Bahan Pengikat Flavor Perisa

kemanisan sukrosa Martindale, 1982. Sorbitol mengandung kalori sebesar 2.4 kcalg. Sorbitol sering digunakan sebagai pengganti gula bagi penderita diabetes Sudarmadji, 1982. Penggunaan pemanis seperti sorbitol telah diizinkan pemakaiannya dalam makanan sejak tahun 1983. Akan tetapi, sorbitol dapat menimbulkan efek laxative jika digunakan dalam konsentrasi yang tinggi, Oleh karena itu, penggunaan sorbitol tidak boleh lebih dari 50 ghari Dwivedi, 1978. Dalam industri, sorbitol diperoleh melalui hidrogenasi glukosa yang diperoleh dari pati dan gula invert. Selain dapat dibuat dari glukosa dengan hidrogenasi bertekanan tinggi, sorbitol juga dapat diperoleh dengan reduksi elektrolit Sudarmadji, 1982. Menurut Dwivedi 1991, sorbitol juga dapat digunakan sebagai zat pengisi, stabilizer, humektan, bahan pengontrol viskositas dan sekuesteran untuk metal-metal tertentu. Selain itu sorbitol bersifat menghambat kristalisasi sukrosa, mempertahankan kesegaran dan flavor Marie, 1995.

2. Bahan Pengikat

Zat pengikat berguna untuk membantu pelekatan partikel dalam formulasi, memungkinkan granul dibuat dan dijaga keterpaduan hasil akhir tabletnya. Zat pengikat dapat ditambahkan dalam bentuk kering, tetapi lebih efektif jika ditambahkan dalam bentuk larutan. Bahan pengikat yang umum antara lain metilselulosa, sukrosa, povidon, karboksimetilselulosa, gum akasia, gelatin, dan pasta pati terhidrolisis Ansel, 1989. Menurut Jackson 1995, bahan pengikat tidak hanya berfungsi untuk menjaga keterpaduan tablet, tetapi juga mempengaruhi kekerasan tablet. Jenis bahan pengikat antara lain gum seperti gum arab, gelatin dan alginat, selain gum dapat berupa pati, gula dan lemak. Bahan pengikat berfungsi dalam penyatuan seluruh bahan tablet sehingga bahan pengikat bertanggung jawab terhadap kekompakan dan daya tahan dari permen tablet. Selain dipengaruhi oleh bahan pengikat, tekanan selama pencetakan juga bertanggung jawab terhadap kekompakan sebuah permen tablet. Bahan pengikat yang umum digunakan adalah gula dan jenis pati, gelatin, berbagai turunan selulosa termasuk selulosa mikrokristal, gum arab dan tragakan. Selain berfungsi sebagai bahan pengikat, gum arab dan tragakan adalah bahan yang dapat menghambat kehancuran, oleh karena itu sering digunakan sebagai komponen dalam permen tablet Voigt, 1995. Gum arab gum akasia merupakan gum alami yang paling dikenal. Gum arab berasal dari getah alami yang dihasilkan dari berbagai spesies pohon-pohon akasia. Fardiaz, 1989.

3. Flavor Perisa

Flavor atau citarasa merupakan gabungan dari tiga komponen yaitu bau, rasa dan rangsangan mulut Winarno, 1994. Penambahan flavor umum dilakukan dalam pembuatan tablet kunyah dan permen tablet. Pemilihan penambah rasa adalah aspek vital dalam pengembangan kembang gula yang terpadatkan. Penggunaan flavor pada tablet kunyah atau tablet lainnya yang ditujukan untuk larut di dalam mulut biasanya dibatasi jumlahnya Lachman et al, 1994. Jenis flavor yang sering digunakan dalam industri kembang gula adalah peppermint . Flavor peppermint memberikan efek segar ketika tablet melarut didalam mulut Jackson,1995.

III. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah daun kemangi, air panas, maltodekstrin, sukrosa, sorbitol, perisa mint dan gum arab. Alat yang digunakan adalah pisau, panci, neraca analitik, refraktometer, pengaduk, retort untuk ekstraksi daun kemangi, jerigen, saringan, chromameter, spray dryer , sealer, hardness tester, stopwatch dan alat pencetak tablet.

B. METODOLOGI PENELITIAN 1. Pembuatan Serbuk Kemangi Instan

Kemangi dicuci bersih dan ditiriskan, kemudian dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil dan seragam menggunakan pisau. Kemangi tersebut diekstrak dengan cara dilarutkan dan diaduk dalam air panas 85 C dengan berbagai tingkat perbandingan kemangi dan air. Waktu ekstraksi yang digunakan adalah 2 jam dan tiap 10 menit diukur nilai total padatan terlarut TPT dengan metode refraktometer untuk mendapatkan kondisi rasio kemangi -air serta waktu ekstraksi optimal. Ekstrak kemangi yang telah diperoleh kemudian dikeringkan dengan menggunakan pengering semprot spray dryer dengan suhu inlet 170 o C. Maltodekstrin digunakan sebagai bahan pengisi dalam proses pengeringan ini. Jumlah bahan pengisi yang ditambahkan dalam pengeringan adalah 5 , 8 , 10 dan 12 dari volume larutan. Hasil dari pengeringan dengan spray dryer diperoleh serbuk kemangi instan dan dipilih 2 level perlakuan yang menghasilkan aroma dan rasa kemangi yang terbaik.

2. Pembuatan Permen Tablet

Tahap pembuatan formula permen tablet dimulai dengan penentuan kisaran jumlah serbuk kemangi instan yang ditambahkan, sehingga dapat diketahui pada kisaran berapa rasa kemangi mulai terasa dan jumlah maksimal serbuk kemangi instan itu ditambahkan. Proses selanjutnya adalah penentuan kisaran jumlah sukrosa dan sorbitol yang ditambahkan untuk dapat mengetahui