PENINGKATAN KUALITAS GARAM RAKYAT DENGAN PROSES REKRISTALISASI.

(1)

PENELITIAN

Oleh :

DANAR AJI ADI SAPUTRA

1031210038

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA

2012


(2)

PENINGKATAN KUALITAS GARAM RAKYAT

DENGAN PROSES REKRISTALISASI

PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Kimia

Oleh :

DANAR AJI ADI SAPUTRA

103121038

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR

SURABAYA


(3)

PENINGKATAN KUALITAS GARAM RAKYAT

DENGAN PROSES REKRISTALISASI

Oleh :

EDDO PRAMANA PUTRA

0931010009

Telah Dipertahankan Dihadapan

Dan Diterima Oleh Tim Penguji

Pada Tanggal -

Tim Penguji Dosen Pembimbing

1.

Ir. Mu’tasim Billah,MT Ir. Ketut Sumada, MS NIP. 196201181988031001 NIP.

2.

Ir. Elly Kurniati,MT NIP. 196410181992032001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Ir. Sutiyono, MT


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN KUALITAS GARAM RAKYAT

DENGAN PROSES REKRISTALISASI

Oleh :

DANAR AJI ADI SAPUTRA

103121038

Telah Dipertahankan Dihadapan

Dan Diterima Oleh Tim Penguji

Pada Tanggal -

Tim Penguji Dosen Pembimbing

1.

Ir. Mu’tasim Billah,MT Ir. Ketut Sumada, MS

NIP. 196201181988031001 NIP

2.

Ir. Elly Kurniati,MT NIP. 196410181992032001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(5)

KETERANGAN REVISI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Danar Aji Adi Saputra

NPM

: 103121038

Jurusan

: Teknik Kimia

Telah menyelesaikan revisi skripsi / penelitian dengan judul :

PENINGKATAN KUALITAS GARAM RAKYAT

DENGAN PROSES REKRISTALISASI

Surabaya, - 2012

Dosen penguji yang memerintahkan revisi :

1. Ir. Mu’tasim Billah,MT

(

)

2.

Ir. Elly Kurniati,MT

(

)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Ir. Ketut Sumada, MS


(6)

YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ” VETERAN ” JAWA TIMUR

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

KETERANGAN REVISI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Eddo Pramana Putra

NPM

: 0931010009

Jurusan

: Teknik Kimia

Telah menyelesaikan revisi skripsi / penelitian dengan judul :

” PENINGKATAN KUALITAS GARAM RAKYAT

DENGAN PROSES REKRISTALISASI ”

Surabaya, -2012

Dosen penguji yang memerintahkan revisi :

1. Ir. Mu’tasim Billah,MT

(

)

2. Ir. Elly Kurniati,MT

(

)

Mengetahui,

Dosen Pembimbing


(7)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobil A’lamin dan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia beserta rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kami diberikan kekuatan dan kelancaran dalam menyelesaikan laporan penelitian kami yang berjudul “Peningkatan Kualitas Garam Rakyat Dengan Proses Rekristalisasi”.

Penyusunan penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam kurikulum program studi S-1 Teknik Kimia dan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Kimia di Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.

Laporan penelitian yang kami dapatkan tersusun atas kerjasama dan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Ir. Retno Dewati, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Ir. Ketut Sumada, MS selaku Dosen Pembimbing Penelitian. 4. Ibu Ir. Mu’tasim Billah, MT selaku Dosen penguji Penelitian. 5. Ibu Ir. Elly Kurniati, MT selaku Dosen penguji Penelitian.

6. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan material dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian.

7. Seluruh teman-teman yang telah memberikan dorongan semangat dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian.

8. Seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan semangat dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian.


(8)

Laporan Penelitian Kata Pengantar

iii

Akhir kata, kami tidak luput dari kesempurnaan apabila ada kesalahan yang terdapat dalam laporan penelitian ini, semoga dapat memenuhi syarat akademis dan bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan penyusun berikutnya, penyusun mengucapkan terima kasih.

Surabaya, 2012


(9)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... .i

KATA PENGANTAR ... .ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Manfaat Penelitian ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebutuhan Garam Nasional ... 3

2.2 Kualitas Garam Indonesia ... 4

2.3 Garam Standart SNI ... 5

2.4 Proses Pemurnian Garam ... 5

2.5 Landasan Teori ... 6

2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas ... 7

2.7 Sifat-sifat Bahan ... 8

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan – Bahan yang Digunakan ... 11

3.2 Alat – Alat yang Digunakan ... 11

3.3 Gambar Susunan Alat ... 12

3.4 Variabel ... 13

3.5 Prosedur Penelitian ... 13

3.6 Prosedur Analisa ... 14

3.7 Alur Proses ...15


(10)

Laporan Penelitian Daftar Isi

v

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ... 16

4.2 Pembahasan ... 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 22

5.2 Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

APPENDIKS ... 25


(11)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Garam merupakan salah satu kebutuhan Strategis baik dalam penggunaan dalam masyarakat (rumah tangga) atau dalam penggunaan industri (food). Walaupun Indonesia sebagian besar adalah banyak lautan, tapi kualitas air laut yang dapat menghasilkan garam kualitasnya kurang maksimal, disamping kualitas garam yang berasal dari air laut masih banyak mengandung impuritis, Sekarang juga banyak konsumen lebih banyak yang lebih memilih garam yang berasal dari luar negeri atau garam import yang kandungan iodumnya yang tinggi.

Selain luas wilayah Indonesia disebut negara maritim, masyarakat pesisir juga mahir dalam menangkap ikan selain itu juga berpotensi dalam pengolahan air laut menjadi produk garam, tapi masih sedikit pula mengetahui cara pengolahan garam yang memiliki kualitas yang tinggi, kebanyakan petani garam indonesia memproduksi garam dengan cara tradisional tanpa memperhatikan kualitas produk garam yang dibuatnya. Dan itu merupakan suatu prospek dalam meningkatkan kualitas petani garam agara mampu bersaing dengan garam impor.

Pembuatan garam dengan melihat kandungan NaCl sekarang diyakini kualitasnya < 90%, hal ini dapat di sebabkan kemurnian garam terganggu karena adanya zat pengotor dalam garam. Dalam produksifitas garam mungkin hanya mencapai kulaitas 80-85%. Dibandingkan dengan garam luar negeri yang mampu mendapatkan garam dengan kualitas mencapai 98-99,6 % murni dengan berbagai proses.

