Modal Sosial Kerangka Konseptual

15 keterlibatan orangtua peserta didik dan masyarkat dalam pelaksanaan pendidikan karakter. Penelitian tersebut juga mengungkapkan pentingnya pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam pembelajaran. Dengan pengintegrasian pendidikan karakter bangsa ke dalam pembelajaran di sekolah, diharapkan peserta didik menjadi manusia yang berkarakter sekaligus memiliki ilmu pengetahuan yang siap dikembangkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Fokus penelitian yang dilakukan oleh Marzuki ini berbeda dengan penelitian yang penulis teliti. Dalam penelitian tersebut Marzuki lebih dalam mengkaji pengintegrasian pendidikan karakter kedalam pembelajaran di sekolah. Marzuki juga menjelaskan tentang pendidikan karakter di sekolah menrupakan bagian dari reformasi pendidikan. Sedangkan dalam penelitian yang penulis teliti lebih memfokuskan tentang peran modal sosial sekolah dalam pelaksanaan pendidikan karakter.

B. Kerangka Konseptual

1. Modal Sosial

Modal sosial memiliki cakupan dimensi yang sangat luas dan komplek. Para ahli memberikan pengertian tentang modal sosial sangat bervariasi, sesuai dengan sudut pandang serta dimensi yang dijadikan sebagai rujukan untuk memaknai modal sosial. Berbeda dengan modal manusia, yang lebih merujuk ke dimensi individu terkait dengan daya 15 16 serta keahlian yang dimiliki seorang individu. Pada modal sosial lebih menekankan pada potensi individu maupun kelompok dan hubungan antar kelompok dalam suatu jaringan sosial, norma, nilai, dan kepercayaan antar sesama yang lahir dari anggota kelompok dan menjadi norma kelompok. Modal sosial awalnya dipahami sebagai suatu bentuk di mana masyarakat menaruh kepercayaan terhadap komunitas dan individu sebagai bagian didalamnya. Mereka membuat aturan kesepakatan bersama sebagai suatu nilai dalam komunitasnya. Di sini aspirasi masyarakat mulai terakomodasi, komunitas dan jaringan lokal teradaptasi sebagai suatu modal pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakat Berbagai konsep tentang modal sosial, telah di jelaskan oleh beberapa ahli, diantaranya; Fukuyama 1995 mendefinisikan, modal sosial sebagai serangkaian nilai-nilai atau norma-norma informal yang dimiliki bersama diantara para anggota suatu kelompok yang memungkinkan terjalinnya kerjasama diantara mereka. Definisi modal sosial dari Fukuyama bisa diartikan sebagai kemampuan yang timbul dari adanya kepercayaan dalam sebuah komunitas. Adapun Cox 1995 mendefinisikan modal sosial sebagai suatu rangkaian proses hubungan antar manusia yang ditopang oleh jaringan, norma-norma, dan kepercayaan sosial yang memungkinkan efisien dan efektifnya koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan dan kebajikan bersama. Konsep modal sosial menurut Putnam 2000, yaitu mengacu pada 16 17 organisasi sosial dengan jaringan sosial, norma-norma, dan kepercayaan sosial yang dapat menjembatani tercapainya kerjasama dalam komunitas, sehingga terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Bentuk sederhana dari konsep modal sosial menurut Putnam tersebut, yaitu mengacu pada aspek-aspek utama dari organisasi sosial, sepert kepercayaan trust, norma- norma norms, dan jaringan-jaringan networks yang dapat meningkatkan efisiensi dalam suatu masyarakat. Putnam menjelaskan bahwa antara modal sosial dengan modal fisik atau modal manusia berbeda. Modal fisik dan modal manusia menurut Putnam mengacu pada benda fisik dan mengacu pada sifat-sifat individu, sedangkan modal sosial mengacu pada hubungan antara individu-individu, jaringan sosial, norma-norma timbal balik dan kepercayaan yang muncul dari mereka. Bourdieu 1980 dalam Narayan dan Cassidy, 2001, mendefinisikan modal sosial sebagai kumpulan sumberdaya yang dibutuhkan oleh individual atau kelompok sehingga dapat memiliki jaringan hubungan institusional yang lebih tahan lama agar saling mengakui dan menghargai. Bourdieu menyatakan bahwa kekuatan dan konflik adalah elemen-elemen penting tentang hubungan sosial dan volume modal sosial yang dimiliki oleh agen tergantung kepada ukuran jaringan hubungan yang dapat di mobilisasi secara efektif. Adapun menurut Cohen dan Prusak L. 2001 mendefinisikan modal sosial adalah sebagai setiap hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan 17 18 trust, kesaling pengertian mutual understanding, dan nilai-nilai bersama shared value yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Hasbullah 2006 mendefinisikan modal sosial sebagai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kerjasama dalam masyarakat atau bangsa untuk mencapai kapasitas hidup yang lebih baik, ditopang oleh nilai-nilai dan norma yang menjadi unsur-unsur utamanya seperti trust rasa saling percaya , ketimbalbalikan, aturan- aturan kolektif dalam suatu masyarakat atau bangsa dan sejenisnya.

2. Pendidikan Karakter