Peat Gambut Batubara tingkat tinggi high rank Batubara tingkat menengah moderate rank Batubara tingkat rendah low rank

Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur - Kandungan karbon sedikit - Kandungan air tinggi 35 – 75 dari beratnya, kandungan abu serta sulfur banyak - Tingkat kelembaban Moisture tinggi - Nilai kalor 1500 – 4500 kkalkg

5. Peat Gambut

Merupakan jenis batubara tingkatan kelima atau terendah yang mempunyai ciri-ciri : - Nilai kalor 1700 – 3000 kkalkg - Berpori dan memiliki kadar air diatas 75

II.2.2 Klasifikasi Batubara Berdasarkan Nilai Kalor

Beberapa klasifikasi batubara berdasarkan atas nilai kalornya adalah sebagai berikut.

1. Batubara tingkat tinggi high rank

adalah batubara yang mempunyai kalori hasil pembakaran sangat tinggi dengan jumlah kalori lebih dari 7100 kalgr, meliputi meta anthracite, anthracite, semi anthracite.

2. Batubara tingkat menengah moderate rank

adalah batubara yang mempunyai kalori hasil pembakaran antara 6100-7100 kalgr, meliputi low volatile, bituminous coal, high volatile coal. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur

3. Batubara tingkat rendah low rank

adalah batubara yang mempunyai kalori hasil pembakaran kurang dari 5100 kalgr, meliputi sub bituminous coal, lignite.

II.2.3 Klasifikasi Batubara Berdasarkan ASTM

American Society for Testing Material ASTM membuat klasifikasi batubara yang umum dipergunakan dalam industry sebagai berikut : Tabel II.2.1 Klasifikasi Batubara dengan ASTM Keberadaan ASTM batubara, diharapkan terdapat kesepakatan antara para penghasil batubara dengan industripemakai batubara. Terlihat pada masing- masing pengelompokan, tiap jenis batubara mempunyai perbedaan baik pada sifat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur fisik struktur maupun pada sifat kimiawinya reaktivitas. Hal ini menjadi salah satu penyebab mengapa suatu jenis batubara dipandang sesuai untuk pemanfaatan tertentu dan tidak sesuai untuk pemanfaatan lainnya. Sebagai contoh batubara jenis bituminous dan subbituminous dapa dibakar langsung pada tungku atau ketel uap untuk keperluan industri dan pembangkit tenaga listrik, sedang batubara jenis anthracite biasanya dipakai untuk reduktor. Batubara jenis lignite digunakan untuk bahan bakar pembangkit tenaga listrik di mulut tambang atau diproses menjadi bahan bakar cair minyak sintetis, gas sintetis atau briket batubara. Gambut kurang sesuai untuk bahan bakar, tetapi cocok sebagai media semai tanaman.

II.3 Kualitas Batubara

Kualitas batubara adalah sifat fisika dan kimia dari batubara yang mempengaruhi potensi kegunaannya. Kualitas batubara ditentukan oleh maseral dan mineral matter penyusunnya, serta oleh derajatc oalific ation rank. Standar Nasional Indonesia SNI nomor : 13-5015-1998Amd 1:1999 membagi kualitas batubara menjadi dua, yaitu:

1. Batubara Energi Rendah Brown Coal