meningkatkan kemakmuran para pemegang saham, maka setiap kebijakan yang akan diambil oleh pihak manajemen selalu dipengaruhi
oleh keinginan para pemegang saham Brigham, 1983. Ang 1997, setelah struktur modal ditentukan, maka perusahaan
selanjutnya akan menggunakan dana yang diperoleh tersebut untuk operasional perusahaan. Aktivitas operasional perusahaan dikatakan
menguntungkan jika return yang diperoleh dari hasil operasional tersebut lebih besar daripada biaya modal cost of capital, biaya
modal ini merupakan rata-rata tertimbang dari biaya pendanaan cost of funds yang terdiri dari biaya bunga pinjaman dan biaya modal
sendiri. Biaya modal sendiri terdiri dari dividen yang dibayarkan kepada
pemegang saham biasa dan dividend kepada pemegang saham preferen, biaya pinjaman merupakan biaya bunga bersih setelah
dikurangi tarif pajak. Besarnya komposisi dari hutang dan modal sendiri serta biaya yang ditimbulkan itulah yang perlu
dipertimbangkan oleh manajemen, apakah akan memperbesar rasio hutang, ataukah memperkecil rasio hutang. Peningkatan rasio hutang,
apabila biaya hutang relatif lebih kecil daripada biaya modal sendiri, demikian sebaliknya.
2.1.4. Profitabilitas
Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba. Laba sangat berperan penting untuk masa depan perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan harus mempunyai kemampuan atau profitabilitas yang baik untuk menjamin masa depan perusahaan.
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu.
Winarno 2012, menyatakan bahwa profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan
penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Kasmir 2011 mendefinisikan rasio profitabilitas sebagai rasio yang
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio profitabilitas juga memberikan ukuran tingkat
efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Dari beberapa pengertian
profitabilitas diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan selama periode tertetu
dalammenghasilkan laba. Sehingga profitabilitas perusahaan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang
menghasilkan laba tersebut. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung
profitabilitas adalah Earning per Share EPS atau laba per lembar saham. EPS adalah rasio yang mengukur pendapatan bersih perusahaan
pada suatu periode dibagi dengan jumlah saham yang beredar.
Rasio ini berguna dalam membandingkan risiko dan pendapatan per lembar saham perusahaan dengan perusahaan lain. saat investor
mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan, tidak cukup dengan mengetahui kenaikan atau penurunan income perusahaan, namun juga
harus mencermati bagaimana perubahan income tersebut mempengaruhi investasinya. Laba per lembar saham atau Earning Per
Share merupakan dasar dalam pemberian deviden.
2.1.5. Tingkat Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan didalam membayar hutang jangka pendek
yang telah jatuh tempo. Perusahaan yang dapat segera mengembalikan utang-utangnya akan mendapat kepercayaan dari kreditur untuk
menerbitkan utang dalam jumlah yang besar. Riyanto 1995 menyatakan bahwa kebutuhan dana untuk aktiva lancar pada
prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek. Sehingga semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin tinggi penggunaan hutangnya.
Ozkan 2001 menemukan bahwa ada hubungan positif antara likuiditas perusahaan dengan leverage.
2.2. Penelitian Terdahulu
Studi secara empiris mengenai return saham telah banyak dilakukan diantaranya:
1. Raden 2011 meneliti tentang analisis pengaruh rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan non bank. Dengan hasil penelitian variabel
current ratio, debt to equity ratio, return on aset tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel total aset turn over
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. 2. Jhony 2012 melakukan penelitian tentang Analisis Pengaruh Earning
Per Share EPS, Debt To Equity Ratio DER, Return On Asset ROA, Return On Equity ROE Terhadap Return Saham. Dalam penelitiannya
tersebut variabel DER tidak berpengaruh terhadap return saham. sedangkan ROA, ROE, dan EPS berpengaruh terhadap return saham.
3. Ivanturioski 2012 meneliti tentang pengaruh profitabilitas, struktur modal, manajemen laba dan likuiditas terhadap return saham, studi
empiris pada perusahaan finance di BEI. Dalam penelitiannya tersebut menghasilkan bahwa Profitabilitas yang diukur dengan Earning Per Share