diperdaya  tentu    menaruh  dendam,  makhluk  yang  menyayangi  hanya  sedikit, semua    akan  memihak  kepada  Sri  Rama.  Wibisana  memberi  saran,  untuk
keselamatan  negara,  raja,  beserta  keluarga  supaya    Dewi  Sinta  segera  diantarkan kepada  Sri  Rama,  jangan  merasa  rendah  atau  hina,  karena  akibatnya  akan
meninggikan  derajat  Dasamuka, menganggap  Dasamuka  rendah  hati,  memahami kemuliaan.
Dasamuka  merengut  bengis,  Wibisana  berkata  lagi  bahwa dia  bermimpi Alengka terbakar habis tinggal bara merah seperti disiram darah, langit mendung,
bumi bergoyang, alam serasa akan runtuh, semua binatang hutan berkumpul  ingin tetap  hidup.  Mimpinya  petunjuk  bahwa  Alengkapuri  akan  tumpas.  Wibisana
bermohon dengan merendahkan diri supaya Dasamuka mengurungkan perang. Dasamuka sangat marah mendengar saran Wibisana, ia menyumpah
serapah,  Wibisana ditendangnya. Wibisana tetap berpikiran jernih, ia pun berkata  mengulangi. Dasamuka sangat marah, ia menolak pendapat
Wibisana dengan angkuh mengusirnya, Wibisana bergabung dengan Rama Wijaya. XXXVI31404 – XXXVIII401508.
c.  4  Prabu  Somali  ayah  Dewi  Sukaesih  kakek  Rahwana,  ia  bangsa  raksasa  yang
hatinya  lembut seperti resi.  Prabu Somali  menyampaikan saran  bahwa, pendapat Wibisana  perlu  diikuti  untuk  mencari  keselamatan  negara.  Senjata  Sri  Rama
hanya panah, namun apabila dibidikkan tentu pasukan Alengka tumpas. Sri Rama mampu  terbang  dan  menembus    tanah.  Dia-lah  yang  menggenggam  langit  dan
bumi,  apabila  ia  kehendaki  seisinya  lebur,  maka  leburlah,  apalagi  Alengkapuri.
Para Dewa pun mendukung kehendaknya, Negeri Alengka apabila diperangi oleh prajurit Pancawati sekejap pun runtuh XXXVII31443 – XXXVII71447.
Prabu  Somali  mendapat  khabar  bahwa  Ragawa  titisan  Wisnu  MurtiBatara SumanSangyang  KesawaMestika  Dewataprajurit  para  Dewata  yang  turun  dari
su  rga  ke  Marcapada  kepada  Rama  Badra.  Prajurit  para  Dewa  ini  sangat  sakti, buktinya  Siwerta  raksasa  yang  digjaya  berperang  dengan  Batara  Indra,  Batara
Indra  kalah,  tak  ada  para  Dewa  yang  kuat  menahan  serangan  Siwerta,  oleh Sangyang  Kesawa  ditempeleng    sekali  tewas.  Raja  Kasipu  raksasa  yang  sangat
sakti  tak  mempan  senjata,  ia  merusak  Suralaya  kemudian  para  Dewa  melarikan diri,  yang tinggal  hanya para bidadari  lalu para bidadari diboyong,  Wisnu beralih
rupa  menjadi  Singa,  dada  Raja Kasipu  dikaut  lalu  tewas.  Jadi  apabila  tetap memaksa  akan  berperang  dengan Batara  Rama,  Alengka  akan  kalah,  walaupun
menang  hanya  sementara  kemudian  hancur.  Dasamuka  tak  sedikit  pun  berubah niat    melawan    perang  dengan  Rama.    Kakeknya  keluar  karena  sakit  hati
XXXVII81448 – XXXVII151455. c. 5 Kombakarna tidak menyetujui perang
Kombakarna memohon  supaya Dasamuka menuruti saran Wibisana, walaupun Wibisana  saudara  muda,  pikirannya  cemerlang.  Kombakarna  mengakui  dirinya
bodoh  namun  masih  mampu  menerima  bahwa  pendapat  Wibisana  benar, tujuannya  untuk  keselamatan  negeri  dan  sanak  keluarga.  Apabila  Dasamuka
berkeras,  memperturutkan  pikiran  yang  salah,  menolak  pikiran  yang  benar. Menurutnya,  Wibisana  sungguh  sangat  menyayangi  keluarga,  berharap  Negeri
Alengka  tetap  sejahtera.  Menurut  pemikiran  Kombakarna,  Rahwana  tak  akan menjadi  hina  bersahabat  dengan  Batara  Rama,  keduanya  raja  besar. Apabila
menuruti  pendapat  Wibisana  sudah  diketahui  untung  ruginya,  tentu  negara selamat.  Tak  ada  yang  berani  memusuhi  Alengkapuri  kecuali  Batara  Rama.
Apabila  ada  musuh  selain  Batara  Rama,  cukup  dia  yang  menghadapi,  yang  lain tak  usah  ikut  campur.  Batara  Rama  bukan  musuh  namun  orang  yang  pantas
disembah. Apabila Dasamuka memaksa pada pendiriannya Negeri Alengka bakal hancur.
Dasamuka merengut,
Kom bakarna
keluar dengan
prihatin XXXVII161456 – XXXVII231463.
Keempat  pendapat  yang  tidak  menyetujui  pe rang,  yang  selayaknya
dipertimbangkan  oleh  Raja  Dasamuka  karena  keempatnya  memiliki  alasan  kuat, semuanya tidak dihiraukan. Pengabaian pendapat tersebut mencitrakan  Dasamuka
keras kepala. Di lain pihak, keadaan ini mendukung kepada kemuliaan Sri Rama. Sri  Rama  didukung  oleh  orang-orang  berbudi  mulia,  berpikiran  jernih,  peka
terhadap kebenaran, dan  lurus hati.
d. Pesta pora dan pemberian hadiah