Selain itu juga kebutuhan garam nasional dari tahun ketahun semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri di Indonesia. Pada kesempatan akan mencoba menemukan solusi bagaimana caranya produksifitas garam petani agar mampu bersaing dengan produk garam import atau garam luar negeri.

(Badan Riset Kelautan dan Perikanan,2009)


(12)

Proposal Penelitian Bab I Pendahuluan

2

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Meningkatkan kadar garam rakyat agar sesuai dengan standart SNI Industri

2. Mengetahui jumlah Na2HPO 4 dan BaCO 3 yang diperlukan Sehingga

memperoleh kadar garam yang terbaik .

1.3. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1. Memberikan informasi cara pemurnian garam Rakyat dengan proses Rekristalisasi.

2. Mampu memberikan kotribusi pengetahuan tentang pembuatan garam yang sesuai dengan standart SNI.

3. Sebagai Prospek kedepan dalam pembenahan garam yang memiliki standart dan mutu yang berkualitas.


(13)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kebutuhan Garam Nasional

Pada era globalisasi seperti ini masih banyak mengira bahwa garam yang mempunyai daya beli yang sangat murah bagi siapa kalangan. Dengan ini pastinya akan mengira bahwa bisnis garam semakin tidak menguntungkan apalagi sumber daya alam berupa air laut yang melimpah sebagai bahan baku produksi garam.tetapi dalam berbisnis garam kita juga harus melihat kualitas garam yang produksi apakah garam yang kita produksi sudah memenuhi kretaria standart yang ada, sehingga apabila produk yang tidak dengan standart atau dibawah standart mutu maka akan mengurangi harga jual begitu pula sebaliknya.

Berikut ini adalah data kebutuhan produksi garam Nasional Tabel 2.I Tabel Kebutuhan Garam Nasional

No Tahun Jumlah Kebutuhan Total Kebutuhan Nasional

1 2009

*Untuk Kebutuhan Konsumsi

1.900.000 ton 1.400.000 ton

*Untuk Kebutuhan Industri 1500000 ton

( Data Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan

2 2010

*Untuk Kebutuhan Konsumsi

3.400.000 Ton 1.600.000 Ton

*Untuk Kebutuhan Industri 1.800.000 Ton

( Data Mentri Kelautan dan Perikanan 2010)

3 2011

*Untuk Kebutuhan Konsumsi

3.700.000 Ton 1.700.000 Ton

*Untuk Kebutuhan Industri 2.000.000 Ton

( Data Mentri Kelautan dan Perikanan 2011)


(14)

Proposal Penelitian Bab I Pendahuluan

4

Kebutuhan garam diperkirakan meningkat sejalan dengan perkembangan penduduk dan pertumbuhan industri. Sesuai dengan SK Menteri Perindustrian Nomor 29/M/SK/2/1995 tentang pengesahan serta penerapan Standar Nasional Indonesia kadar NaCl untuk garam industri haruslah 97,46 % . Namun sampai saat ini, semua produksi garam di Indonesia belum memenuhi SNI sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya garam industri, Negara Indonesia masih harus mengimpor (Garam dan Garam Industri,2010).

2.2. Kualitas Garam Indonesia

Garam dapat digolongkan berdasarkan kualitasnya bergantug dari tingkat tingkatan Kadar garam yang didapat, semakin besar kadar garam maka kualitas dapat di golongkan katagori kualitas bagus. Secara umum garam dibedakan menjadi 3 macam menurut kualitasnya seperti :

Garam rakyat dikelompokan 3 jenis yaitu:

1. K-1 yaitu kwalitas yang memenuhi syarat untuk bahan industri dengan komposisi sebagai berikut:

 NaCl : 97.46 %

 CaCl2 : 0.723 %

 CaSO4 : 0.409 %

 MgSO4: 0.04 %

 H2O : 0.63 %

 Impurities: 0.65 %

2. K-2 yaitu kulitas dibawah K-1, garam jenis ini harus dikurangi kadar berbagai zat agar memenuhi standart sebagai bahan baku industri. Secara fisik garam K-2 berwarna putih agak kecoklatan dan sedikit lembab. 3. K-3 merupakan garam kualitas terendah, tampilan fisik yang putih

kecoklatan dan bercampur lumpur. Pencucian diharapkan dapat meningkatkan kualitas garam rakyat. Pengurangan kandungan MgSO4,

MgCl, CaSO4 dengan pencucian diharapkan dapat meningkatkan kualitas

dan dapat memenuhi syarat sebagai bahan baku industri. (Vita Ageng&Rhiansah Lukman,2010)


(15)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Berikut ini adalah gambar Pengambilan Garam Rakyat

Gambar 3.01. Panen Petani Garam Rakyat

Kandungan zat nutrisi yang terdapat pada garam, seperti dapat kita lihat pada Tabel 1 berikut:

Tabel 2.II.Tabel Kandungan Garam Rakyat.

No Komponen Kadar (%)

1 NaCl 76,46%

2 Ca 1,74 %

3 Mg 0,42%

4 SO4 1,49%

Sumber : Balai Pengujian Dan Konsultasi Industri,2012

2.3. Garam Standart SNI

Produksi garam rakyat di Indonesia memiliki Perkembangan ini tidak disertai dengan upaya peningkatan mutu dan hanya menitik beratkan pada jumlah produksi sehingga kebanyakan garam rakyat tidak memenuhi syarat baik untuk konsumsi maupun untuk industri. Walaupun dalam U.U. No.13 thn 1959 pasal 2


(16)

Proposal Penelitian Bab I Pendahuluan

6

ayat I dinyatakan bahwa pembikinan garam harus memenuhi syarat ~ syarat kesehatan dan syarat - syarat lain yang berdasarkan kepentingan umum, tetapi dalam Praktek tidak dapat dilaksanakan. Mengingat kondisi mutu yang garam rakyat yang rendah, maka pabrik garam konsumsi beropaya meningkatnya kebersihan, warna, dan kandungan NaCl nya. Sehingga untuk memperbaiki perlu distandartkan dari komponen yang diperbolehkan dalam produksi dan merupakan standart yang diterapkan untuk menguji suatu bahan yang akan dipergunakan seperti Standart SNI yang sudah djamin ketetapan oleh pemerintah.

