BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan secara cross-sectional potong lintang. Potong lintang merupakan rancangan studi
epidemiologi dengan cara pengamatan observasi dilakukan serentak pada individu- individu dari populasi tunggal dalam suatu saat atau periode, dan tidak mencari sebab
akibat, tidak dipengaruhi oleh rentang waktu Santoso, 2014. Analisis yang dilakukan adalah secara kuantitatif, merupakan analisis data dalam bentuk angka.
Rancangan penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh faktor risiko kesehatan terhadap penyakit hipertensi. Bentuk survei yang dilakukan adalah
farmakoepidemiologi, merupakan metode pengumpulan informasi terkait penggunaan obat dan efek obat serta penyakit pada sejumlah populasi Strom, 2006. Pada
penelitian ini dilakukan wawancara terstruktur secara langsung dengan respon wawancara terstruktur sesuai Case Report Form CRF.
Variabel Penelitian 1.
Variabel bebas
Faktor risiko kesehatan hipertensi yaitu BMI, pola makan, aktivitas fisik, merokok, alkohol, dan penyakit penyerta.
2. Variabel tergantung
Prevalensi, kesadaran dan terapi hipertensi
3. Variabel pengacau
a.
Variabel pengacau terkendali: umur, jenis kelamin.
b. Variabel pengacau tak terkendali: aktivitas selain aktivitas fisik dan terapi
lain yang dilakukan. B.
Definisi Operasional
Tabel II. Definisi Operasional Penelitian di Dukuh Sembir
Variabel Definisi Operasional
Cara Pengukuran
Skala Penilaian
Umur Responden
penelitian adalah
penduduk dewasa yang berumur ≥40 tahun di Dukuh Sembir,
Madurejo, yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi penelitian.
Rasio Tahun, jika tidak
normal yang dibaca median.
Aktivitas fisik
Melakukan olahraga secara rutin Nominal
1 = Mengatur aktivitas fisik
2 = Tidak mengatur aktivitas fisik
Merokok Setiap hari merokok dan dahulu
pernah merokok. Nominal
1 = Merokok 2 = Tidak merokok
Pola makan
Mengurangi konsumsi garam dan makanan yang berlemak.
Nominal 1 = Mengatur pola
makan 2 = Tidak mengatur
pola makan
BMI
BMI≥25, jika dihitung dengan rumus
BMI=
Chataut, 2011. Rasio
Kgm
2
1 = 25 kgm
2
2 = ≥25 kgm
2
Alkohol
Konsumsi alkohol secara rutin dan berlebihan.
Nominal 1 = Konsumsi alkohol
2 = Tidak konsumsi alkohol
Riwayat penyakit
Memiliki riwayat penyakit diabetes melitus, kolesterol, asam urat,
penyakit jantung koroner, stroke. Nominal
1 = Memiliki riwayat penyakit
2 = Tidak memiliki riwayat penyakit
Lanjutan Tabel II
Variabel Definisi Operasional
Cara Pengukuran Skala
Penilaian
Prevalensi Persentase responden yang
hipertensi dan tidak hipertensi. Standar pengukuran tekanan
darah penelitian ini adalah berdasarkan klasifikasi menurut
ESH and ESC Guidelines 2013. Nominal
1 = Tidak Hipertensi Tekanan darah
14090 mmHg 2 = Hipertensi Tekanan
darah ≥14090 mmHg atau sebelumnya pernah
tekanan darah ≥14090 mmHg dan atau
mengkonsumsi obat antihipertensi
Kesadaran Kesadaran awereness adalah
suatu keadaan seseorang mengerti tentang apa yang
dirasakan atau dialami. Kesadaran masyarakat akan
penyakit hipertensi dapat dilihat dari hasil wawancara terstruktur
apakah responden pernah melakukan pengukuran tekanan
darah sebelumnya, jika pernah dan hasil pengukuran tekanan
darah termasuk hipertensi maka responden termasuk sadar
terhadap penyakit hipertensi. Selain itu dilihat dari hasil
pengukuran tekanan darah, serta faktor-faktor pendukung lainnya.
Nominal 1 = Sadar Hipertensi
2 = Tidak Sadar Hipertensi
Terapi
Responden yang mengalami hipertensi dan sadar menderita
hipertensi yang melakukan terapi baik dengan obat maupun
non obat. Nominal
1 = Terapi Masih mengkonsumsi obat
atau non obat untuk antihipertensi baik
secara rutin ataupun jarang.
2 = Tidak Terapi Tidak pernah mengkonsumsi
obat atau non obat untuk antihipertensi
Gambar 1. Bagan profil subyek yang akan diamati dalam penelitian prevalensi, kesadaran dan terapi hipertensi berdasarkan faktor risiko kesehatan di Sleman, Yogyakarta berdasarkan teori
‘Rule of Halves’.
C. Subyek Penelitian