keputusan, tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan Mangkusubroto dan Listiani, 1987.
E. Analisis Finansial
Suatau studi kelayakan yang merupakan pekerjaan membuat ramalan atau taksiran didasarkan atas anggapan-anggapan yang selalu bias
dipenuhi. Konsekuensinya ialah bias terjadi penyimpangan- penyimpangan. Salah satu penyimpangan itu adalah apabila pabrik
memproduksi dibawah kapasitasnya. Hal ini akan menyebabkan pengaruh terhadap keuntungan Susanto dan Saneto, 1994.
Data sekunder berupa harga-harga baik bahan baku maupun cake dengan perlakuan proporsi pisang : tepung terigu dan penambahan telur
digunakan sebagai dasar perhitungan kelayakan financial pada produk cake
. Analisa financial yang dilakukan meliputi : analisa nilai uang
dengan metode Net Present Value NPV, Rate of Return dengan metode Internal Rate of Return
IRR, Break Event Point BEP, Payback Periode dan Gross Benefit Cost Ratio.
1. Break Event Point BEP
Break Event Point BEP adalah suatu keadaan tingkat produksi
tertentu yang menyebabkan besarnya biaya produksi keseluruhan sama dengan besarnya nilai atau hasil penjualan laba. Jadi pada keadaan
tersebut, perusahaan tidak mendapatkan keuntungan juga tidak
mendapatkan kerugian. BEP dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
a. Rumus Titik Impas
BEP =
tan appendapa
tidak tet biaya
1 Tetap
Biaya
b. Presentase
BEP =
Pendapatan Rp
BEP 100
c. Kapasitas Titik Impas
Kapasitas Titik Impas = Persen Titik Impas x Kapasitas Produksi
2. Net Present Value Susanto dan Saneto, 1994
Net Present Value NPV merupakan selisih antara nilai investasi
saat sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih dmasa yang akan datang. Suatu proyek dapat di[ilih bila NPV lebih besar dari 0 NPV dapat
ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut :
NPV =
n t
t i
Ct B
2
1 Keterangan : B
′ = penerimaan pada tahun ke-t Ct = biaya pada tahun ke-t
t = 1,2,3,…….n n = umur ekonomi dari proyek
i = tingkat suku bunga
3. Payback Periods Susanto dan Saneto, 1994
Payback periods merupakan perhitungan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengendalikan modal yang ditanam pada proyek.
Payback Periods tersebut harus lebih kecil dari nilai ekonomis proyek.
Nilai tersebut dapat berupa prosentase maupun waktu baik tahun maupun bulan.
Rumus penentuannya adalah sebagai berikut : Payback Periods =
Ab 1
Keterangan : I = jumlah modal Ab
= penerimaan kas bersih pertahun
4. Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR merupakan suku bunga yang menggunakan nilai penerimaan kas bersih sekarang dengan jumlah
investasi awal dari proyek yang sedang dinilai. Dengan kata lain IRR adalah tingkat suku bunga yang akan menyebabkan NPV = 0, jika ternyata
IRR dari tingkat suku bunga yang berlaku di bank maka proyek dapat diteruskan.
IRR = 1 + NPV
NPV NPV
I – i
Keterangan : NPV’ = NPV positif hasil percobaan nilai i
NPV” = NPV negative percobaan nilai i I’ = tingkat suku bunga
I” = tingkat suku bunga yang akan datang
5. Gross Benefit Cost Ratio