Menurut Peratuaran dan Uji Analisa untuk Standart SNI garam memiliki jenis garam yang akan diuji sesuai dengan ketetapan yang ada dari pemerintah;

Tabel 2.III :Tabel SNI Garam Industri (SNI 0303-2012)

NO KRETERIA UJI PERSYARATAN

MUTU SATUAN

1 NaCl Maks 98,5 %

2 Ca Maks 0,1 %

3 Mg Maks 0,06 %

4 SO4 Maks 0,2 %

5 H2O Maks 1,14 %

Sumber: Badan Standart NasionalSNI Garam Industri (SNI 0303-2012)

2.4. Proses Pemurnian Garam

2.4.1. Proses pemurnian garam dengan Pencucian

Proses hanya dengan melakukan pencucian terhadap garam dan direkristalisasi kembali untuk menghilangkan kotoran . Pencucian ini dengan menggunakan larutan garam jenuh dan pengadukan, sehingga kotoran seperti krikil,ion-ion seperti Mg dan Ca akan mengendap (Nelson Saksono,2002).

Proses Pencucian garam adalah suatu proses produksi garam oleh industry . Caranya adalah dengan mengalirkan larutan air garam jenuh ke rnesin penggerus ( grinder) bersama dengan pemasukan garam yang akan dicuci, Garam halus yang keluar dati penggerus bersama larutan pencuci masuk kedalam talang pencuci


(17)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim lagi, kemudian rnasuk kedalam bak penampung. Dalam bale penampung garam mengendap dan larutan pencucinya dialirkan keluar sebagai overflow ( peluap ), dari sini garam disekop lagi kedalam talang kedua sambil disemprot lagi dan merupakan pencucian tingkat kedua, kemudian mas uk ke bak penampung lagi, Tingkat pencucian dipabrik garam biasanya dua atau tiga tingkat. Gararn dari bak penampung I pencucian terakhirnya dibawa ke penirisan dan disini dibiarkan dua atau tiga hari baru diproses menjadi gar am briket atau garam halus beryodium Perbandingan antara larutan pencuci dan garam tidak menentu karena pernasukan garam tidak tetap dan tidak terukur, sedangkan aliran larutan pencuci tetap sehingga hasil cucian juga bervariasi,

2.4.2. Proses pemurnian garam dengan Proses Rekristalisasi

Proses dengan menggunakan penambahan bahan kimia sehingga dapat dapat menurunkan pengotor dalam garam sehingga kadar yang garam akan meningkat. Bahan kimia ini berfungsi untuk mengikat imupuritis pada larutan. Seperti Mg, Ca dan SO4. Penambahan bahan kimia dikombinasi dengan

pengadukan akan mendapatkan endapan pengotor yang banyak sehingga memperoleh kadar garam akan meningkat.

2.5. Landasan Teori

Kualitas garam produksi petani garam di indonesia masih berada di rata-rata rendah, sehingga belum mampu mencapai suatu standart yang diperbolehkan untuk digunakan oleh suatu industri. Menurut Fernández-Lozano JA, penelitiannya pembuatan pupuk multinutrien phosphat dari endapan bittern dengan pengikat impuritis Na2HPO4. Dari penelitiannya didapatkan endapan yang

paling banyak mengendap sempurna pada pengaturan PH 10, kecepatan pengadukan 350 rpm dan waktu pengadukan 30 menit. Dari penelitianya didapatkan banyak endapan dari bittern maka semakin banyak impuritis bittern yang didapatkan.

Mengacu penelitian yang ada apabila impuritis yang didapat banyak maka larutan garam yang dieroleh maka akan semakin murni. Penambahan Na2HPO4,


(18)

Proposal Penelitian Bab I Pendahuluan

8

BaCO3 Dan NaOH merupakan bagian proses yang sangat penting dalam

pemurnian larutan garam. Karena pada komposisi pemberian tertentu akan didapatkan hasil garam yang baik. Menambahkan NaOH sampai mencapai PH 10 dan Kecepatan pengadukan 350 rpm akan didapat reaksi kimia yang sempurna sehinga akan terbentuk garam yang berkualitas.

Reaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. 3MgCl2 +2Na2HPO4+2NaOH Mg3(PO4)2 + 6NaCl +2H2O

2. 3CaCl2 +2Na2HPO4+2NaOH Ca3(PO4)2 + 6NaCl + 2H2O

3. MgSO4 + BaCO3 MgCO3 + BaSO4

4. CaSO4 + BaCO3 CaCO3 + BaSO4

2.6. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Rekristalisasi

Rekristalisasi dikatagorikan sebagai salah satu proses pemisahan yang efisien. Pada umumnya tujuan dari proses kristalisasi adalah pemisahan dan pemurnian. Adapun tujuan sasaran dari proses rekristalisasi adalah menghasilkan produk yang murni. (Setyopratomo.puguh dkk.2003).

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan rekristalisasi antara lain :

1. Jumlah Pelarut

Semakin banyak jumlah pelarut Na2HPO4, BaCO3 yang diberikan

maka semakin banyak endapan yang diperoleh maka akan didapatkan larutan garam yang berkualitas.

2. Waktu

Dari percobaan yang telah ada untuk waktu yang paling ideal pengadukan adalah pada selang waktu 30 menit.

3. PH.

Dari percobaan yang telah ada reaksi yang paling berpengaruh pada saat PH 10,impurities air bittern banyak mengendap.


(19)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim Dari percobaan yang telah ada kecepatan pengadukan yang paling ideal adalah pada kecepatan 350 rpm sehingga reaksi akam terjadi sempurna.

2.6. Sifat-Sifat Bahan

NaCl : Natrium Clorida

 Bentuk : Kristal

 Titik lebur : 800,8 0C

 Titik didih : 1465 0C

 Spesific gravity : 2.165

 Kelarutan dalam air, g NaCl/100 ml Pada suhu 0 oC : 35,7

Pada suhu 100 oC : 38,8

BaCO3 : Barium Carbonate

 Bentuk : Kristal

 Titik lebur : 811 0C

 Titik didih : 1450 0C

 Spesific gravity : 4,29

 Kelarutan dalam air, g BaCO3/100 ml Pada suhu 20 oC : 0,00244 gram

Na2HPO4 : Sodium Phosphat

 Bentuk : Kristal

 Titik lebur : 250 0C

 Titik didih : 661 0C

 Spesific gravity : 1,7

 Kelarutan dalam air, Na2HPO4 /100 ml Pada suhu 20 oC : 7,7 gram

Pada suhu 25 oC : 11,89 gram 2.7. Hipotesa


(20)

Proposal Penelitian Bab I Pendahuluan

10

Dugaan sementara pemurnian garam rakyat menjadi garam standart industri dengan pengikat impuritis Na2 HPO4 dan BaCO3 dengan kecepatan

pengadukan 350 rpm selama 30 menit dan mengkondisikan PH 10, akan didapatkan impurities seperti ion Ca ,Mg, dan SO4 banyak mengendap. Semakin

banyak impurits yang mengendap maka reaksi berjalan sempurna. Sehingga larutan garam mempunyai kadar garam yang murni.

