a. Pemberian otonomi luas kepada kepala sekolah dan satuan pendidikan.
b. Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi.
c. Kepemimpinan yang demokratis dan professional.
d. Tim kerja yang kompak.
7. Komponen-Komponen Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP
a.
Tujuan Tingkat Satuan Pendidikan
pendidikan satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut :
1 Tujuan pendidikan dasar adalah meletakan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri serta mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2 Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri serta mengikuti pendidikan lebih lanjut.
3 Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian akhlak
mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri serta mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
b. Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP meliputi struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
jenjang pendidikan dasar dan menengahyang tertuang dalam SI meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :
1 Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2 Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3 Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4 Kelompok mata pelajaran estetika.
5 Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan danatau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP
192005 Pasal 7. Mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk dalam isi kurikulum.
c. Kalender pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan
kalender pendidikan sebagaimana yang dimuat di Standar Isi.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan untuk mengkaji tentang pembelajaran IPS Terpadu di tiga SMP Negeri Kota Semarang adalah metode penelitian
kualitatif. Pertimbangan penulis memilih pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif mampu menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data yang
diperoleh saat wawancara. Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan data selengkap mungkin mengenai
pembelajaran IPS Terpadu di Sekolah Menengah Pertama. Pendekatan kualitatif tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Jika data yang terkumpul
sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata,
kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu pemahaman yang lebih nyata dari pada sekedar sajian angka atau frekuensi.
Peneliti menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam, yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian
data. Oleh sebab itu penelitian kualitatif secara umum sering disebut sebagai pendekatan kualitatif diskriptif, jadi dalam pengembangan pemahaman, penelitian
kualitatif cenderung tidak memotong halaman ceritra dan data lainnya dengan simbol-simbol angka Sutopo, 2006: 40.
33