PM : Pembuatan Video Klip Band Keraton Berjudul "Desahan Hati".

(1)

PROYEK MULTIMEDIA

PEMBUATAN VIDEO KLIP BAND KERATON

BERJUDUL “DESAHAN HATI”

Oleh :

Nama

: Antonius Ari Lutfi Mahendra

NIM

: 04.39016.0063

Program Studi : DIII Komputer Multimedia

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2010

STIKOM


(2)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

………...

ABSTRAK

………...

DAFTAR ISI

………...

DAFTAR GAMBAR

...

DAFTAR LAMPIRAN

...

BAB I

PENDAHULUAN

...

1.1 Latar Belakang Masalah ...

1.2 Rumusan Masalah ...

1.3

Batasan Masalah ...

1.4

Tujuan...

1.5 Manfaat Proyek...

1.6 Metodelogi Penelitian...

2 Analisa Data ...

3 Implementasi karya ...

4 Laporan ...

BAB II

LANDASAN TEORI

...

2.1 Video Klip Musik ...

2.2 Sistematika Pembuatan film atau video...

2.3 Teknik – teknik pengambilan gambar (camera angle) ...

2.4 Profil Band ...

BAB III PERANCANGAN KARYA

...

3.1 Pra Produksi ...

1. Ide ...

2. Konsep ...

3. Naskah ...

4. Treatment...

5. Storyboard...

3.2 Produksi ...

ix

xi

xii

xiv

xv

1

1

2

3

3

3

4

4

5

5

6

6

7

12

15

16

16

16

16

16

17

19

19

STIKOM

SURABAYA


(3)

xiii

3.3 Pasca Produksi ...

3.4 Analisis lagu...

3.5 Layout .... ...

1. Sketsa Poster ...

2. Sketsa Cover DVD ...

3.6 Anggaran dana...

BAB IV

IMPLEMENTASI

KARYA

...

4.1 Pra Produksi ...

4.1.2 Ide ...

4.1.3 Konsep ...

4.2 Produksi ...

4.2.1 Peralatan Produksi ...

4.3 Pasca Produksi ...

4.4 Lay out...

4.4.1 Poster ...

4.4.1 Cover DVD...

BAB V PENUTUP

...

5.1 Kesimpulan ...

5.2 Saran ...

DAFTAR PUSTAKA

...

BIODATA PENULIS

...

LAMPIRAN

...

20

21

23

23

23

24

25

25

25

25

25

26

26

30

30

31

32

32

32

34

35

36

STIKOM

SURABAYA


(4)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Storyboard...

Gambar 3.1 sketsa poster...

Gambar 3.2 sketsa dvd cover...

Gambar 4.1 Sony Vegas 7 ...

Gambar 4.2 Editing Scene ...

Gambar 4.3 Sony Vegas 7 untuk Color Balance...

Gambar 4.4 Adobe After Effect 6.5 untuk Visual Effect ...

Gambar 4.5 Poster ...

Gambar 4.6 Cover DVD

......

24

33

34

37

37

38

40

40

41

STIKOM


(5)

xv

LAMPIRAN

Halaman

Lampiran Form Konsultasi... ...

36

STIKOM


(6)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan indera pendengaran manusia. Musik mampu menggambarkan suasana yang disampaikan lewat lirik dan harmoni nada yang disatukan ke dalam sebuah lagu. Kreatifitas dalam bermusik tidak dapat dibatasi karena musik merupakan suatu alat komunikasi yang universal. Karya seni ini tentu saja akan lebih hidup bila mendapat dukungan visual dari sebuah karya seni lainnya yaitu video klip.

Disini penulis memilih untuk membuat video klip untuk mengimplementasikan ilmu – ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan.. Video Klip musik ini dapat juga sebagai media promosi yang cukup berguna untuk mengenalkan nama band Keraton ke khalayak umum. Pembuatan video klip sebagai Proyek Multimedia ini akan menggunakan format jalan cerita, ditambah pula dengan beberapa teknik editing dan teknik-teknik penggambilan gambar yang sedemikian rupa sehingga tentunya akan menambah daya tarik tersendiri video klip ini. Video klip merupakan suatu media promosi yang ampuh dalam memperkenalkan suatu band baru kepada masyarakat luas. Maka dari itu dibutuhkan suatu keunikan maupun jalan cerita yang menarik sehingga masyarakat tertarik dengan video klip ini. Dengan ketertarikan itu maka masyarakat akan ingin tahu lebih dalam tentang band ini serta personil-personil yang ada di dalam band yang mana akan berimbas positif terhadap band itu

STIKOM


(7)

2

sendiri. Band Keraton adalah suatu band yang beraliran musik Pop Alternative dan easy listening sehingga mudah diterima di telinga masyarakat. Penulis memilih band ini dikarenakan suatu kehormatan dan tantangan tersendiri bagi penulis untuk membuat video klip band Keraton ini, sebab project ini merupakan media promosi mereka yang pertama setelah mereka merilis album perdana mereka. Lewat media audio visual yang akan menghadirkan jiwa dari sebuah lagu yang dibawakan, maka diharapkan sebuah video klip mampu mengutarakan pesan yang dihasilkan lewat suara dan citra bergerak. Penulis berharap konsep video klip ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat walaupun masih memiliki beberapa kekurangan di dalam proses pembuatannya, dan juga akan memperkaya pengerahuan masyarakat atas perkembangan musik dalam negeri kita.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dalam pembuatan video clip penulis menyimpulkan masalah yang akan dihadapi pada saat pembuatan video klip band Keraton:

• Bagaimana membuat video klip yang beralur cerita?

