Bersifat Rasional Instrumental Berorientasi Nilai Tradisional

Interaksi Sosial 35 Manusia adalah makhluk yang unik, selain sebagai makhluk individu manusia juga termasuk makhluk sosial. Tingkah laku manusia sebagai makhluk individu berbeda dengan tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial. Tingkah laku manusia sebagai makhluk sosial sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak bisa hidup sendiri, mereka perlu bantuan orang lain, perlu bekerja sama dengan orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain, terdapat ciri respirokal timbal balik, hubungan tersebut bisa saling menguntungkan bahkan bisa merugikan, bergantung dari konteks hubungan tersebut. Sebagai makhluk sosial, manusia harus tahu untuk apa dia berhubungan dengan orang lain? Mengapa harus terjadi keteraturan sosial? Dan mengapa harus terjadi perubahan pada pola kehidupan ini? Untuk menjawabnya marilah kita pelajari mengenai tindakan sosial, interaksi sosial, keteraturan sosial, dan dinamika sosial.

A. Tindakan Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial, selalu berhubungan dengan orang lain. Oleh karena berhubungan dengan orang lain, maka tingkah laku manusia dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh itu bisa berasal dari keluarga, teman, dan masyarakat di lingkungan kita. Oleh karena itu tingkah laku atau tindakan manusia tersebut disebut tindakan sosial. Tindakan sosial adalah perbuatan atau perilaku manusia untuk mencapai tujuan subjekif dirinya. Misalnya: sejak kecil manusia sudah melakukan tindakan sosial, antara lain membagi makanan dengan temannya, dan memberi sesuatu kepada pengemis. Tindakan sosial manusia diperoleh melalui proses belajar dan proses pengalaman dari orang lain. Jika tindakan sosial itu dianggap baik, maka manusia akan melakukan tindakan yang sama. Jika tindakan sosial itu baik dan bermanfaat bagi orang lain, makin lama tindakan sosial tersebut dapat dianggap sebagai suatu kebisaaan yang harus dilakukan oleh seluruh anggota kelompok sosial. Pada dasarnya tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe. Keempat tipe tindakan itu diuraikan seperti berikut.

1. Bersifat Rasional Instrumental

Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan sosial yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar masuk akal. Artinya tindakan sosial itu sudah Tujuan pembelajaran Anda adalah dapat menjelaskan pengertian tindakan sosial. Sumber: Jawa Pos, Oktober 2006 S Gambar 3.1 Tindakan sosial dilakukan untuk mencapai tujuan subjektif pelakunya. Di unduh dari : Bukupaket.com Sosiologi SMA Jilid 1 36 dipertimbangkan masak-masak tujuan dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Contohnya: Ari memutuskan bekerja daripada memilih melanjutkan kuliah setelah lulus SMA. Alasannya karena Ari ingin segera dapat membantu orang tua dan membiayai sekolah adik-adiknya. Setelah mengambil keputusan bekerja, maka Ari membuat lamaran kerja ke semua perusahaan yang membuka lowongan kerja sesuai kualifikasi pendidikan yang dimilikinya.

2. Berorientasi Nilai

Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan yang ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan.Tindakan ini menyangkut kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat. Bagi tindakan sosial ini yang penting adalah kesesuaian tindakan dengan nilai-nilai dasar yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contohnya: tidak pernah mempersoalkan mengapa kita harus makan dan minum dengan tangan kanan. Tindakan tersebut kita lakukan karena pandangan masyarakat yang menekankan kalau makan dan minum dengan tangan kanan lebih sopan daripada dengan tangan kiri.

3. Tradisional

Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang menggunakan pertimbangan kondisi kebisaaan yang telah baku dan ada di masyarakat. Oleh karena itu, tindakan ini cenderung dilakukan tanpa suatu rencana terlebih dahulu, baik tujuan maupun caranya, karena pada dasarnya mengulang dari yang sudah dilakukan. Contohnya: upacara-upacara adat yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan tersebut dilaku- kan mengikuti kebiasaan yang telah turun-temurun.

4. Afektif