Sumber Daya Batubara Terukur Measured Coal Resourced KADAR KELEMBABAN

Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi pendahuluan. Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk melakukan penafsiran secara relistik dari ketebalan, kualitas, kedalaman, dan jumlah insitu batubara dan dengan alasan sumber daya yang ditafsir tidak akan mempunyai variasi yang cukup besar jika eksplorasi yang lebih detail dilakukan. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti gteologi dalam daerah antara 0,4 km - 1,2 km. termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub-bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm.

4. Sumber Daya Batubara Terukur Measured Coal Resourced

Sumber daya batubara terukur adalah jumlah batu bara di daerah peyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan, yang dihitung berdasarkan data yang memenuhi syarat–syarat yang ditetapkan untuk tahap eksplorasi rinci. Densitas dan kualitas titik pengamatan cukup untuk diandalkan untuk melakukan penafsiran ketebalan batubara, kualitas, kedalaman, dan jumlah batubara insitu. Daerah sumber daya ini ditentukan dari proyeksi ketebalan dan tanah penutup, rank, dan kualitas data dari titik pengukuran dan sampling berdasarkan bukti geologi dalam radius 0,4 km. Termasuk antrasit dan bituminus dengan ketebalan 35 cm atau lebih, sub bituminus dengan ketebalan 75 cm atau lebih, lignit dengan ketebalan 150 cm. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur

II.5 Analisa Batubara

Umumnya, untuk menentukan kualitas batubara dilakukan analisa kimia pada batubara yang diantaranya berupa analisis proksimat dan analisis ultimat. Analisis proksimat dilakukan untuk menentukan jumlah air moisture, zat terbang volatile matter, karbon padat fixed carbon, dan kadar abu ash, sedangkan analisis ultimat dilakukan untuk menentukan kandungan unsur kimia pada batubara seperti : karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, unsur tambahan dan juga unsur jarang. Analisis Batubara teknik metode analisis spesifik dirancang untuk mengukur sifat fisik dan kimia tertentu batubara. Parameter Kualitas Batubara :

1. KADAR KELEMBABAN

Moisture Content Hasil analisis untuk kelembaban terbagi menjadi: a. Inherent Moisture; air yang terserap ke dalam batubara manakalabatubara berada dalam kesetimbangan kelembaban dengan udara bebas. b. Surface Moisture; air yang terserap dan menempel pada batubara oleh adanya proses sekunder, misalnya dari air tanah, air penyiraman saat penambangan, air yang dipakaiuntuk hydraulic mining, air pada proses preparasi batubara, air hujan, dan sebagainya. c. Total Moisture; Jumlah kandungan kedua jenis air di dalam batubara. Kadar kelembaban mempengaruhi jumlah pemakaian udara primernya. Batubara berkadar kelembaban tinggi akan membutuhkan udara primer lebih banyak untuk mengeringkan batubara tersebut pada suhu yang ditetapkan oleh output pulveriser. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Kajian Peningkatan Nilai Kalor Batubara Kualitas Rendah dengan Proses Solvenisasi Program Studi S – 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri – UPN ”Veteran” Jawa Timur Tinggi rendahnya kadar kelembaban akan tergantung pada : ► Peringkat batubara ► Size distribusi ► Kondisi pada saat sampling Tabel II.5.1 Kadar Kelembaban Batubara Jenis batubara Kadar kelembaban Antrasit 8 Bituminuous 8 – 10 Sub-bituminuous 10 – 35 Lignit 35 – 75 Gambut 75

2. ZAT TERBANG