• Bagaimana melakukan pengambilan gambar dengan angle close up, frog eye dan bird eye?

• Bagaimana menggunakan efek – efek dan editing dalam pembuatan video klip?

STIKOM


(8)

1.3 Batasan Masalah

Penulis mencoba membuat suatu produk audio visual berupa video clip dari group band Keraton. Di sini penulis membatasi masalah mengenai proses post produksi dan produksi, meliputi hal-hal sebagai berikut :

• Membuat video klip dengan alur cerita yang sesuai dengan lirik lagu. • Menggunakan angle-angle close up, bird eye dan frog eye.

• Efek – efek yang akan digunakan dalam editing video klip band Keraton ini sebatas pewarnaan, dan speed adjustment.

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan video klip Keraton ini adalah membuat sebuah proyek multimedia berupa video klip dari lagu Desahan Hati yang akan dapat menambah portfolio pribadi dari penulis. Selain itu penulis juga akan dapat semakin memahami sistematika pembuatan produk audiovisual yang dalam ini pembuatan Video Klip, serta penggunaan teknik-teknik editing.

1.5 Manfaat Proyek

Manfaat yang diharapkan dari hasil proyek multimedia ini adalah sebagai berikut:

- Memberi pengalaman dalam melaksanakan sebuah proyek video klip. - Membantu proses promosi band Keraton.

- Sebagai referensi dalam pembuatan video klip untuk proyek multimedia selanjutnya.

STIKOM


(9)

4

1.6Metodelogi Penelitian

1.6.1 Metodologi pengumpulan data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan atau menjaring data adalah: - Wawancara

Melakukan wawancara dengan pembuat lagu agar keinginan dan misi yang dibuat lagu itu tidak melenceng terlalu jauh. Dan dapat membuat proses pembuatan video menjadi lebih baik.

- Literatur

Mencari beberapa artikel yang terdapat di buku–buku yang didalamnya terdapat artikel–artikel tentang Video Editing. Banyak menonton video klip yang disiarkan di televisi. Serta melakukan pengamatan terhadap video-video yang menggunakan teknik sepia dan permainan warna

- Observasi

Banyak menyaksikan video klip baik luar negeri maupun dalam negeri. Untuk memperkaya wawasan dalam pengetahuan mengenai video klip.

- Dokumentasi

Merekam setiap kegiatan proses proyek multimedia ke dalam bentuk laporan. Dokumentasi data berupa foto dan video. Sehingga berguna sebagai pembanding. Baik lokasi maupun setting dari setiap scene.

STIKOM


(10)

2. Analisa data

Data yang telah dikumpulkan di atas akan dikumpulkan untuk menjadi sebuah kesatuan video klip, sesuai dengan wawancara yang telah dilakukan dan berisi data-data lainnya. Sehingga data tersebut dapat berkembang menjadi sebuah ide dan konsep yang akan segera menjadi dasar untuk tahap pra produksi, produksi, pasca produksi.

3. Implementasi Karya

Implementasi atas data yang telah dikumpulkan akan segera disatukan untuk dijadikan sebuah ide dan konsep video klip. Sehingga dapat berlanjut ke tahap berikutnya yaitu proses produksi dan seterusnya. Pengimplementasian tersebut mencakup pengkonsepan video yang akan dibuat, dan juga pembuatan proses pasca produksi .

4. Laporan

Selain yang tersebut di atas data-data yang telah diperoleh, akan digunakan untuk menyusun laporan Proyek Multimedia ini.

STIKOM


(11)

6 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Video Klip Musik, Film Pendek.

Video musik pertama dibuat tahun 1920 di Rusia. Ketika itu, sebuah film animasi dibuat oleh Oskar Fischinger untuk mendampingi simponi prometheus karya Alexander Scriabin dalam sebuah pertunjukan orkestra.

(www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/09/0109.htm)

Menyadur kata-kata dari Henry Foundation (sutradara video musik & musisi) dalam seminar Strategi Visual dalam Video Musik di Ruangrupa,Jakarta 13 oktober 2003 “Langkah pertama, mendengarkan dan menghapalkan lagu yang kadang butuh seminggu, bahkan sebulan juga bisa. Saya coba membayangkan di atas musik ini kalau dijadikan soundtrack, adegannya apa, ya? Jadi berusaha mendapatkan emosi yang tidak hanya di lirik, tapi juga musik dan iramanya. Dari situ mulai saya kembangkan lagi sebuah cerita ke depan atau ke belakangnya…” maka penulis menyimpulkan dalam pembuatan produk audiovisual dibutuhkan tahapan-tahapan yang akan membuat hasil pengerjaan produk audio visual ini menjadi menarik karena selain menyesuaikan dengan isi lagu, juga terdapat ciri khas sang pembuat videoklip itu dalam pengembangan cerita.

ideo musik atau yang lebih dikenal dengan video klip adalah satu bentuk karya seni berwujud audio visual yang bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Video musik juga merupakan salah satu faktor pendukung image sebuah karya seni, baik dibidang musik ataupun film. Video klip telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Baik dari kreatifitasnya maupun penggarapannya. Pada era tahun

STIKOM


(12)

90’an para pembuat video klip terbatas hanya pada pengambilan gambar langsung (live shoot) yang diberi sedikit editing. Tapi pada masa kini pembuatan video klip mencakup tehnik dan konsep yang sangat luas. Tidak hanya mengandalkan pengambilan gambar, bahkan disertai animasi grafis atau bahkan full animasi tanpa ada live shoot. Mengutamakan sudut pengambilan gambar, pewarnaan dan simbolisasi visual yang sesuai dengan lagu adalah garis besar konsep yang akan dihasilkan. Dalam pengarapan video klip, pembuat video klip dapat dengan luwes memberikan ide-ide dan kreatifitasnya. Berbeda dengan film yang masih terdapat batasan-batasan yang harus diperhatikan.

