Pendahuluan 1 Latar Belakang Masalah
PEMBENTUKAN TINGKAH LAKU MURID DI SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA JEPANG MODERN
1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem dan praktek pendidikan yang diwariskan sejak abad ke-19 menjadi dasar dalam tujuan pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga
pendidikan tinggi, termasuk dalam menanamkan nilai-nilai moral yang melatarbelakangi nasionalisme Jepang, sehingga pendidikan moral sangat
ditekankan dalam pendidikan wajib. Setelah Perang Dunia II, pendidikan wajib di Jepang diubah menjadi 9
tahun sekolah dasar 6 tahun dan sekolah menengah pertama 3 tahun, karena pada saat itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap kerja.
Sumber daya manusia yang berkualitas dan siap kerja, dapat dihasilkan apabila ia minimal telah menempuh pendidikan menengah pertama, yang telah
dilandasi oleh pendidikan moral yang kuat. Agar dapat membentuk sumber daya manusia yang berkualitas dan
bertingkah laku baik, Departemen Pendidikan dan Teknologi Jepang MEXT, mengeluarkan kebijakan mengenai tujuan kegiatan belajar mengajar dan
pendidikan moral di Jepang. Kegiatan belajar-mengajar bertujuan untuk mengembangkan ikiruchikara zest for living. Pelajaran dasar dalam
pendidikan wajib 9 tahun terdiri atas membaca, menulis, dan aritmatika, serta siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah sendiri problem-solving learning, dan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga MEXT membuat standar bahwa pelajaran harus dapat dipahami
siswa, kegiatan sekolah harus menyenangkan bagi siswa dan pendidikan moral harus dikembangkan.
MEXT menganggap bahwa siswa harus memahami bahwa nilai-nilai moral seperti kesadaran untuk tetap hidup dan berinteraksi serta berempati
terhadap orang lain, sama pentingnya dengan kemampuan menilai baik-buruk dalam masyarakat. Menurut MEXT, untuk meningkatkan pendidikan moral,
diperlukan peran serta aktif dari sekolah, serta kerjasama dengan keluarga dan komunitas lokal.
Pendidikan moral di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama Jepang masa modern, tidak terlepas dari konsep pendidikan moral Mori
Arinori. Konsep pendidikan moral Mori ditekankan pada etika rinri. Menurut Mori, etika rinri dipusatkan pada kesejajaran hubungan antara diri
sendiri dengan orang lain. Kemudian konsep ini dituangkan dalam Rinrisho, sebagai buku pedoman untuk pendidikan moral di sekolah dasar dan sekolah
menengah pertama Jepang. Oleh karena itu, saya merasa tertarik untuk mengetahui lebih jauh
mengenai pembentukan tingkah laku murid dalam aktivitas di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama Jepang masa modern.