Pengukuran Tekanan Darah Teori The ‘Rule of Halves’

darah, kolesterol, L-DLC, asam urat, penyakit jantung koroner, stroke dan diabetes yang terkait erat dengan hipertensi Qiao, 2013.

D. Pengukuran Tekanan Darah

Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik di rumah sakit maupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya. Kalibrasi alat kesehatan bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan keakurasian informasi hasil pengukuran peralatan kesehatan. Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan BPFK sebagai institusi penguji dan kalibrasi alat kesehatan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes No.363MenkesPerIV1998, diberi wewenang melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan. Hal ini untuk menjamin mutu ketelitian, ketepatan dan keamanan peralatan kesehatan. Kebijakan yang mendukung pengujian dan kalibrasi adalah Peraturan Pemerintah PP No.72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Depkes RI, 2007. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah adalah sphygmomanometer, dimana ada dua jenis sphygmomanometer yaitu raksa dan digital. Pengukuran tekanan darah dapat dilakakukan dalam keadaan berbaring atau duduk dengan lengan diatur sedemikian rupa sehingga arteri brakialis setinggi jantung Berman, 2009.

E. Teori The ‘Rule of Halves’

The ‘Rule of Halves‘ merupakan teori penyajian median dalam statistik, dimana mencakup populasi dalam bentuk apapun dan dapat menggunakan ukuran apapun. Setengah dari orang –orang akan berada pada satu sisi median dan setengahnya disisi lain Deepa, 2003. The ’ Rule of Halves’ dapat digunakan dalam penelitian bidang hipertensi. Teori ini menyatakan dimana setengah dari pasien hipertensi tidak diketahui oleh pelayanan kesehatan belum terdiagnosis, setengah dari orang – orang yang responden hipertensi yang tidak menerima terapi pengobatan dan setengah dari mereka diperlakukan terapi, tidak melakukan kontrol Hooker,1999. Menurut Scheltens, the ‘Rule of Halves’ yaitu setengah dari semua pasien hipertensi menyadari memiliki hipertensi, 50 dari mereka yang dideteksi diperlakukan dan setengah dari hipertensi diobati, serta memiliki tingkat tekanan darah baik Scheltens, 2007.

F. Profil Tempat Penelitian

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor risiko kesehatan).

0 9 79

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 1 81

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 2 116

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor risiko kesehatan.

0 2 109

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor risiko kesehatan

0 11 93