Film pendek merupakan satu bentuk film yang paling sulit untuk digarap, namun paling mudah untuk dinikmati. Di Amerika, yang tergolong film pendek adalah film berdurasi 20-40 menit. Bahkan di Eropa dan Australia, film pendek harus berdurasi 1-15 menit saja. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi para pembuat film. Kita harus menyampaikan pesan dengan cara apapun yang mungkin dilakukan agar dipahami oleh penonton hanya dalam waktu yang sangat singkat. (http://www.lalightsindiefest.com/film.php?newsID=301)

2.2 Sistematika Pembuatan film atau video

Terdapat berbagai jenis film, antara lain, film dokumenter, video pendek, company profile, dan yang lainnya. Pada dasarnya, sistematika pembuatan semua jenis film hampir sama. Adapun tahapan-tahapannya sebagaimana penulis ketahui melalui artikel dari kuncoro aji dalam websitenya (http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/) adalah sebagai berikut :

STIKOM


(13)

8

- Tahap Persiapan (Pre Produksi)

Persiapan dapat terdiri dari skenario, skrip, storyboard, anggaran, perlengkapan, dan yang lainnya.

~ Skenario

Skenario merupakan bentuk tertulis dari keseluruhan film. Skenario adalah cerita dalam bentuk dasar rangkaian dan adegan-adegan yang tidak dirincikan.

~ Skrip

Skrip terdiri dari rincian naskah siap produksi yang berisi sudut pengambilan (angle) secara rinci dan spesifik serta bagian-bagian kegiatan.

~ Storyboard

Storyboard merupakan sketsa dari momentum kunci aktivitas, dapat disamakan dengan suatu Comic-Strip. Storyboard berisikan penjelasan gerak, suara, sudut pandang kemera berikut tuntunannya.

~Tahap Pengumpulan Materi

Tahap pengumpulan materi terdiri dari pengambilan gambar video (shooting), audio, gambar diam, teks, dan animasi.

- Tahap Perekaman (Production)

Tahap perekaman merupakan hasil transfer materi ke dalam aplikasi pengolah video atau yang dikenal dengan istilah capture. Proses transfer dari kamera ke komputer memerlukan konsentrasi untuk mendapatkan kualitas gambar yang maksimal. Proses ini bisa menggunakan alat penghubung yang dikoneksikan dari kamera ke komputer. Dalam PC, konektor bisa dihubungkan melalui USB, FireWire atau PCI.

STIKOM


(14)

- Tahap Akhir (Post Production) Tahap Penggabungan

Tahap penggabungan adalah proses penyatuan materi untuk diedit sehingga menghasilkan film yang menarik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan pengeditan, yaitu :

~ Pemotongan Gambar ~ Pemberian efek tulisan ~ Transisi Gambar ~ Pemberian efek suara ~ Penggabungan (Rendering) Tahap Keluaran

Tahap keluaran merupakan hasil akhir pengeditan film. Hasil akhir bisa ditentukan untuk ditampilkan ke dalam berbagai format media, sperti video, film, VCD, DVD atau yang lainnya.

Selain itu Editing juga terbagi 2, yaitu: - OFFLINE Editing:

- ONLINE Editing:

Editing yang telah ditambahi dengan narasi, efek suara, transisi, dan lain lain.Setelah menentukan konsep dan melalui proses produksi maka tiba waktunya untuk proses editing. Proses editing adalah salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan

gambar-STIKOM


(15)

10

gambar dengan menyisipkan sebuah transisi. Pada proses editing, gambar tidak cukup hanya digabung-gabungkan begitu saja. Banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing, misalnya : camera angle, cameraworks, jenis shoot, motivasi, informasi, komposisi, sound, dan continuity. Istilah-istilah tersebut merupakan “Grammar of The Edit” yang harus dipegang dan diketahui oleh seorang editor.

- Motivasi

Pada film, gambar-gambar seperti jalanan kota, gunung, laut, awan, dan sebagainya sering kali ditampilkan sebelum gambar utama (subjek/objek). Tujuan dimunculkan gambar-gambar tersebut adalah sebagai penggiring dan penjelas dari gambar selanjutnya. Selain gambar, motivasi dapat juga dimunculkan dalam bentuk audio, misalnya : suara telepon, air, ketukan pintu, langkah kaki, dan sebagainya. Motivasi dapat juga berupa perpaduan gambar dan audio.

Informasi Pengertian informasi pada editing sebenarnya mengacu pada arti sebuah gambar. Gambar-gambar yang dipilih oleh seorang editor harus memberikan suatu maksud atau menginformasikan sesuatu.

- Komposisi

Salah satu aspek penting bagi editor adalah pemahaman tentang komposisi gambar yang bagus. Bagus di sini artinya memenuhi standar yang sudah disepakati atau sesuai dengan Cameraworks.

