media Audio Visual memberikan kontribusi terhadap pemahaman konsep belajar abstrak. volume 27 issue 2 tahun 2000
http:www.ccd.asi a.edu. twDe 5.2I jjhfsepts.pdf di unduh pada 19 Maret pukul 19.30
Berdasarkan beberapa penelitian yang relevan diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Group Investigation berbantuan media Audio Visual
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Selanjutnya peneliti akan
menggunakannya sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran yang berkualitas terlihat dari keterampilan guru, aktivitas siswa dan sarana penunjang yang saling sinergis. Pemilihan model dan media
yang sesuai dengan materi juga menjadi faktor utama tercapainya pembelajaran yang optimal. Berdasarkan hasil refleksi diri peneliti pada saat melaksanakan
pembelajaran menunjukkan pembelajaran IPS belum optimal. Permasalahan yang terjadi pada pembelajaran IPS antara lain siswa kurang aktif dalam pembelajaran
serta belum terlatih berkomunikasi secara sistematis. Selain itu, guru belum memotivasi siswa untuk berani mengutarakan pendapatnya dan belum
menggunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi. Kulaitas pembelajaran IPS yang belum optimal di kelas IV SDN Pakintelan 03 Kota
Semarang juga berdampak pada hasil belajar siswa, hal ini ditunjukkan ketuntasan klasikal hanya mencapai 36.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti melakukan perbaikan yaitu menggunakan model Group Investigation berbantuan media Audio visual,
sehingga diharapkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Pakintelan 03 Semarang dapat meningkat.
Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris, telah diperoleh alur berpikir sebagai berikut:
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
1. Keterampilan guru :
guru belum memotivasi siswa untuk berani mengutarakan pendapatnya dan belum
menggunakan media pembelajaran dalam penyampaian materi
2. Aktivitas siswa : siswa kurang aktif dalam pembelajaran
dan belum terlatih berkomunikasi secara sistematis. 3.
Hasil belajar siswa belum optimal, 64 siswa belum mencapai KKM yaitu
≥ 66
Pelaksanaan Tindakan
Menerapkan model Group Investigation berbantuan media Audio visual :
1. Guru membuka pelajaran 2. Guru memberikan informasi mengenai pembelajaran melalui
media Audio Visual 3. Guru mengidentifikasi topik dan mengatur siswa ke dalam
kelompok. 4. Siswa merencanakan tugas yang akan dipelajari bersama
kelompok. 5. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan investigasi
6. Siswa menyiapkan laporan akhir diskusi. 7. Siswa mempresentasikan laporan akhir diskusi
8.
Guru menutup pelajaran
Kondisi Akhir
1
Kerampilan guru meningkat dengan kriteria sekurang- kurangnya baik 20 Skor ≤ 26.
2 Aktivitas siswa meningkat dengan kriteria sekurang-kurangnya baik 20 Skor ≤ 26.
3 Hasil belajar siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan klasikal minimal 80 dan ketuntasan individual ≥ 66
.
2.4 Hipotesis Tindakan