Untuk proses pembentukan rekristalisasi larutan garam dipanaskan sampai terbentuk butiran kristal. Untuk mendapatkan butiran garam yang kering (Dry Basis), dapat dikeringkan lagi dengan oven dengan suhu diatas 1000C menggunakan suhu tersebut karena air yang ada pada butiran garam akan menguap sempurna. Sehingga akan di dapatkan garam yang memenuhi standart SNI industri yang murni dan berkualitas.


(21)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bahan-Bahan yang Digunakan 3.1.1. Bahan Utama

1. Garam Rakyat

3.1.2. Bahan Penolong 1. Aquadest 2. Na2HPO4

3. BaCO3

4. NaOH

3.2. Alat – Alat yang Digunakan 1. Termometer

2. Neraca analitik 3. pH meter 4. Kertas saring 5. Pengaduk 6. Erlenmeyer 7. Pipet

8. Beaker Glass 9. Stopwatch 10. Motor Pengaduk 11. Oven


(22)

Proposal Penelitian Bab I Pendahuluan

12

3.3. GAMBAR SUSUNAN ALAT


(23)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Gambar 3.03. Alat Oven Gambar 3.04. Neraca Analitik

3.4. Variabel yang dijalankan 3.4.1. Variable Tetap :

a. Massa Garam Rakyat = 200 gram b. Volume Larutan total = 500 ml

c. PH = 10

d. Kecepatan Aduk = 350 rpm

3.4.2. Variabel berubah :

a. Waktu Pengadukan = 15, 25, 35, 45 (menit) b. Penambahan Na2HPO4 = 2, 4, 6, 8, 10 (gram)

c. Penambahan BaCO3 = 2, 4, 6, 8,10 (gram )

3.5. Prosedur Penelitian 3.5.1. Persiapan Alat

Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini harus dibersihkan terlebih dahulu.

3.5.2. Prosedure Penelitian

1. Menganalisa awal garam rakyat.

2. Mempersiapkan garam rakyat dan aquadest 500 ml dalam bekker glass. 3. Menyaring kotoran yang ada dilarutan garam rakyat seperti kerikil dan

benda yang mengapung.

4. Menambahkan Na2HPO4 dan BaCO3


(24)

Proposal Penelitian Bab I Pendahuluan

14

5. Menambahkan NaOH sampai PH 10

6. Larutan garam diaduk dengan motor berpengaduk dengan kecepatan 350 rpm dengan waktu 15,25,35 dan 45 menit.

7. Diamkan sejenak hingga endapan terlihat, pisahkan endapan dengan filtrat 8. Filtrat dimasukkan dioven dengan temperature 130oC hingga terbentuk

Kristal garam.

9. Menganalisa Kembali Produk garam rakyat yang dihasilkan.

3.6 Prosedure Analisa a. Analisa Garam

Dengan cara Argentometri menggunakan di titrasi Larutan Standart AgNO3 0,1 N.

b. Analisa Ca dan Mg

Menggunakan Alat Flamefotometri dengan indikasi warna menyala kuning.

c. Analisa SO4


(25)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim 3. 7. Alur Proses

1. Proses garam

Gambar 3.05. Skema Penelitan


(26)

Laporan Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Seluruh analisa dalam proses Pemurnian Garam Rakyat, dianalisakan di Balai Penelitian dan Konsultasi Industri (BPKI) Surabaya dengan methode spektrofotometri.

4.1.1. Analisa Bahan Baku

Berdasarkan hasil analisa bahan awal ( Garam Rakyat ) diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Analisa Garam Rakyat

No Komponen Kadar (%)

1 NaCl 76,46%

2 Ca 1,74 %

3 Mg 0,42%

4 SO4 1,49%


(27)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim 4.1.2. Analisa Hasil Percobaan

Pada proses hidrolisis dengan variabel katalis yang dijalankan didapatkan hasil analisa glukosa sebagai berikut :

Tabel 2. Hasil Analisa Kadar Glukosa setelah Proses Hidrolisis

NO Wakt u

pengadukan

Pengikat Impurit is

Berat % Kadar yang diperoleh

gram NaCl Ca M g SO4

1 15 menit

NaHPO4 2 80,82 1,32 0,38 1,32

4 81,6 1,29 0,36 1,16

+ 6 82,66 1,24 0,35 1,04

BaCO3 8 85,2 1,04 0,31 1,18

10 81,56 1,25 0,35 1,29

2 25 menit

NaHPO4 2 85,64 0,78 0,23 0,78

4 86,8 0,69 0,22 0,71

+ 6 87,75 0,51 0,21 0,62

BaCO3 8 90,82 0,43 0,18 0,52

10 85,5 0,56 0,21 0,66

3 35 menit

NaHPO4 2 95,6 0,06 0,14 0,46

4 95,65 0,056 0,13 0,38

+ 6 95,7 0,05 0,11 0,34

BaCO3 8 99,05 0,03 0,09 0,36

10 98,91 0,04 0,1 0,42

4 45 menit

NaHPO4 2 95,55 0,05 0,11 0,44

4 95,6 0,043 0,1 0,36

+ 6 95,65 0,04 0,09 0,34

BaCO3 8 98,7 0,03 0,1 0,35

10 98,85 0,04 0,1 0,41

Sumber : Balai Penelitian dan Konsultasi Industri (BPKI) Surabaya (2012)


(28)

Laporan Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

18

4.1.3. Analisa Garam Setelah Proses Rekristalisasi

Setelah Proses rekristalisasi berlangsung sesuai dengan variabel yang dijalankan, maka telah didapatkan kondisi terbaik untuk memperoleh kadar garam yang terbaik. Kondisi yang terbaik yaitu pada penambahan Na2HPO4 & BaCO3

dengan waktu pengadukan 35 menit penambahan Na2HPO4 & BaCO3 8 gram.