- Continuity

Continuity adalah suatu keadaan di mana terdapat kesinambungan antara gambar satu dengan gambar sebelumnya. Sedangkan fungsi dari continuity adalah

STIKOM


(16)

untuk menghindari adanya jumping (adegan yang terasa meloncat), baik itu pada gambar atau audio.

- Tittling

Semua huruf yang diperlukan untuk menambah informasi gambar. Misalnya : judul utama, nama pemeran, dan tim kreatif.

- Sound

Sound dalam editing dibagi menurut fungsinya, sebagai berikut : ~ Original Sound

Semua audio/suara asli subjek/objek yang diambil bersama dengan pengambilan gambar/visual.

~ Atmosfer

Semua suara latar/background yang ada di sekitar subjek/objek. ~ Sound Effect

Semua suara yang dihasilkan/ditambahkan ketika saat editing, bisa dari original sound maupun atmosfer.

~ Music Illustration

Semua jenis bunyi-bunyian/nada, baik itu secara akustik maupun electric yang dihasilkan untuk memberi ilustrasi/kesan kepada emosi/mood penonton. (Apa Itu Video Editing ?. 2007. Internet.

http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/)

Pada proses paska produsi terdapat transisi. Dalam bahasa ilmiah transisi mempunyai arti perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, tapi dalam video editing transisi merupakan perpindahan dari scene satu ke scene yang berikutnya. Macam–macam transisi antara lain :

STIKOM


(17)

12

a. Cut to cut: pergantian gambar ke gambar berikutnya secara tiba–tiba / mendadak.

b. Dissolve/Mix: pergantian gambar ke gambar berikutnya secara perlahan-lahan.

c. Fade In / Fade Out

Fade In: Menunjukan gambar pertama dari sebuah blank yang secara perlahan – lahan muncul sampai mendekati level normal.

Fade Out: adalah Menunjukan gambar yang secara perlahan dari level normal menuju blank pada frame gambar.

d. Super Impossed: perpaduan dua gambar atau lebih kedalam satu frame gambar.

2.3 Teknik – teknik pengambilan gambar dan beberapa istilah Sudut Pengambilan Gambar (camera angle)

Menurut komposisi atau dalam istilah lain disebut camera angle adalah sudut pengambilan gambar pada sebuah camera menurut Naratama pada bukunya yang berjudul Menjadi Sutradara Televisi , yang terdiri dari :

1. Extreme Close up: pengambilan gambar dengan lebih menekankan pada objek (detail) yang diambil daripada close up.

2. Close up: pengambilan gambar dengan lebih jelas dan dekat dengan objek. 3. Medium Close up: bidikan kamera dengan batasan antara kepala sampai

pinggang.

4. Knee ¾ shot: Bidikan kamera dengan batasan antara kepala sampai lutut.

STIKOM


(18)

5. Full shot: Bidikan kamera mencakup seluruh anggota badan. 6. Long shot: Bidikan kamera dengan jarak cukup jauh dari objek.

7. Medium long shot: Bidikan kamera dengan jarak cukup jauh dari objek tetapi tampilan dari objek masih cukup jelas.

Sebuah kamera mempunyai unsur pergerakan yang berfungsi untuk memberi kesan agar suatu video tidak hanya menghadirkan video dengan sudut pengambilan tanpa pergerakan (snapshot), melainkan menampilkan sesuatu tampilan yang bergerak pada frame video tersebut untuk menghindari rasa kebosanan pada para penikmat (konsumen), unsur dari tehnik pergerakan kamera yaitu :

a. Zoom in / out: pergerakan camera dengan memainkan jarak pada lensa tanpa merubah poisi kamera.

b. Track in / out: pergerakan camera dengan maju atau memundurkan posisi kamera.

c. Scrabing: pergerakan camera dengan menggeser posisi kamera kekiri atau kekanan.

d. Tilt up / down: pergerakan camera dengan menggerakkan kamera dengan posisi menengok ke atas atau ke bawah yang bertumpu pada sumbu (tripod). e. Panning: pergerakan kamera dengan menolehkan kamera kekanan atau kekiri

yang bertumpu pada sumbu (tripod).

f. Swing: pergerakan kamera dengan memutari objek dan objek digunakan sebagai poros.

g. Pedestal up / down: pergerakan kamera dengan posisi kamera naik turun. h. Follow: pergerakan kamera dengan mengikuti gerak objek.

STIKOM


(19)

14

Establishing: shot yang bertujuan untuk menarik perhatian penonton dengan mengikuti shot selanjutnya.

Slow Motion

Slow motion adalah tehnik yang dimana film tampak seperti lebih lambat Diciptakan oleh seorang berkewarganegaraan Austria yang bernama August Musger. Dasar dari tehnik ini didapat adalah saat tiap frame dari frame diambil dengan kecepatan rata-rata yang lebih cepat daripada saat diputar ulang. Saat diputar dengan kecepatan biasa, waktu seakan berjalan lebih lambat. Tehnik ini banyak diasosiasikan dengan efek ledakan atau scene bawah air.

Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM.

Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska

STIKOM


(20)

yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya

2.4 Profil band Keraton:

Band Keraton di bentuk pada tanggal 14 Juli 2007, dengan berbekal kemampuan, pengetahuan yang dimiliki dan adanya rasa kebersamaan selama berkumpul serta dengan berbagai pengalaman yang diperoleh masing-masing personnel memiliki selera musik yang beda melandasi terbentuknya band ini. Namun tetap dengan mempertahankan gaya music yang dimainkan sehingga membentuk karakter musik yang tersendiri di dalam nuansa lagu di Band Keraton Band Keraton menyajikan musik berupa lagu / karya sendiri yang terdapat pada album indie. Musik pada Band Keraton terinspirasi oleh berbagai musik, antara lain Radiohead, Muse, Cold play, dl. Dari inspirasi tersebut maka terciptalah sebuah musik mini album Keraton yang bertitle ‘Menanti Keajaiban’ yang berisikan:

1. Keabadian 2. Menunggu 3. Sebuah Masa 4. Desahan Hati 5. Menanti Keajaiban 6. Bukan Cantikmu

STIKOM


(21)

16

Personil band Keraton: R. Indra (Phantom) Vocalist

Yanky Guitarist

Wawan (Garbill) Guitarist Rizky (Bho-gel) Bassist Fian (Tole) Drumer

STIKOM


(22)

BAB III

PERANCANGAN KARYA

Berdasarkan BAB II proses membuat Video dibagi menjadi 3, yaitu Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi.

3.1 Pra Produksi

Dalam tahap ini meliputi :

3.1.2 Ide

Ide dasar pembuatan video klip ini diperoleh dari lirik lagu. Penulis kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

3.1.3 Konsep

Setelah ide awal didapat, maka penulis membuat konsep akan dibawa seperti apa pembuatan video klip ini. Penulis menyampaikan konsep kepada band dan telah disetujui. Konsep pembuatan video klip ini penulis memberi visualisasi kenangan dengan kekasih.

3.1.4 Naskah

Video klip ini diawali dengan adegan sang drummer dan sang guitarist yang mengawali intro dari lagu. Kemudian juga terlihat sang vokalis yang dilanjutkan oleh adegan sang model sedang bercanda tawa dengan sang kekasih.

STIKOM


(23)

20

Adegan ini memperlihatkan kenangan masa lampau yang menyebabkan perbedaan warna sepia. Pada keseluruhan cerita ini diselingi dengan adegan para personel band yang sedang membawakan lagu ini. Terlihat pula adegan sang model sedang berada di suatu café, pertemuan dengan kekasih juga diselingi dengan adegan para personel band. Kenangan – kenangan yang terjadi pada saat berjalan di rel kereta api, bercanda tawa bersama kekasih.

3.1.5 Treatment

Treatment dari video klip lagu Band Keraton berjudul ”Desahan Hati”: Sequence I

- Gambar extreme close up drum yang kemudian berangsur zoom out - Gambar medium close up sang gitaris

- Gambar medium close up sang vokalis

- Full shot adegan sang model sedang bercanda tawa dengan sang kekasih.

Sequence II

- Shot medium close up bassis yang sedang mengiringi lagu. - Medium close up sang vokalis yang sedang membawakan lagu.

- Low Angle Medium close up sang vokalis yang sedang membawakan lagu. - Full shot sang gitaris yang sedang membawakan lagu

- Medium shot sang drummer sedang memukul simbal. - Low angle sang vokalis.

- Low angle sang vokalis dari arah samping

STIKOM


(24)

Sequence IV

- Full shot sang model yang sedang berada di cafe sedang menunggu kedatangan seseorang.

- Low Angle sang gitaris yang sedang membawakan lagu. - Medium shot sang gitaris yang kemudian zoom in.

Sequence V

- Medium close up vokalis sedang bernyanyi.

- Close up tangan gitaris yang sedang memetik gitar untuk adegan melodi. - Full shot sang model sedang duduk di cafe yang sedang diperhatikan oleh

sang kekasih dari arah berlawanan.

Sequence VI

- High Angle Full shot sang bassis dengan latar belakang peralatan sound. - High Angle Full shot sang gitaris dengan posisi duduk sedang memainkan

lagu.

- Full sang model sedang bergandengan tangan dengan sang kekasih dengan latar belakang rel kereta api.

- Medium shot sang kekasih mendatangi sang model.

- Medium shot sang vokalis sedang menyanyikan lagu dengan latar belakang sang bassis.

- Medium shot sang kekasih sedang duduk di cafe. - High angle sang vokalis sedang menyanyikan lagu

STIKOM


(25)

22

- Medium shot sang vokalis sedang menyanyikan lagu dengan latar belakang sang bassis dan sang gitaris

- Medium shot meja cafe yang kosong.

- Medium shot sang kekasih yang sedang duduk di cafe. - Low angle medium shot kereta api yang sedang berjalan.

3.1.6 Story Board

Membuat Storyboard untuk memudahkan proses produksi. Yang juga pengembangan dari treatment.

STIKOM


(26)

3.2 Produksi

Tahap/Pekerjaan Produksi merupakan proses inti, dimana gambar yang akan diambil harus sesuai dengan konsep story board yang sudah dirancang dan dibuat sebelumnya. Termasuk foto dokumentasi dan dubbing. Disini film akan dibuat dan diambil. Kru akan direkrut pada langkah ini seperti perlengkapan dan peralatan, pencatat script, asisten sutradara, fotografer, editor gambar, editor suara dan lain-lain.

Tahap dimana proses pengambilan gambar dari ide atau konsep cerita yng telah dibuat, yang meliputi:

a. Shooting/pengambilan gambar dari setiap adegan. b. Foto dokumentasi.

c. Penyesuaian dari musik yang disetel pada saat shooting berlangsung.

