Reseptor Estrogen PENELAAHAN PUSTAKA

Selain itu, secara in vivo coumestrol dapat menjadi senyawa anti estrogen pada otak dan kelenjar pituitari yang bekerja dengan berikatan REα Jacob dkk., 2000. Struktur coumestrol dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Struktur coumestrol

E. Penapisan Virtual Berbasis Struktur

Penapisan virtual berbasis struktur PVBS adalah teknik komputasi dalam penemuan obat untuk mengidentifikasi bagaimana suatu senyawa dapat berikatan pada targetnya seperti enzim atau reseptor dimana struktur dari molekul target sudah diketahui sehingga dilakukan dengan cara menambatkan ligan dengan protein target kemudian dilanjutkan dengan scoring untuk memperkirakan afinitas ligan terhadap protein target Kroemer, 2007. PVBS bersifat stochastic, oleh karena itu diperlukan validasi. Ada 2 macam validasi yaitu validasi internal dan validasi retrospektif. Validasi internal dilakukan dengan cara menambatkan kembali ligan standar dengan protein target untuk kemudian dilihat bagaimana pose penambatannya terhadap struktur kristal awal. Tujuan dilakukan validasi internal adalah untuk menguji apakah protokol PVBS dapat memberikan data yang reprodusibel Anita dkk., 2012. Parameter yang digunakan pada validasi internal yaitu Root Mean Square Distance RMSD. Protokol suatu PVBS dapat diterima a pabila memiliki nilai RMSD ≤ 2 Å Marcou dan Rognan, 2007. Validasi retrospektif dilakukan dengan menggunakan senyawa yang aktif terhadap reseptor target REα dan pengecoh untuk ditambatkan menggunakan protokol yang sama kemudian dilihat nilai Enrichment Factor 1 EF1. Nilai EF1 didapat dengan membandingkan True Positive pada 1 False Positive. Nilai EF1 tersebut kemudian dibandingkan dengan EF1 pada pertama kali dilakukan retrospektif PVBS terhadap REα. Apabila nilai EF1 lebih besar dari EF1 awal maka protokol tersebut dikatakan baik Huang, Soichet, Irwin, 2006. Salah satu perangkat lunak penambatan yang dapat digunakan dalam penapisan virtual berbasis struktur adalah PLANTS 1.2 Korb, Stutzle, dan Exner, 2007; Korb dkk., 2009. PLANTS 1.2 memberikan luaran ChemPLP chemical piecewise linear potential yang merupakan suatu scoring function yang menilai interaksi yang ada berdasarkan gaya tarik-menarik dan tolak-menolak antara protein reseptor dan ligan. Prinsip dari penilaian ChemPLP adalah memberi nilai suatu penambatan protein-ligan berdasarkan posisi ligan di dalam reseptor target. Nilai ChemPLP suatu ligan yang memiliki posisi penambatan yang sama persis dengan ligan lain akan selalu sama, karena penilaian ini berdasarkan perhitungan matematis Korb dkk., 2007. Kualitas PVBS dapat ditingkatkan dengan menggunakan Interaction Fingerprint IFP Marcou dan Rognan, 2007. Dasar dari IFP yaitu dengan mengubah bentuk 3 dimensi dari interaksi protein-ligan ke dalam 1 dimensi bitstrings . Bitstrings tersebut kemudian digunakan untuk membandingkan interaksi protein-ligan pada docking tools terhadap ligan pembanding. Perbandingan ini menghasilkan nilai yang dapat digunakan untuk meningkatkan PVBS Radifar dkk., 2013. Namun kebanyakan tools IFP berbayar sehingga kemampuan untuk megembangkan IFP terbatas. Oleh karena itu Radifar dkk. 2013 mengembangkan metode penapisan virtual yaitu PyPLIF Python-based Protein-Ligan Interaction Fingerprint . PyPLIF merupakan pengembangan IFP dengan mengubah interaksi molekuler protein-ligan menjadi bitstrings sesuai dengan residu dan tipe interaksinya. Untuk setiap residu terdapat 7 bit yang mewakili 7 tipe interaksi yaitu 1 apolar, 2 interaksi aromatik face to face, 3 interaksi aromatik face to edge , 4 ikatan hidrogen protein sebagai donor, 5 ikatan hidrogen protein sebagai akseptor, 6 interaksi elektrostatik protein bermuatan positif, dan 7 interaksi elektrostatik protein bermuatan negatif. Kemudian bitstrings tersebut dibandingkan terhadap standar untuk dilihat kemiripanya dengan menggunakan Tanimoto coefficient Protein-Ligan Interaction Fingerprint Tc-PLIF Radifar dkk., 2013. Tanimoto coefficient Tc merupakan hasil dari pembagian antara jumlah bit pada kedua ligan dengan jumlah bit pada ligan standar dan ligan yang ditambatkan dikurangi jumlah bit pada kedua ligan. Tc-PLIF menghasilkan nilai 0,000-1,000 dimana 0,000 menunjukkan tidak ada kemiripan dan 1,000 menunjukkan interaksi fingerprint ligan standar dan ligan yang ditambatkan identik Radifar dkk., 2013. Suatu ligan dapat dikenali pada suatu protein target apabila memiliki nilai Tc- PLIF ≥ 0,600 Marcou dan Rognan, 2007.

F. Landasan Teori

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal dimana pertumbuhan sel tersebut tidak terkontrol dan tidak dapat berhenti meskipun rangsangan pertumbuhan sel tersebut telah dihentikan. Kanker payudara yaitu kanker yang terletak pada payudara yaitu sekitar 50 – 75 terjadi di bagian duktus. Kanker payudara merupakan kanker terbanyak yang diderita wanita dengan 93.000 kematian pada negara di Asia Tenggara selain itu berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia yaitu sebesar 16,85. RE yaitu reseptor yang memerlukan hormon estrogen dalam proses pengaktifannya. Aktivasi RE oleh ligan dapat melalui 2 jalur yaitu aktivasi pada RE dalam kompartemen inti transactivation transcription dan aktivasi RE pada membran signaling. Sinyal ini dapat mengaktifkan gen C-Myc yang merupakan gen untuk proliferasi sel, menginaktivasi gen P53 yang merupakan gen penekan tumor dan mengaktifkan c-jun yang merupakan anti apoptosis. Terdapat 2 jenis RE yaitu REα dan REβ. Berdasarkan penelitian sekitar 70 REα diekspresikan berlebihan pada penderita kanker payudara dimana ekspresi berlebihan tersebut dapat mengganggu daur sel, apoptosis, dan perbaikan DNA sehingga dapat memicu terbentuknya tumor. Berdasarkan penelitian Radifar dkk. 2013 yang berperan sebagai jangkar ligan bagi REα adalah Asp 351. Coumestrol merupakan senyawa fitoestrogen dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, bayam, kedelai, dan cengkeh. Secara in vitro maupun in vivo