Ruang lingkup pengujian secara fisis fisik dan fisikokimia
144 pada suatu bahan atau produk industri. Adanya penyimpangan produk atau
bahan disinyalir terjadi penyimpangan proses produksi. Penyimpangan dalam suatu bahan dapat terjadi karena dua hal. Pertama hadirnya suatu
faktor yang tidak dikehendaki sehingga terjadi penurunan mutu. Kedua tidak terpenuhinya persyaratan mutu.
Ditinjau dari segi cara pengujiannya atau metode pengujiannya, pengujian dapat digolongkan menjadi lima yaitu uji secara fisik fisis, uji secara
kimia, uji secara fisikokimia, uji secara mikrobiologis dan uji secara
Mengamati
Untuk memudahkan Anda melalukan pengamatan maka Anda diminta untuk mengikuti langkah-langkah berikut.
1 Baca modul uraian materi pada KD 3 yang tentang melakukan
analisis fisisfisikokimia sederhana bahan dan produk industri kimia.
2 Coba gali informasi mengenai jenis-jenis analisis fisis bahan dan
produk industri kimia. 3
Coba gali informasi mengenai jenis-jenis analisis fisikokimia bahan dan produk industri kimia.
4 Coba gali informasi mengenai prosedur analisis fisis bahan dan
produk industri kimia. 5
Coba gali informasi mengenai prosedur analisis fisikokimia bahan dan produk industri kimia.
6 Buat rangkuman satu halaman menggunakan kertas kuarto A
4
yang berisi prinsip pengujian, tujuan pengujian, dan langkah pengujian
7 Buatlah indikator keberhasilan analisis fisis dan fisikokimia
145 organoleptik. Pada buku teks ini akan dibahas mengenai uji secara fisik
fisis dan uji secara fisikokimia sederhana. Analisis kualitatif dapat dilakukan terhadap sifat-sifat fisis suatu bahan
seperti titik didih, titik beku, kerapatan, reaktivitas, indeks bias, dan lain- lain. Pengujian kualitatif berdasarkan sifat fisis banyak digunakan dalam
analisis mutu produk kimia industri, karena terdapat beberapa kelebihan diantaranya yaitu dapat dilakukan waktu singkat.
Banyak metoda yang dapat digunakan untuk mengamati atau menganalisis sifat bahan secara fisis dan fisikokimia yaitu penetapan indeks bias dengan
prinsip refraktometri, pH dengan prinsip potensiometri, putaran optik dengan prinsip polarimetri, warna dengan prinsip spektrofotometri, dan
viskositas dengan prinsip viskosimetri. Berdasarkan pengaruhnya terhadap rusak tidaknya bahan sampel sesudah
pengujian metode pengujian ditinjau dibagi menjadi dua, yaitu pengujian yang merusak destructive dan pendagujian yang tidak merusak non-
destructive. Pengujian berdasarkan metode fisisfisik termasuk dalam pengujian yang tidak merusak. Dengan melakukan uji yang tidak merusak
memungkinkan dilakukan pengujian yang berulang-ulang sehingga kemungkinan terjadinya bias akibat jumlah sampel yang tidak bersifat
mewakili populasinya dengan mudah dapat diatasi. Uji secara fisikfisis adalah pengujian yang dilakukan dengan menggunakan
peralatan yang dapat menggambarkan kodisi fisik dari bahan dan produk yang diuji. Prinsip kerja peralatan pengujian fisik adalah membandingkan
antara sifat fisik dari bahan yang diuji dengan standar ukuran yang terdapat pada peralatan. Prinsip kerja peralatan yang dimaksud dapat
terkait dengan satuan ukuran massa, volume, waktu, sifat-sifat kelistrikan, sifat optik dan lain-lain.
146 Jenis-jenis pengujian sifat fisis meliputi:
1 Pengukuran berat, panjang, lebar, volume, dan ketebalan.
2 Densitas kerapatan
3 Indeks bias refraksi,
4 Titik leleh, titik beku, titik cair
5 Berat jenis.
Pengujian fisis terkadang dikombinasikan dengan metode kimia. Metode pengujian ini dikenal dengan fisikokimia. Untuk melaksanakan pengujian
fisikokimia digunakan metode analisis instrumental. Beberapa contoh pengujian fisikokimia dengan analisis instrumental adalah :
1 Konduktometri : Pengukuran daya hantar listrik suatu larutan
2 Potensiometri : pengukuran potensial suatu elektroda dalam suatu
kesetimbangan ion yang akan ditetapkan 3
Voltametri: pengukuran arus pada suatu mikro elektroda pada voltase yang ditentukan
4 Kolorimetri aoulometri : pengukuran arus dan waktu yang diperlukan
untuk terjadinya reaksi elektro kimia atau untukmenghasilkan zat tertentu.
5 Refraktometri: pengukuran indeks bias suatu larutan
6 Polarimetri: pengukuran kemampuan larutan memutar bidang
polarisasi 7
Viskosimetri : pengukuran kekentalan larutan