Dengan peran Na2HPO4 untuk bereaksi dengan senyawa CaCl, MgCl,CaSO4, dan MgSO4 mengikat Ca dan Mg sedangkan BaCO3 untuk bereaksi dengan CaSO4 dan MgSO4 mengikat SO4. Untuk NaOH berperan untuk manaikan PH hingga 10 Untuk melihat prosentase impurities yang dapat terkonversi maka dilakukan analisa kadar sebelum proses rekristalisasi ( Garam awal ) dan kadar glukosa setelah proses Rekristalisasi ( Garam Akhir ) pada kondisi terbaik tersebut. Adapun hasil analisa kadar Garam adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Analisa Kadar Garam setelah Proses Rekristalisasi pada Kondisi terbaik

(penambahan Na2HPO4 & BaCO3 8 gram dengan waktu pengadukan 35 menit)

Nama Sampel

% Kadar yang diperoleh

NaCl Ca M g SO4

Garam Aw al 76,46 1,74 0,42 1,49

Garam Set elah

Proses 99,05 0,03 0,09 0,36


(29)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim 4.2. Pembahasan

Dari hasil analisa yang didapat, maka diperlukan pembahasan yang lebih mendetail agar dapat diambil kesimpulan pada setiap tahapan proses.

4.2.1 Hasil NaCl Proses Rekristalisasi

Gambar 1. Pengaruh penambahan Na2HPO4 & BaCO3 dan waktu pengadukan

terhadap hasil NaCl pada proses Rekristalisasi

Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu pengadukan maka semakin tinggi kadar NaCl yang dihasilkan. Tapi pada waktu tertentu kadar NaCl konstan ini membuktikan waktu tertentu akan bereaksi sempurna pada waktu pengadukan 35 menit. Semakin besar Na2HPO4 & BaCO3 yang

ditambahkan maka semakin tinggi NaCl yang didapatkan, tapi pada berat tertentu didapatkan kadar NaCl konstan hal ini disebabkan karena semakin kecil penambahan Na2HPO4 & BaCO3 maka impurities yang bereaksi kecil sehingga

kadar NaCl yang dipreroleh juga kecil. Dan semakin besar penambahan Na2HPO4

& BaCO3 maka impurities yang bereaksi semakin besar. Didapatkan untuk

penambahan Na2HPO4 & BaCO3 agar impurities bereaksi sempurna pada

penambahan 8 gram. sehingga Pada proses rekristalisasi telah didapatkan kadar NaCl terbaik yaitu pada penambahan Na2HPO4 & BaCO3 8 gram dan waktu

pengadukan 35 menit yang menghasilkan kadar garam 99,05 %.


(30)

Laporan Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

20

4.2.2. Hasil Ca pada Proses Rekristalisasi

Gambar 2. Pengaruh penambahan Na2HPO4 & BaCO3 dan waktu pengadukan

terhadap konversi Ca pada proses Rekristalisasi

Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu pengadukan maka semakin tinggi kadar Ca yang dihasilkan. Tapi pada waktu tertentu kadar Ca konstan ini membuktikan pada waktu tertentu akan bereaksi sempurna pada waktu pengadukan 35 menit. Semakin besar Na2HPO4 & BaCO3 yang ditambahkan

maka semakin rendah kadar Ca yang didapatkan, tapi pada berat tertentu kadar Ca konstan hal ini disebabkan karena semakin kecil penambahan Na2HPO4 & BaCO3

maka Ca yang bereaksi kecil sehingga kadar Ca yang dipreroleh juga kecil. Dan semakin besar penambahan Na2HPO4 & BaCO3 maka Ca yang bereaksi semakin

besar, didapatkan untuk penambahan Na2HPO4 & BaCO3 agar Ca bereaksi

sempurna pada penambahan 8 gram. sehingga Pada proses rekristalisasi telah didapatkan kadar Ca terbaik yaitu pada penambahan Na2HPO4 & BaCO3 8 gram


(31)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim 4.2.3. Hasil Mg Proses Rekristalisasi

Gambar 3. Pengaruh penambahan Na2HPO4 & BaCO3 dan waktu pengadukan

terhadap konversi Mg pada proses Rekristalisasi

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu pengadukan maka semakin tinggi kadar Mg yang dihasilkan. Tapi pada waktu tertentu kadar Mg konstan ini membuktikan pada waktu tertentu akan bereaksi sempurna pada waktu pengadukan 35 menit. Semakin besar Na2HPO4 & BaCO3 yang

ditambahkan maka semakin rendah kadar Mg yang didapatkan, tapi pada besar tertentu didapatkan kadar Mg konstan hal ini disebabkan karena semakin kecil penambahan Na2HPO4 & BaCO3 maka Mg yang bereaksi kecil sehingga kadar

Mg yang dipreroleh juga kecil. Dan semakin besar penambahan Na2HPO4 &

BaCO3 maka Mg yang bereaksi semakin besar. Didapatkan untuk penambahan

Na2HPO4 & BaCO3 agar Mg bereaksi sempurna pada penambahan 8 gram.

sehingga Pada proses rekristalisasi telah didapatkan kadar Mg terbaik yaitu pada penambahan Na2HPO4 & BaCO3 8 gram dan waktu pengadukan 35 menit yang

menghasilkan kadar Mg 78,57 %.


(32)

Laporan Penelitian

Bab IV Hasil dan Pembahasan

22

4.2.3. Hasil SO4 Proses Rekristalisasi

Gambar 4. Pengaruh penambahan Na2HPO4 & BaCO3 dan waktu pengadukan

terhadap konversi SO4 pada proses Rekristalisasi

Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa semakin lama waktu pengadukan maka semakin tinggi kadar SO4 yang dihasilkan. Tapi pada waktu tertentu SO4

konstan ini membuktikan pada waktu tertentu akan bereaksi sempurna pada waktu pengadukan 35 menit. Semakin besar Na2HPO4 & BaCO3 yang ditambahkan

maka semakin rendah kadar SO4 yang didapatkan, tapi pada besar tertentu

didapatkan kadar SO4 konstan hal ini disebabkan karena semakin kecil

penambahan Na2HPO4 & BaCO3 maka SO4 yang bereaksi kecil sehingga kadar

SO4 yang dipreroleh juga kecil. Dan semakin besar penambahan Na2HPO4 &

BaCO3 maka SO4 yang bereaksi semakin besar. Didapatkan untuk penambahan

Na2HPO4 & BaCO3 agar SO4 bereaksi sempurna pada penambahan 8 gram.

sehingga Pada proses rekristalisasi telah didapatkan kadar SO4 terbaik yaitu pada

penambahan Na2HPO4 & BaCO3 8 gram dan waktu pengadukan 35 menit yang

menghasilkan kadar SO4 75,84 %.