3.3 Paska Produksi

Pasca produksi adalah proses akhir dari pembuatan film. Menurut Naratama dibuku Menjadi Sutradara Televisi (2004: 213), pasca produksi adalah proses penyelesaian akhir dari produksi. Aktivitas paska produksi adalah proses editing gambar yang dilaksanakan oleh editor, proses pengisian musik dan spesial efek, proses dubbing atau sound efek, proses quality control dan yang terakhir proses mastering dan penggandaan.

Editing film adalah menghubungkan satu atau beberapa shot untuk membentuk satu adegan, dan menghubungkan adegan-adegan untuk membentuk satu keseluruhan film. Pekerjaan editor tidak hanya menyatukan potongan-potongan gambar, tidak hanya memotong-motong gambar, atau hanya menjadikan

STIKOM


(27)

31

peristiwa tanya jawab. Editing film adalah media seni yang dapat membuat atau menghancurkan sebuah film. Para editor film bertanggung jawab atas bekerja sama semua unsur-unsur cerita, tanya jawab, musik, efek suara, efek visual, langkah dan irama dari satu film. Di dalam pembuatan satu film, para editor pada umumnya berperan kreatif dan dinamis (en.wikipedia.org).

Pada tahapan akhir/postproduction merupakan tahap penyelesaian yang meliputi:

a. Melakukan editing baik suara atau gambar

b. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualisasinya c. Merancang poster, dvd label, dvd cover.

3.4 Analisis Lagu

Lagu ini bercerita tentang seseorang yang merindukan kekasihnya. Desahan hati yang mendalam membuat kenangan akan kekasih terulang kembali. Saat – saat bercanda, pertemuan, seakan terjadi lagi.

1. Lirik lagu

Judul : Desahan Hati Lirik : R. Indra Musik : Keraton

STIKOM


(28)

KERATON DESAHAN HATI

tiap jam berdetak hatiku ku pun terhilang

terlelap tuk bertanya masihkah kau disana

aaa...aaa... aaa...aaa... malam pun berlalu

cepat begitu saja hatipun seolah ikut bertanya

apakah kau disana kumenangis hanya untuknya

kutertawa hanya karnanya ohhh...

reff apakah kau disana mengingat tentang kita

masihkah kau disana mengingat tentang semua cobalah kau dengarkan ini

desahan hati (2x)

bisakah kau disini berdiri menungguku mati masihkah kau bertahan disini

menunggu jika ku pergi

reff

cobalah kau dengarkan ini...(3x)

STIKOM


(29)

33

3.5 Konsep Lay Out

- Poster

Konsep dari poster pada Proyek Multimedia ini memberi kesan masa lampau dalam suasana sepia. Sehingga yang melihat poster ini mendapat gambaran video klip yang dibuat. Juga dikarenakan dalam video klip ini banyak menggunakan video dengan style sepia. Sehingga dalam poster juga menggunakan warna sepia.

Gambar 3.1 - Cover DVD

Cover DVD tidak jauh berbeda dengan poster. Ukurannya juga telah disesuaikan dengan tempat DVD.

STIKOM


(30)

Gambar 3.2

3.6 Anggaran Dana

1. Capturing @40.000 x 3 kaset : 120.000 2. Sewa kamera (4 Hari) @300.000 : 1.200.000

3. Transport : 200.000

4. Konsumsi @5000 x 10 orang x 4 hari : 200.000

Total : Rp 1.720.000.00

STIKOM


(31)

35

BAB IV

IMPLEMENTASI KARYA

4.1 Pra Produksi

4.1.2 Ide

Ide dasar pembuatan video klip ini diperoleh dari lirik lagu. Penulis kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

4.1.3 Konsep

Setelah ide awal didapat, maka penulis membuat konsep akan dibawa seperti apa pembuatan video klip ini. Penulis menyampaikan konsep kepada band dan telah disetujui. Konsep pembuatan video klip ini penulis memberi visualisasi kenangan yang teringat kembali. Konsep setting pada syuting band yang sedang membawakan lagu adalah live shoot atau pengambilan langsung.

4.2 Produksi

Menyiapkan berbagai macam keperluan dalam melakukan proses shooting. Menyiapkan Storyboard, mencari moment yang tepat untuk melakukan shooting. Dalam hal ini kami melaksanakan shooting pada siang hingga malam hari untuk hari pertama, yaitu di lokasi studio music aurora sidoarjo.. Pada hari kedua dan seterusnya yang menggunakan setting outdoor menggunakan waktu sore hari agar cahaya yang didapat lebih lembut dan tidak terlalu kontras, tepatnya antara pukul 14.00 sampai 17.30. Dokumentasi dalam pembuatan video klip ini

STIKOM


(32)

dengan menggunakan alat kamera digital SLR Nikon D70s dan handycam Panasonic 3CCD.

4.2.1 Peralatan Produksi Peralatan :

- Kamera PANASONIC AGDVC 62. - Kamera Canon XL-1s.

- Handycam Panasonic 3CCD. - Tripod.

