11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1. Tinjauan Pustaka
Penggunaan Metode Demonstrasi dalam Proses Pembelajaran Elemen Gerak Tari Mata Pelajaran Seni Budaya Siswa Kelas VII A SMP Negeri 26 Semarang
belum pernah diteliti, namun penelitian sejenis pernah dilakukan. Penelitian- penelitian tersebut antara lain:
2.1.1. Penelitian yang dilakukan oleh Ferika Mandanti. 2014. “Penggunaan
Metode Demonstrasi dan Metode Tutor Sebaya Pada Pembelajaran Tari Sparkling di Kelas VII SMP Negeri 4 Malang”. Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah bagaimana a perbedaan hasil belajar pengetahuan antara metode demonstrasi dan metode tutor sebaya pada pembelajaran Tari Sparkling di SMP
Negeri 4 Malang, b Perbedaan hasil belajar keterampilan antara metode demonstrasi dan metode tutor sebaya pada pembelajaran Tari Sparkling di SMP
Negeri 4 Malang, dan c Perbedaan hasil belajar sikap antara metode demonstrasi dan metode tutor sebaya pada pembelajaran Tari Sparkling di SMP Negeri 4
Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi 86,85 lebih baik dibandingkan metode tutor sebaya 85,05 untuk hasil belajar pengetahuan.
Hasil belajar keterampilan dengan metode tutor sebaya 86,45 lebih baik daripada metode demonstrasi 86,25. Sementara itu, untuk hasil belajar sikap ternyata
metode demonstrasi 80 lebih baik daripada metode tutor sebaya 64,4. Persamaan penelitian Ferika Mandanti dengan penelitian ini adalah sama-
sama meneliti penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran.
Perbedaannya adalah pada materi penelitian, tempat, dan subyek yang diteliti oleh peneliti.
2.1.2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Galih Mulus Suci
Rahayu. 2007. “Kemampuan Anak Dalam Menari Dengan Menggunakan Metode Meniru, SAS, dan Demonstrasi Serta Eksperimen di TK Islam Al-Madina
Semarang”. Menjelaskan bahwa dengan memadukan Metode Meniru, SAS, dan Demonstrasi maka hasil belajar siswa lebih baik serta pembelajaran seni tari
menjadi lebih efektif dan efisien guna meningkatkan minat dan kemampuan anak dalam belajar menari. Selain itu manfaatnya adalah agar siswa dapat mengikuti
dan menerima pelajaran dengan cepat dengan menirukan kemampuan, daya kreatifitas dan kemandirian.
Persamaan penelitian Galih Mulus Suci dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti penggunaan metode demonstrasi dalam proses
pembelajaran. Perbedaannya adalah pada materi penelitian, tempat, dan subyek yang diteliti oleh peneliti.
Kesimpulan dari penjabaran di atas adalah penelitian ini merupakan penelitian baru yang belum ada sebelumnya. Penelitian ini orisinil dan
bukan merupakan hasil plagiat dari penenlitian yang sudah ada.
2.2. Landasan Teoretis 2.2.1.