Pada proses rekristalisasi telah didapatkan kondisi terbaik yaitu pada pada penambahan Na2HPO4 & BaCO3 8 gram dan waktu pengadukan 35 menit

menghasilkan kadar garam 99,05, % , kadar Ca 98,27 % , kadar Mg 78,57 %, dan kadar SO4 75,84 %.


(33)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Proses rekristalisasi dapat meningkatkan kadar garam hingga SNI 2. Didapatkan untuk kebutuhan Na2HPO4 8 gram.

3. Didapatkan untuk kebutuhan BaCO3 8 gram.

5.2. Saran 1.


(34)

Laporan Penelitian

Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. Sejarah penemuan garam, (Online) , (http://www.hajsmy.us/2011/10/sejarah-garam-dan-manfaat

garam.html, di akses 14 Juli 2012).

Anonim, 2012.Catatan lapangan Asdep Menko Perekonomian, (Online)

(ht t p:/ / w w w . Garam dan Indust ri Garam Indonesia _ Wat er Treat ment Issue(s).ht m) Business New s, 10 Juli 2004)

Anonim, 2012. Keguanaan Garam Krosok, (Online) (http://cara-membuat.net/search/kegunaan-garam-krosok.html,diakses 12 Agustus 2012).

Ageng,Vita& Lukman,2010. .Studi Peningkatan Mutu Garam Dengan Pencucian, Fak. Teknik Kimia, ITS .Surabaya

Badan Standart Nasional ,2012.SNI 01-3556-2000 Garam Beryodium, (Online),(http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/cari_simple.ht ml,diakses 12 Agustus 2012)

Djoko Wilarso,1996. Peningkatan Kadar NaCl Pada Proses Pencucian Garam Rakyat Di Pabrik : Litbang Ball Industri.

Farid dan Pandu, 2008. Rekristalisasi Garam Rakyat Untuk Meningkatkan

Kualitas”:Teknik Kimia,ITS: Surabaya.

Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2011.Pembahasan Kurikulum Pelatihan Garam Tahun 2011, (Online), (http://www. Pelatiahan-info-sni-garam.html,diakses 12 Agustus 2012) Ridwan,2010. Proses Pembuatan Garam Kemurnian Tinggi Dengan Metode

Evaporasi Tingkat Tinggi::Teknik Industri:Adiwidia.

Perry, Chilton , 1999 , ”Perry’s Chemical Engineer’s Handbook” , 7edision ,McGraw-Hill Book Company Inc. , N.Y.


(35)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim

PT.Garam, 2012. Petani Garam Rakyat Minta Dibantu Pengadaan Geo

Membran, (Online), (http://www.tubasmedia.com/berita/petani-garam-rakyat-minta-dibantu-pengadaan-geo-membran/,diakses pada tanggal 16 Agustus 2012)

PT. Geostructure Dynamic,2010. Instalasi Geomembran . (Online), (http://geostructuredynamics.com/id/layanan/instalasigeosynthetics/ge omembran diakses pada Tanggal 16 Agustus 2012)

Saksono. Nelson, 2003. Studi Pengaruh Proses Pencucian Garam Terhadap Komposisi Dan Stabilitas Yodium Garam Konsumsi : Jurusan Teknik Gas Dan Petrokimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Sudarto, 2012. Teknologi Pergaraman Dongkrak Produksi Garam. (Online), (http://www.tubasmedia.com/berita/teknologi-pergaraman dongkrak-produksi-garam/ : tubas media: diakses pada 16 Agustus 2012) Setyopratomo.puguh,dkk. 2003. Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl

Dengan Cara Rekristalisasi : Jurusan Teknik Kimia:Universitas Surabaya


(36)

LaporanPenelitian Appendiks

48

APPENDIKS

1. Perhitungan kebutuhan Na2HPO4 dan BaCO3 :

Dari jumlah aquades yang digunakan 500ml dan Kelarutan Garam : 35,7 gram / 100 ml pada suhu 0oC

39,8 gram / 100 ml pada suhu 100oC

Dengan menggunakan interpolasi didapatkan kelarutan garam pada suhu 30oC 2−

2− 1 = 2−

2− 1 ...(1)

Dengan : x2 : 39,8 gram , y2 : 100oC x1 : 35,7 gram , y1 : 0oC x : x gram , y : 30oC didapatkan kelarutan garan pada suhu 30oC adalah 36,93 gram / 100 ml didapatkan untuk 500 ml adalah 184,65 gram garam Dengan Dat a Komposisi Garam rakyat : NaCl : 82,36 % CaCl2 : 1,64 % CaSO4 : 2,11 % M gSO4 : 2,05 % M gCl2 : 1,42 % H2O : 10,3 % KCl2 : 0,12 % Untuk kebutuhan Na2HPO4  3MgCl2 +2Na2HPO4+2NaOH Mg3(PO4)2 + 6NaCl +2H2O Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan Na2HPO4 : Persen MgCl2 : 1,42 % = 1,42 100⁄ = 0,0142 Gram MgCl2 = 2 × = 0,0142 × 184,65 = 2,622 gram / 500ml larutan garam Mol MgCl2 = 2⁄ 2 = 2,622 95⁄ = 0,0276 BM M gCl2 : 95

BM CaCl2 : 111

BM M gSO4 : 120

BM CaSO4 : 136

BM NaOH : 40

BM Na2HPO4 : 142

BM BaCO3 : 116


(37)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia Perbandingan mol MgCl2 dan Na2HPO4 = × 2

= × 0,0276 = 0,0184

Maka gram Na2HPO4 = mol Na2HPO4 X BM Na2HPO4

= 0,01818 X 142 = 2,613 gram

 3CaCl2 +2Na2HPO4+2NaOH Ca3(PO4)2 + 6NaCl + 2H2O

Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan Na2HPO4 : Persen CaCl2 : 1,64 % = 1,64 100⁄ = 0,0164

