Pola Sidik Jari Representasi Citra Sidik Jari Otentifikasi Sidik Jari

mata atau titik khusus wajah belum banyak diaplikasikan karena alasan faktor ekonomis. Sistem sidik jari dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan di dalam sidik jari terbakar, bekas luka, kulit mengelupas karena kering, berkeringat, dan sebagainya, kotoran, dan faktor-faktor lain yang menimbulkan gangguan pada gambar. Sidik jari merupakan karakteristik alami manusia yang digunakan dalam identifikasi personal sejak lama.

2.2.1. Pola Sidik Jari

Setiap orang memiliki sidik jari yang unik terdiri dari pola garis-garis gelap dari kulit yang naik disebut bubungan ridges yang diperlihatkan sebagai warna putih, dan garis-garis terang dari kulit yang turun disebut kerutan furrows. Area garis bubungan kadang – kadang dikenal sebagai area pola. Masing – masing pola garis bubungan menghasilkan suatu bentuk pola area berbeda. Pusat gambar jari mencerminkan pola area, dikenal sebagai inti dasar core point. Gambar 2.1 menunjukkan jari yang terputus disebut ujung bubungan. Titik awal pencabangan ganda bifurcation pada penyimpangan dua bentuk garis disebut delta. Gambar 2. 1 Sidik Jari a Hasil Scanning, b Hasil Pengolahan Citra Arif, Nemicio, Aditya 2013 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.2. Representasi Citra Sidik Jari

Representasi yang berbasis pada profil citra sidik jari grayscale sudah lazim dalam sistem verifikasi menggunakan pencocokkan optikal. Keperluan dari sistem yang menggunakan representasi tersebut masih terbatas karena faktor-faktor seperti variasi terang-gelap citra, variasi kualitas citra, goresan bekas luka, dan distorsi global yang muncul dalam citra sidik jari. Representasi yang mengandalkan struktur alur sidik jari sebagian besar tidak berbeda pada variasi terang-gelap citra, namun lebih sensitif pada kualitas citra sidik jari. Representasi tersebut terutama berbasis pada alur berhenti ridge ending atau alur bercabang ridge bifurcation, keduanya dikenal dengan istilah minutiae.

2.2.3. Otentifikasi Sidik Jari

Diantara semua teknik biometrik, identifikasi fingerprint-based adalah metode yang paling tua yang telah sukses digunakan pada banyak aplikasi. Semua orang mempunyai sidik jari yang unik. Suatu sidik jari dibuat dari satu rangkaian ridge dan kerut pada permukaan jari. Keunikan suatu sidik jari dapat ditentukan oleh pola ridge dan kerut seperti halnya poin-poin rincian yang tidak penting. Poin-poin rincian yang tidak penting adalah karakteristik ridge lokal yang terjadi baik pada suatu pencabangan dua ridge maupun suatu ridge berakhir. Teknik sidik jari dapat ditempatkan ke dalam dua kategori: minutiae-based dan berdasarkan korelasi. Teknik minutiae-based yang pertama temukan poin-poin rincian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. yang tidak penting dan kemudian memetakan penempatan yang sejenis pada jari. Bagaimanapun, penggunaan pendekatan ini ada beberapa kesulitan. Hal itu sukar untuk menyadap poin-poin rincian yang tidak penting itu dengan teliti sehingga sidik jari mutunya menjadi rendah. Metode ini juga tidak mempertimbangkan pola ridge kerut dan hubungan yang global. Metode correlation-based bisa mengalahkan sebagian dari berbagai kesulitan pendekatan yang minutiae-based. Bagaimanapun, masing-masing mempunyai kekurangan sendiri-sendiri. Gambar 2.2 adalah teknik Correlation-based memerlukan penempatan yang tepat untuk suatu pendaftaran dan dibuat oleh terjemahan gambar dan perputaran. Gambar 2. 2 Beberapa Titik Sambungan Ridge Pada Sidik Jari Rizky Parlika, Arif, Nemicio, Aditya 2013 Gambar 2.3 adalah kesesuaian dasar sidik jari pada minutiae mempunyai permasalahan dalam penyesuaian perbedaan ukuran pola minutiae. Struktur ridge lokal tidak bisa dengan sepenuhnya ditandai oleh minutiae. Dalam otentifikasi sidik jari terdapat 3 komponen utama perancangan, yaitu : akuisisi, ekstraksi feature, dan pencocokkan. Gambar 3.4 menunjukkan cara kerja fingerprint melakukan pendaftaran finger dan melakukan absensi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 2. 3 Kesesuain Ridge Pada Sidik Jari Rizky Parlika, Arif, Nemicio, Aditya 2013

2.2.4. Percocokan Sidik Jari