MMSE Mini Mental State Examination Kerangka Teori

Pada pemeriksaan visual ruang, pasien disuruh menggambar obyek atau menyalin gambar geometris. Adanya gangguan visual ruang menunjukkan lesi vikal otak di hemisfer posterior. Memori adalah kemampuan untuk mempelajari informasi, mempertahankan, menyimpan dan memanggil kembali suatu informasi. Pemeriksaan fungsi memori dapat dilakukan dengan menilai orientasi tempat dan waktu, atau menilai kemampuan recall. Gangguan fungsi semantik adalah jika pasien tidak bisa menjawab fakta-fakta secara umum, misalnya dalam satu minggu ada berapa hari. Adanya gangguan memori verbal berarti kerusakan pada hemisfer kiri, sedangkan gangguan memori visual menunjukkan adanya kerusakan pada hemisfer kanan. Gangguan memori recall dan rekognisi berhubungan dengan atrofi lobus temporalis mesial dan talamus Stout, 1999 cit Setyopranoto dkk., 2000. Fungsi eksekutif terdiri dari pemecahan masalah, pemikiran, abstrak, kalkulasi, dan mengamdil keputusan. Pemeriksaan fungsi eksekutif dapat dilakukan dengan cara pasien disuruh membedakan hal-hal yang mirip misalnya mobil dengan kereta, menginterpretasikan peribahasa, atau menjawab pertanyaan Sturb, 1997 cit Setyopranoto dkk., 2000.

2.11 MMSE Mini Mental State Examination

Pemeriksaan status mental singkat yang telah terstandardisasi bertujuan untuk mengkristalkan pemeriksaan fungsi-fungsi kognitif kompleks melalui satu atau dua pertanyaan. Salah satu pemeriksaan mental mini yang cukup populer adalah tes Mini Mental State Examination MMSE yang diperkenalkan oleh Folstein 1971. MMSE digunakan sebagai alat untuk mendeteksi adanya gangguan kognitif pada seseorangindividu, mengevaluasi perjalanan suatu penyakit yang berhubungan dengan proses penurunan kognitif dan memonitor respon terhadap pengobatan Turana, 2004. Fungsi kognitif yang terdistribusi dan terlokalisasi dapat dinilai secara klinis dengan menggunakan berbagai komponen pemeriksaan seperti tes pemeriksaan status mental minimini mental state examination MMSE. MMSE berisi 11 item pertanyaan dan perintah meliputi orientasi waktu, registrasi, atensi, mengingat kembali, bahasa, dan meniru Ginsberg, 2008. Ada beberapa faktoryang dapat mempengaruhi hasil tes MMSE seperti umur yang muda, latar belakang pendidikan yang tinggi dan kondisi saat tes dijalankan. MMSE ini secara luas digunakan untuk screening fungsi kognitif dan sensitive untuk mendeteksi dementia Muzamil, 2014. MMSE menilai fungsi-fungsi kognitif secara kuantitatif dengan skor maksimal adalah 30. Berdasarkan skor atau nilai tersebut, status kognitif pasien dapat digolongkan menjadi 3 yaitu status kognitif normal nilai 24- 30, probable gangguan kognitif nilai 17-23 dan definite gangguan kognitif nilai 0-16. Pada penelitian ini, gangguan kognitif ditegakkan bila didapatkan nilai MMSE 0-23, yaitu meliputi kriteria probable dan definite gangguan kognitif Dikot Ong, 2007.

2.12 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori Sumber: Wreksoatmodjo 2013, Kapeta 2013, Hamidah 2011, Partodiharjo 2010, Ginsberg 2008, Lifshitz et al 2007, Capruso dan Levin 2006. Zat psikoaktif memblokir neurotransmitter alami  Usia  Pendidikan  Genetik  Cedera kepala  Infeksi susunan saraf pusat  Tumor otak  Nutrisi Gangguan neurotransmitter Penyalahgunaan narkoba Zat psikoaktif meniru neurotransmitter alami Zat psikoaktif meningkatkan sekresi neurotransmitter Fungsi kognitif:  Orientasi  Memori  Perhatian dan perhitungan  Memngingat kembali  bahasa Stress Melalui saluran pernapasan Melalui saluran pencernaan Melalui aliran darah Otak

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep 3.2 Variabel Penelitian 1.1.1 Variabel bebas independent variabel Variabel bebas atau independen merupakan suatu variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya suatu variabel dependen terikat dan bebas dalam mempengaruhi variabel lain Hidayat, 2008. Variabel independen bebas dalam penelitian ini adalah Lama Penyalahgunaan dan Lama di Lapas. 1.1.2 Variabel terikat dependent variable Variabel terikat atau dependent merupakan variabel yang dapat dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas. Variabel ini dapat tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan Hidayat, 2008. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah fungsi kognitif. 1.1.3 Variabel Perancu Confounding Variabel Variabel Bebas : Lama Penyalahgunaan dan Lama di Lapas Variabel perancu :  Umur  Tingkat Pendidikan variable terikat : Fungsi kognitif