KADAR SULFUR KADAR KARBON KALORI

Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur Kandungan abu yang terdapat pada batubara : 1. Kandungan Abu Bawaan; Kandungan abu bawaan diperoleh dari abu yang terkandung pada tumbuh-tumbuhan yang menjadi batubara, jumlahnya sedikit, dan sulit untuk diambil melalui proses pemisahan. 2. Kandungan Abu Serapan; Kandungan abu serapan terjadi akibat adanya intrusi lumpur dan pasir saat tetumbuhan tersedimentasi. Atau bisa pula terjadi setelah prosespembatubaraan berlangsung, dimana akibat adanya retakan dan sebagainya,menyebabkan lumpur dan pasir ikut tercampur masuk intrusi.

3. KADAR SULFUR

Sulfur Content Kandungan sulfur dalam batubara terbagi dalam pyritic sulfur, sulfate sulfur, dan organic sulfur. Namun secara umum, penilaian kandungan sulfur dalam batubara dinyatakan dalam Total Sulfur TS. Kandungan sulfur dalam batubara sangat bervariasi dan pada umumnya bersifat heterogen sekalipun dalam satu seam batubara yang sama. Baik heterogen secara vertikal maupun secara lateral. Namun demikian ditemukan juga beberapa seam yang sama memiliki kandungan sulfur yang relatif homogen.

4. KADAR KARBON

Fixed Carbon Nilai kadar karbon diperoleh melalui pengurangan angka 100 dengan jumlah kadar air kelembaban, kadar abu, dan jumlah zat terbang. Nilai ini semakin bertambah seiring dengan tingkat pembatubaraan. Kadar karbon dan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur jumlah zat terbang digunakan sebagai perhitungan untuk menilai kualitas bahan bakar. Kandungan kadar karbon batubara adalah karbon yang terdapat dalam bahan yang tersisa setelah bahan volatile didorong off. Ini berbeda dari kandungan karbon akhir dari batubara karena karbon sebagian hilang dalam hidrokarbon dengan volatil. karbon tetap digunakan sebagai perkiraan jumlah kokas yang akan dihasilkan dari sampel batubara. Kadar karbon ditentukan dengan membuang massa volatil ditentukan oleh uji volatilitas, di atas, dari massa asli dari sampel batubara.

5. KALORI

Calori Kalori adalah nilai energi yang dapat dihasilkan dari pembakaran batubara. Nilai kalori batubara dapat dinyatakan dalam satuan: MJKg , Kcalkg, BTUlb. Nilai kalori tersebut dapat dinyatakan dalam Gross dan Net. Nilai Kalori dapat dinyatakan dalam satuan yang berbeda :  Calorific Value CV……kcalkg  Specific Energy SE ….Mjkg  Higher Heating Value HHV = Gross CV  Lower Heating Value LHV= Net CV  British Thermal Unit = Btulb Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur Tabel II.5.2 Konversi Nilai Kalori Nilai kalori batubara bergantung pada peringkat batubara. Semakin tinggi peringkat batubara, semakin tinggi nilai kalorinya. Pada batubara yang sama nilai kalori dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga Abu. Semakin tinggi moisture atau abu, semakin kecil nilai kalorinya.

6. UKURAN