Sosiologi SMA Jilid 1
108
e. Hukuman Punishment Menyimak keempat jenis pengendalian sosial di
depan, yakni gosip, teguran, pendidikan, dan agama dirasakan kurang tegas dan nyata sanksinya bagi individu
yang berperilaku menyimpang. Dalam kenyataan sehari- hari di dalam masyarakat, terdapat pula individu-individu
yang tebal muka. Sudah hilang rasa malunya atau tidak percaya adanya
siksa Tuhan. Mereka tentu tidak jera sekalipun digosipkan, ditegur,
ataupun diberikan pendidikanpeng- arahan. Oleh karena itu diperlukan
adanya hukum fisik seperti hukuman mati, hukuman penjara, hukuman
denda atau pencabutan hak-hak oleh masya-rakatpemerintah.
Dengan adanya sanksi hukuman yang keras tersebut, diharapkan bisa membuat jera bagi para pelanggar, sehingga
tidak berani mengulanginya lagi. Tidak hanya si pelaku, tetapi juga berpengaruh besar terhadap warga masyarakat
lainnya. Jadi, jelas bahwa hukuman merupakan alat pengendalian sosial yang paling keras dan tegas diban-
dingkan jenis pengendalian sosial. Misalnya individu yang melakukan pemerkosaan, penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang, pencurian ataupun pembunuhan. Mereka tentu tidak akan banyak pengaruhnya bila hanya
digosipkan atau ditegur begitu saja, melainkan harus diberi hukuman yang seberat-beratnya agar tidak mengulangi lagi
perbuatan tersebut.
6. Cara-Cara Pengendalian Sosial
Ada beberapa macam cara pengendalian sosial agar individu dan masyarakat berperilaku sesuai dengan apa yang
diharapkan. Cara pengendalian tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Cara persuasif
Cara persuasif dalam pengendalian sosial dilakukan dengan menekankan pada usaha mengajak dan
membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan cara persuasif. Pengendalian sosial dengan cara
persuasif biasanya diterapkan pada masyarakat yang relatif tenteram, norma dan nilai sosial sudah melembaga atau
menyatu dalam diri para warga masyarakatnya. Selain itu cara persuasif juga menekankan pada segi nilai
pengetahuan kognitif dan nilai sikap afektif.
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005
S Gambar 5.6 Hukuman
penjara merupakan sanksi keras agar para pelanggar
kejahatan jera dan tidak berani mengulanginya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Penyimpangan dan Pengendalian Sosial
109
Contoh cara persuasif: Seorang guru membimbing dan membina siswanya yang
kedapatan menyontek pada saat ulangan. Guru memberikan pengertian bahwa menyontek itu menunjukkan sikap tidak
percaya diri dan kelak di kemudian hari menjadikan ia seorang yang bodoh dan tidak jujur.
b. Cara koersif Cara koersif dalam pengendalian sosial dilakukan
dengan kekerasan atau paksaan. Biasanya cara koersif dilakukan dengan menggunakan kekuatan fisik. Cara
koersif dilakukan sebagai upaya terakhir apabila cara pengendalian persuasif tidak berhasil. Selain itu cara koersif
akan membawa dampak negatif secara langsung maupun tidak langsung, karena menyelesaikan masalah dengan
kekerasan akan menimbulkan banyak kekerasan pula.
Pengendalian sosial dengan cara koersif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
1 Kompulsif compulsion yaitu kondisisituasi yang sengaja diciptakan sehingga seseorang terpaksa taat
atau patuh pada norma-norma. Misalnya: untuk membuat jera para pencopet, apabila
tertangkap basah langsung dikeroyok dan dihakimi massa.
2 Pervasi pengisian yaitu penanaman norma secara berulang-ulang dengan harapan bahwa norma tersebut
masuk ke dalam kesadaran seseorang, sehingga orang tersebut akan mengubah sikapnya sesuai yang
diinginkan. Misalnya: bimbingan orang tua terhadap anak-anaknya
secara terus-menerus.
C. Lembaga Pengendalian Sosial