BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan untuk mengkaji tentang pembelajaran IPS Terpadu di tiga SMP Negeri Kota Semarang adalah metode penelitian
kualitatif. Pertimbangan penulis memilih pendekatan kualitatif karena pendekatan kualitatif mampu menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data yang
diperoleh saat wawancara. Penggunaan metode kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan data selengkap mungkin mengenai
pembelajaran IPS Terpadu di Sekolah Menengah Pertama. Pendekatan kualitatif tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Jika data yang terkumpul
sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata,
kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih bermakna dan mampu memacu pemahaman yang lebih nyata dari pada sekedar sajian angka atau frekuensi.
Peneliti menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam, yang menggambarkan situasi sebenarnya guna mendukung penyajian
data. Oleh sebab itu penelitian kualitatif secara umum sering disebut sebagai pendekatan kualitatif diskriptif, jadi dalam pengembangan pemahaman, penelitian
kualitatif cenderung tidak memotong halaman ceritra dan data lainnya dengan simbol-simbol angka Sutopo, 2006: 40.
33
Sedangkan pengertian kualitatif sendiri, menurut Moleong 2006: 3 bahwa Prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa uraian kata
tertulis atau lisan dari orang kunci dan perilaku yang dapat diamati merupakan metode kualitatif.
Penelitian kualitatif berlatar belakang ilmiah dan sumber datanya berkonteks natural ilmiah. Dalam metode ini, instrumen utama dalam penelitian
lebih mengutamakan proses untuk mencari makna dibalik perilaku yang diamati. Analisis data dalam penelitian kualitatif dan dilakukan secara induktif,
penafsirannya bersifat khusus iografik karena adanya batas yang tentukan secara fokus.
Metode kualitatif bertujuan kontekstualisasi dapat di transfer manakala karakteristiknya memiliki sebagian besar kesamaan, interprestasi secara meluas
dan mendalam dengan prespektif tertentu, pemahaman atas prespektif pelaku dan menautkan secara lunak fenomena.
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kota Semarang. Karena seluruh SMP Negeri di Kota Semarang sudah menerapkan pembelajaran IPS Terpadu.
Peneliti menggunakan tiga SMP Negeri di Kota Semarang sebagai lokasi untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPS Terpadu di SMP. Yaitu SMP Negeri 9
Semarang, SMP Negeri 32 Semarang dan SMP Negeri 36 Semarang.
B. Lokasi Penelitian