- 2 buah lampu 500 watt. - 3 Kaset Mini DV Panasonic

4.3 Pasca Produksi

Tahap-tahap editing dalam pembuatan Video Klip Band Keraton Berjudul ”Desahan Hati”. Penulis menggunakan software Sony Vegas 7 untuk mengcapture dan mengedit bagian-bagian video yang nantinya akan menjadi suatu alur cerita yang bisa dinikmati para penonton. Penulis juga menggunakan software Sony Vegas 7 ini untuk mengedit audio dalam video klip ini juga untuk menambahkan efek-efek di dalamnya. Untuk pewarnaan penulis juga menggunakan software Sony Vegas 7.

Dengan gambar sebagai berikut.

STIKOM


(33)

37

Gambar 4.1 Sony Vegas 7

4.3.1 Editing off line

Bentuk capturing dari kaset mini DV ke dalam komputer, untuk menjadi susunan cerita atau alur cerita dalam pembentukan video , yang nantinya akan di proses melalui beberapa tahapan antara lain :

Gambar 4.2 Editing scene

STIKOM


(34)

A. Screening Rushes : penulis menyaksikan seluruh materi yang ada langsung setelah proses capturing selesai.

B. Cutting, Breakdown, Selection, Logging : memilih bagian yang penulis butuhkan dari materi yang ada, dengan mencatat apa yang kira-kira penulis butuhkan sehingga jika terjadi kekurangan stock gambar bisa memberitahu kepada bagian produksi

C. Fine Cut : memilih dan mengedit gambar menjadi potongan yang lebih halus

C.1 Triming : disini penulis merapikan film dan film yang telah dirapikan masih berbentuk cutting

C.2 Final Edit : segala proses pemilihan gambar yang penulis anggap sudah bagus, namun bentuknya masih berupa cut to cut

C. Editing on line

Tahapan dimana penulis harus menata ulang isi cerita video klip band Keraton berjudul “Desahan Hati”, dimana penulis mencari adegan yang berhubungan dengan adegan berikutnya sesuai apa yang menjadi alur cerita video klip band Keraton berjudul “Desahan Hati”. Bagian-bagian yang tak perlu atau yang terlalu lama akan dibuang sehingga kesan cerita yang disampaikan tidak

STIKOM


(35)

39

monoton dan membosankan. Dan juga penambahan dari effect-effect gambar yang nantinya akan mendukung video klip band Keraton berjudul “Desahan Hati”,.

D. Visual Effect

Bagian yang akan memberikan effects khusus pada video klip band Mobile Suit berjudul “Persahabatan”. Ada beberapa scene yang menggunakan penambahan cahaya dan pengurangan cahaya, yang ada beberapa scene kesalahan di saat produksi. Penulis mengatur pada effect color corrector pada pencahayaan yang ada pada Sony Vegas 7.

Gambar 4.3 Sony Vegas 7 untuk Color Balance

STIKOM


(36)

4.4 Lay Out 4.4.1 Poster

Konsep dalam pembuatan poster ini menggambarkan ikatan sang model dengan anjingnya yang merupakan inti cerita dari video klip ini. Nuansa yang ditampilkan cenderung putih dan ditambahi editing burning dodging pada fotonya agar mempertegas warna foto. Foto model dan anjingnya ini juga diberi outine agar memperjelas bentuk tubuh sang model dan anjingnya. Pada poter ini juga ditampilkan foto – foto para personel band ketika membawakan lagu yang diambil dari dokumentasi syuting. Hal ini dilakukan agar mempertegas bahwa ini adalah poster video klip, dan orang tidak salah mengartikan ke poster film.

Gambar 4.5 poster

STIKOM


(37)

41

4.4.2 Cover DVD

Ukurannya juga telah disesuaikan dengan tempat DVD dan keping DVD.

Gambar 4.6 cover dvd

STIKOM


(38)

43

BAB V

PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Proyek Multimedia ini adalah:

1.

Dalam membuat video klip kita harus memahami benar isi dari lagu tersebut.

Sehingga antara band dan sutradara video klip mempunyai kesamaan

pandangan dalam pembuatan video klip tersebut.

2.

Dalam pembuatan video klip juga harus diperhitungkan dari segi

target

audience

, karena hasilnya akan lebih maksimal apabila

target audience

’nya

tepat sasaran.

3.

Penggunaan beberapa angle semisal close up, ekstreme close up akan lebih

dapat menarik perhatian dan mengajak audience agar mengikuti scene- scene

selanjutnya.

4.

Editing yang digunakan disesuaikan dengan konsep yang telah disiapkan.

5.2

Saran

Dalam melakukan bimbingan proyek multimedia sebaiknya haruslah

dilakukan secara berkala dan janganlah terlalu mendadak agar tidak merepotkan

dosen pembimbing.

Konsep pembuatan video klip haruslah jelas agar maksud yang ingin

disampaikan kepada penonton juga dapat lebih kelas. Dalam Proses produksi kita

STIKOM


(39)

44

juga bisa minta bantuan kepada teman – teman, sehingga bisa menghemat

pengeluaran dari pada harus sewa atau beli.

Dalam perekaman musik, kualitas rekaman yang bagus akan menunjukkan

kualitas para pemain band dan sangat membantu dalam mempercepat proses

produksi.

.

STIKOM


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Karsam. 2006. Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah DIII Multimedia.

Surabaya: STIKOM.

Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.

Stauffer,Todd. Parickh, Nina, 2003, Get Creative ! the Digital Video Idea Book. The McGraw-Hill Companies, California.

