpa faktor tanah, tanpa memperhatikan pengaruh
faktor tanah serta perilaku air di dalam dan di atas permukaan tanah, neraca air hanya disusun dari dua unsur, yakni presipitasi sebagai masukan
dan penguapan sebagai keluaran. 2.
Neraca Air Lahan, untuk suatu sistem lahan tanpa irigasi dan tertutup dari pengaruh air diluarnya, massa air yang masuk ke dalam lahan sama
dengan massa air yang keluar ditambah dengan perubahan kandungan air di dalam sistem lahan tersebut.
3. Neraca Air Pertanaman, dengan cara yang sama seperti pada neraca air
lahan, dapat disusun suatu neraca air pertanaman, yang diperlukan adalah
1 curah hujan, 2 penggunaan air konsumtif, 3 nilai kapasitas lapang dan 4 nilai kapasitas titik layu permanen Nasir, 2002.
Neraca air merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menduga dinamika kadar air tanah selama pertumbuhan tanaman, sehingga dapat
dihitung jumlah kebutuhan air tanaman, khususnya pada periode-periode kritis, yaitu pada saat kadar air tanah sangat rendah. Perhitungan neraca air dilakukan
untuk mendapatkan gambaran mengenai ketersediaan, kelebihan surplus dan kekurangan air tanah defisit secara periodik Handoko dan Las, 1995. Penilaian
neraca air dapat dibuat atas dasar harian, mingguan atau bulanan Arsyad, 2000.
2.7. Kebutuhan Air Tanaman
Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang digunakan tanaman untuk dapat tumbuh normal consumptife use atau digunakan untuk evapotranspirasi
Doorenbos dan Pruitt, 1977. Menurut Islami dan Utomo 1995 jika ketersediaan air di lapangan tidak dapat memenuhi kebutuhan air tanaman maka
evapotranspirasi aktual ETa akan turun hingga lebih kecil dari evapotranspirasi potensial ETp. Pada kondisi ini pemakaian air lebih rendah dibandingkan
kebutuhan air tanaman. Sebagai akibatnya maka tanaman menderita cekaman air. Tanggapan pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air tergantung pada
varietas tanaman, besarnya cekaman air dan periode pertumbuhan terjadinya cekaman air.
Curah hujan efektif effective rainfall didefinisikan sebagai bagian dari curah hujan yang jatuh selama masa pertumbuhan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan air tanaman. Bagian dari air hujan yang mengalir ke luar
areal tanaman berupa aliran permukaan dan per kolasi dalam di bawah daerah perakaran tidak termasuk dalam bagian curah hujan efektif Arsyad, 2000.
Nilai curah hujan efektif dapat dihitung dengan metode USDA yaitu dengan menghubungkan curah hujan andalan dengan nilai evapotranspirasi
tanaman. Curah hujan andalan merupakan curah hujan yang ditentukan berdasarkan kemungkinan atau peluang tertentu 80. Salah satu metode yang
dapat digunakan untuk menentukan curah hujan andalan yaitu metode Weibull Dandekar dan Sharma, 1994, ditunjukkan dengan persamaan :
F = mn+1 atau T = 1F = n+1m…………………………….6 dimana, F = peluang curah hujan
m = urutan dari data yang terbesar ke data terkecil n = banyaknya data
T = periode ulang
2.8. Irigasi