Gram CaCl2 = CaCl 2 × = 0,0164 × 184,65

= 3,028 gram / 500ml larutan garam Mol CaCl2 = CaCl 2⁄ CaCl2 = 3,28 111⁄ = 0,0273

Perbandingan mol CaCl2 dan Na2HPO4 = × CaCl 2

= × 0,0273 = 0,01818

Maka gram Na2HPO4 = mol Na2HPO4 X BM Na2HPO4

= 0,01818 X 142 = 2,583 gram

Sehingga total kebutuhan Na2HPO4 : 2, 613 + 2,583 = 5,196 gram

Untuk kebutuhan BaCO3

 MgSO4 + BaCO3 MgCO3 + BaSO4

Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan BaCO3 :

Persen MgSO4 : 2,05 % = 2,05 100⁄ = 0,0205

Gram MgSO4 = MgSO4 × = 0,0205 × 184,65

= 3,785 gram / 500ml larutan garam

Mol MgSO4 = MgSO4⁄ MgSO4 = 3,785 120⁄ = 0,0315


(38)

LaporanPenelitian Appendiks

50

Perbandingan mol MgSO4 dan BaCO3=

BaCO3

MgSO4 × MgSO4

= × 0,0315 = 0,0315

Maka gram BaCO3 = mol BaCO3 X BM BaCO3

= 0,0315 X 142 = 3,66 gram

 CaSO4 + BaCO3 CaCO3 + BaSO4

Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan BaCO3 :

Persen CaSO4 : 2,11 % = 2,11 100⁄ = 0,0211

Gram CaSO4 = MgSO4 × = 0,0164 × 184,65

= 3,896 gram / 500ml larutan garam

Mol CaSO4 = CaSO4⁄ CaSO4 = 3,896 136⁄ = 0,0286

Perbandingan mol CaSO4 dan BaCO3=

BaCO3

CaSO4 × CaSO4

= × 0,0286 = 0,0286

Maka gram BaCO3 = mol BaCO3 X BM BaCO3

= 0,0286 X 142 = 3,23 gram


(39)

Program Studi S - 1 Teknik Kimia 2. Perhitungan biaya yang bahan sebelum penelitian

Harga Bahan utama :

Garam Rakyat Rp. 1000,- /Kg

Harga bahan penolong :

1. Na2HPO4 Rp. 20.000,- / Kg 2. BaCO3 Rp. 10.000,- / Kg 3. NaOH Rp. 10.000,- / Kg 4. Aquadest Rp. 500,- / Liter

Jumlah Pemakaian :

1. Garam Rakyat 185 gram atau 0,185 Kg 2. Na2HPO4 5,2 gram atau 0,008 Kg 3. BaCO3 6,9 gram atau 0,008 Kg 4. NaOH 5 gram atau 0,005 Kg 5. Aquadest 500 ml atau 0,5 Liter

Perhitungan biaya pemakaian :

1. Garam Rakyat = ℎ × ℎ

= 1000 × 0,185 = . 185,− 2. Na2HPO4 = ℎ × ℎ

= 20.000 × 0,0052 = . 104,−

3. BaCO3 = ℎ × ℎ

= 10.000 × 0,0069 = . 69,−

4. Aquadest = ℎ × ℎ =

= 500 × 0,05 = . 250,− Total biaya yang digunakan : Rp. 608,-

Total biaya per Kg digunakan : Rp. 3.040,-


(40)

LaporanPenelitian Appendiks

52

3. Perhitungan biaya yang bahan setelah penelitian Harga Bahan utama :

Garam Rakyat Rp.1000,- /Kg

Harga bahan penolong :

5. Na2HPO4 Rp. 20.000,- / Kg 6. BaCO3 Rp. 10.000,- / Kg 7. NaOH Rp. 10.000,- / Kg 8. Aquadest Rp. 500,- / Liter

Jumlah Pemakaian :

6. Garam Rakyat 185 gram atau 0,185 Kg 7. Na2HPO4 8 gram atau 0,008 Kg

8. BaCO3 8 gram atau 0,008 Kg

9. NaOH 5 gram atau 0,005 Kg 10.Aquadest 500 ml atau 0,5 Liter

Perhitungan biaya pemakaian :

1. Garam Rakyat = ℎ × ℎ

= 1000 × 0,185 = . 185,− 2. Na2HPO4 = ℎ × ℎ

= 20.000 × 0,008 = . 160,−

3. BaCO3 = ℎ × ℎ

= 10.000 × 0,008 = . 80,−

4. NaOH = ℎ × ℎ

= 10.000 × 0,005 = . 50,−

5. Aquadest = ℎ × ℎ =

= 500 × 0,05 = . 250,− Total biaya yang digunakan : Rp. 725,-


(1)

PT.Garam, 2012. Petani Garam Rakyat Minta Dibantu Pengadaan Geo Membran, (Online), (http://www.tubasmedia.com/berita/petani-garam-rakyat-minta-dibantu-pengadaan-geo-membran/,diakses pada tanggal 16 Agustus 2012)

PT. Geostructure Dynamic,2010. Instalasi Geomembran . (Online), (http://geostructuredynamics.com/id/layanan/instalasigeosynthetics/ge omembran diakses pada Tanggal 16 Agustus 2012)

Saksono. Nelson, 2003. Studi Pengaruh Proses Pencucian Garam Terhadap Komposisi Dan Stabilitas Yodium Garam Konsumsi : Jurusan Teknik Gas Dan Petrokimia, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Sudarto, 2012. Teknologi Pergaraman Dongkrak Produksi Garam. (Online), (http://www.tubasmedia.com/berita/teknologi-pergaraman dongkrak-produksi-garam/ : tubas media: diakses pada 16 Agustus 2012) Setyopratomo.puguh,dkk. 2003. Studi Eksperimental Pemurnian Garam NaCl


(2)

APPENDIKS

1. Perhitungan kebutuhan Na2HPO4 dan BaCO3 : Dari jumlah aquades yang digunakan 500ml dan Kelarutan Garam : 35,7 gram / 100 ml pada suhu 0oC

39,8 gram / 100 ml pada suhu 100oC

Dengan menggunakan interpolasi didapatkan kelarutan garam pada suhu 30oC

2−

2− 1 =

2−

2− 1 ...(1)

