Prosedur Pengujian kekuatan Impak Data pengujian kekuatan Impak

4.2.2 Data pengujian kekuatan Impak

Tabel 4.5 Data pengujian impak komposit hibrid untuk komposisi sampel sgwr fc fc sgwr. No Panjang L mm Lebar d mm Tebal b mm Luas A mm 2 Es J Impak Is kJ m 2 Is Rata-rata kJm 2 1 64 12,3 2,28 28,04 1,0 35,66 64, 22 2 61 14,00 2,37 33,18 1,50 45,21 3 60 14,00 2,13 29,82 2,20 73,78 4 62 12,67 2,13 26,83 2,02 75,29 5 60 12,67 2,16 27,21 2,48 91,14 Tabel 4.6 Data pengujian kekuatan impak komposit hibrid untuk komposisi sampel II fc sgwr sgwr fc. No Panjang L mm Lebar d mm Tebal b mm Luas A mm 2 Es J Impak Is kJm 2 Is Rata - rata kJm 2 1 62 12 3,91 46,92 1,70 36,23 39, 46 2 60 11 3,38 37,18 1,40 37,65 3 60 11 3,05 33,55 1,22 36,36 4 60 11 3,35 36,85 1,60 43,42 5 62 13,6 3,54 48,14 2,10 43,62 Tabel 4.7 Data pengujian kekuatan impak komposit hibrid untuk komposisi sampel III sgcsm fc fc sgcsm No Panjang L mm Lebar d mm Tebal b mm Luas A mm 2 Es J Impak Is kJm 2 Is Rata - rata kJm 2 1 60 10 2,65 26,5 0,64 24,15 42, 42 2 60 11,6 2,32 26,9 1,10 40,89 3 60 10 2,71 27,1 1,48 54,61 4 60 11 2,37 26,1 1,60 61,30 5 60 10 2,44 24,4 0,67 27,46 Tabel 4.8. Data pengujian kekuatan impak komposit hibrid untuk komposisi sampel IV fc sgcsm sgcsm fc No Panjang L mm Lebar d mm Tebal b mm Luas A mm 2 Es J Impak Is kJ m 2 Is Rata rata kJm 2 1 61 10 3,27 32,71 3,58 109,48 68, 20 2 61 10 3,26 32,6 2,80 85,89 3 60 12,33 3,52 43,29 1,80 41,58 4 60 12,33 3,49 42,9 1,82 42,42 5 60 10,6 3,55 37,63 2,32 61,65 Perhitungan data dapat dilihat pada lampiran C.

4.3 Pengujian Kekutan Lentur UFS

Pengujian kekuatan lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan komposit terhadap pembebanan pada tiga titik lentur. Di samping itu pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisitasan suatu bahan. Pada pengujian ini terhadap sampel uji diberikan pembebanan yang arahnya tegak lurus terhadap arah penguatan serat. Pengujian kekuatan lentur ini juga bertujuan untuk mengetahui sifat keelastisan suatu bahan. Pada pengujian ini bila bahan diberi beban maka permukaan bawah akan memanjang dan terjadi pelengkungan ssampel akibat regangan tarik dan regangan tekan. Besarnya pelengkungan pada titik tengah sampel dinamakan defleksi. Akibat pengujian bending, bagian atas spesimen mengalami tekanan dan bagian bawah mengalami tarikan. Kekuatan tekan komposit sisi atas lebih tinggi dibanding kekuatan tariknya di sisi bawah. Kegagalan yang terjadi akibat uji bending komposit yaitu mengalami patah pada bagian bawah karena tidak mampu menahan beban tarik. Defleksi sampel akan berkurang apabila keelastisan bahan makin bertambah. Defleksi tergantung pada panjang dan besar sampel uji, tempat dan besar beban yang diberikan dan modulus keelastisan bahan penunjang sampel uji. Pembebanan yang diberikan yaitu pembebanan dimana sampel ditumbuk oleh sogom dengan energi yang tertentu.

4.3.1. Prosedur pengujian kekuatan lentur

Prosedur pengujian kekuatan geser antar lapisan adalah sebagai berikut: 1. Diatur jarak span sejauh 20 mm satu sama lain kemudian sampel uji diletakkan pada pertengahan span. 2. Diatur pembebanan maksimum 100kgf 3. Skala beban pada mesin uji diatur agar menunjukkan skala nol dan beban dibuat persis ditengah tengan sampel uji. 4. Kemudian diatur kecepatan dari mesin uji 10mmm 5. Mesin pencatat gerak dihidupkan on 6. Selanjutnya tombol pembebanan tekan dhidupkan down dan mesin akan bekerja, gerakan mesin secara otomatis akan berhenti setelah sampel uji telah mencapai kelenturan maksimum dan data tertera pada display dicatat.