Sumber Internet:

Anime. 2007. Internet. http://id.wikipedia.org/wiki/Anime Apa itu Video Editing ?. 2007. Internet.

http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/ J-Rock. 2007. Internet. http://id.wikipedia.org/wiki/J-Rock

Kehilangan Indentitas. 2004. Internet. www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/09/0109.htm

Musik, Banyak Prestasi Tapi Seperti Anak Tiri, 2004. Internet. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/09/0109.htm Remaja, Remaja dan Budaya Pop. 2007. Internet.

http://sigcah-ye2n.blogstream.com/

Sejarah Film Pendek #1, 2007. Internet.

http://www.lalightsindiefest.com/film.php?newsID=301 Sistematika Pembuatan Film. 2007. Internet.

http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/ Tipografi, Sejarah Tipografi & Jenis Huruf. 2007. Internet.

http://auragrafis.com/Sekilas-Tentang-Desain-Gra.html Video Musik, Bentuk Image Dalam Sebuah Karya. Internet.

http://band1t.com/featured/lifestyle/video-musik-bentuk-image-dalam-sebuah-karya

STIKOM


(1)

39

monoton dan membosankan. Dan juga penambahan dari effect-effect gambar yang nantinya akan mendukung video klip band Keraton berjudul “Desahan Hati”,.

D. Visual Effect

Bagian yang akan memberikan effects khusus pada video klip band Mobile Suit berjudul “Persahabatan”. Ada beberapa scene yang menggunakan penambahan cahaya dan pengurangan cahaya, yang ada beberapa scene kesalahan di saat produksi. Penulis mengatur pada effect color corrector pada pencahayaan yang ada pada Sony Vegas 7.

Gambar 4.3 Sony Vegas 7 untuk Color Balance

STIKOM


(2)

4.4 Lay Out 4.4.1 Poster

Konsep dalam pembuatan poster ini menggambarkan ikatan sang model dengan anjingnya yang merupakan inti cerita dari video klip ini. Nuansa yang ditampilkan cenderung putih dan ditambahi editing burning dodging pada fotonya agar mempertegas warna foto. Foto model dan anjingnya ini juga diberi outine agar memperjelas bentuk tubuh sang model dan anjingnya. Pada poter ini juga ditampilkan foto – foto para personel band ketika membawakan lagu yang diambil dari dokumentasi syuting. Hal ini dilakukan agar mempertegas bahwa ini adalah poster video klip, dan orang tidak salah mengartikan ke poster film.

Gambar 4.5 poster

STIKOM


(3)

41

4.4.2 Cover DVD

Ukurannya juga telah disesuaikan dengan tempat DVD dan keping DVD.

Gambar 4.6 cover dvd

STIKOM


(4)

43

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Proyek Multimedia ini adalah:

1. Dalam membuat video klip kita harus memahami benar isi dari lagu tersebut. Sehingga antara band dan sutradara video klip mempunyai kesamaan pandangan dalam pembuatan video klip tersebut.

2. Dalam pembuatan video klip juga harus diperhitungkan dari segi target audience, karena hasilnya akan lebih maksimal apabila target audience’nya tepat sasaran.

3. Penggunaan beberapa angle semisal close up, ekstreme close up akan lebih dapat menarik perhatian dan mengajak audience agar mengikuti scene- scene selanjutnya.

4. Editing yang digunakan disesuaikan dengan konsep yang telah disiapkan.

5.2Saran

Dalam melakukan bimbingan proyek multimedia sebaiknya haruslah dilakukan secara berkala dan janganlah terlalu mendadak agar tidak merepotkan dosen pembimbing.

Konsep pembuatan video klip haruslah jelas agar maksud yang ingin disampaikan kepada penonton juga dapat lebih kelas. Dalam Proses produksi kita

STIKOM


(5)

44 juga bisa minta bantuan kepada teman – teman, sehingga bisa menghemat pengeluaran dari pada harus sewa atau beli.

Dalam perekaman musik, kualitas rekaman yang bagus akan menunjukkan kualitas para pemain band dan sangat membantu dalam mempercepat proses produksi.

.

STIKOM


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Karsam. 2006. Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah DIII Multimedia. Surabaya: STIKOM.

Naratama. 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.

Stauffer,Todd. Parickh, Nina, 2003, Get Creative ! the Digital Video Idea Book. The McGraw-Hill Companies, California.

Sumber Internet:

Anime. 2007. Internet. http://id.wikipedia.org/wiki/Anime Apa itu Video Editing ?. 2007. Internet.

http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/ J-Rock. 2007. Internet. http://id.wikipedia.org/wiki/J-Rock

Kehilangan Indentitas. 2004. Internet. www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/09/0109.htm

Musik, Banyak Prestasi Tapi Seperti Anak Tiri, 2004. Internet. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0304/09/0109.htm Remaja, Remaja dan Budaya Pop. 2007. Internet.

http://sigcah-ye2n.blogstream.com/

Sejarah Film Pendek #1, 2007. Internet.

http://www.lalightsindiefest.com/film.php?newsID=301 Sistematika Pembuatan Film. 2007. Internet.

http://kuncoroaji.wordpress.com/tag/materi/video-editing/ Tipografi, Sejarah Tipografi & Jenis Huruf. 2007. Internet.

http://auragrafis.com/Sekilas-Tentang-Desain-Gra.html Video Musik, Bentuk Image Dalam Sebuah Karya. Internet.

http://band1t.com/featured/lifestyle/video-musik-bentuk-image-dalam-sebuah-karya

STIKOM