Dengan : x2 : 39,8 gram , y2 : 100oC x1 : 35,7 gram , y1 : 0oC x : x gram , y : 30oC

didapatkan kelarutan garan pada suhu 30oC adalah 36,93 gram / 100 ml didapatkan untuk 500 ml adalah 184,65 gram garam

Dengan Dat a Komposisi Garam rakyat : NaCl : 82,36 % CaCl2 : 1,64 % CaSO4 : 2,11 % M gSO4 : 2,05 % M gCl2 : 1,42 % H2O : 10,3 % KCl2 : 0,12 %

Untuk kebutuhan Na2HPO4

 3MgCl2 +2Na2HPO4+2NaOH Mg3(PO4)2 + 6NaCl +2H2O Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan Na2HPO4 :

Persen MgCl2 : 1,42 % = 1,42 100⁄ = 0,0142

Gram MgCl2 = 2 × = 0,0142 × 184,65

= 2,622 gram / 500ml larutan garam

Mol MgCl2 = 2⁄ 2 = 2,622 95⁄ = 0,0276

BM M gCl2 : 95 BM CaCl2 : 111 BM M gSO4 : 120 BM CaSO4 : 136 BM NaOH : 40 BM Na2HPO4 : 142 BM BaCO3 : 116 BM NaCl : 46


(3)

Perbandingan mol MgCl2 dan Na2HPO4 = × 2 = × 0,0276 = 0,0184

Maka gram Na2HPO4 = mol Na2HPO4 X BM Na2HPO4 = 0,01818 X 142 = 2,613 gram

 3CaCl2 +2Na2HPO4+2NaOH Ca3(PO4)2 + 6NaCl + 2H2O Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan Na2HPO4 :

Persen CaCl2 : 1,64 % = 1,64 100⁄ = 0,0164

Gram CaCl2 = CaCl 2 × = 0,0164 × 184,65

= 3,028 gram / 500ml larutan garam Mol CaCl2 = CaCl 2⁄ CaCl2 = 3,28 111⁄ = 0,0273

Perbandingan mol CaCl2 dan Na2HPO4 = × CaCl 2 = × 0,0273 = 0,01818 Maka gram Na2HPO4 = mol Na2HPO4 X BM Na2HPO4

= 0,01818 X 142 = 2,583 gram

Sehingga total kebutuhan Na2HPO4 : 2, 613 + 2,583 = 5,196 gram

Untuk kebutuhan BaCO3

 MgSO4 + BaCO3 MgCO3 + BaSO4 Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan BaCO3 : Persen MgSO4 : 2,05 % = 2,05 100⁄ = 0,0205

Gram MgSO4 = MgSO4 × = 0,0205 × 184,65

= 3,785 gram / 500ml larutan garam


(4)

Perbandingan mol MgSO4 dan BaCO3= BaCO3

MgSO4 × MgSO4

= × 0,0315 = 0,0315 Maka gram BaCO3 = mol BaCO3 X BM BaCO3

= 0,0315 X 142 = 3,66 gram  CaSO4 + BaCO3 CaCO3 + BaSO4

Dari data diatas dapat diketahui kebutuhan BaCO3 : Persen CaSO4 : 2,11 % = 2,11 100⁄ = 0,0211

Gram CaSO4 = MgSO4 × = 0,0164 × 184,65

= 3,896 gram / 500ml larutan garam

Mol CaSO4 = CaSO4⁄ CaSO4 = 3,896 136⁄ = 0,0286

Perbandingan mol CaSO4 dan BaCO3= BaCO3

CaSO4 × CaSO4

= × 0,0286 = 0,0286 Maka gram BaCO3 = mol BaCO3 X BM BaCO3

= 0,0286 X 142 = 3,23 gram


(5)

2. Perhitungan biaya yang bahan sebelum penelitian Harga Bahan utama :

Garam Rakyat Rp. 1000,- /Kg Harga bahan penolong :

1. Na2HPO4 Rp. 20.000,- / Kg 2. BaCO3 Rp. 10.000,- / Kg 3. NaOH Rp. 10.000,- / Kg 4. Aquadest Rp. 500,- / Liter Jumlah Pemakaian :

1. Garam Rakyat 185 gram atau 0,185 Kg 2. Na2HPO4 5,2 gram atau 0,008 Kg 3. BaCO3 6,9 gram atau 0,008 Kg 4. NaOH 5 gram atau 0,005 Kg 5. Aquadest 500 ml atau 0,5 Liter Perhitungan biaya pemakaian :

1. Garam Rakyat = ℎ × ℎ

= 1000 × 0,185 = . 185,−

2. Na2HPO4 = ℎ × ℎ

= 20.000 × 0,0052 = . 104,−

3. BaCO3 = ℎ × ℎ

= 10.000 × 0,0069 = . 69,−

4. Aquadest = ℎ × ℎ =

= 500 × 0,05 = . 250,−

Total biaya yang digunakan : Rp. 608,- Total biaya per Kg digunakan : Rp. 3.040,-


(6)

3. Perhitungan biaya yang bahan setelah penelitian Harga Bahan utama :

Garam Rakyat Rp.1000,- /Kg Harga bahan penolong :

5. Na2HPO4 Rp. 20.000,- / Kg 6. BaCO3 Rp. 10.000,- / Kg 7. NaOH Rp. 10.000,- / Kg 8. Aquadest Rp. 500,- / Liter Jumlah Pemakaian :

6. Garam Rakyat 185 gram atau 0,185 Kg 7. Na2HPO4 8 gram atau 0,008 Kg 8. BaCO3 8 gram atau 0,008 Kg 9. NaOH 5 gram atau 0,005 Kg 10.Aquadest 500 ml atau 0,5 Liter Perhitungan biaya pemakaian :

1. Garam Rakyat = ℎ × ℎ

= 1000 × 0,185 = . 185,−

2. Na2HPO4 = ℎ × ℎ

= 20.000 × 0,008 = . 160,−

3. BaCO3 = ℎ × ℎ

= 10.000 × 0,008 = . 80,−

4. NaOH = ℎ × ℎ

= 10.000 × 0,005 = . 50,−

5. Aquadest = ℎ × ℎ =

= 500 × 0,05 = . 250,−

Total biaya yang digunakan : Rp. 725,- Total biaya per Kg digunakan : Rp. 3.625,-