Dampak Ancaman Ancaman Antar Kelompok

21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi fenomena sosial yang berusaha menjelaskan perasaan terancam yang dirasakan suatu kelompok dari kelompok lain. Penelitian fenomena sosial memiliki tipe deksriptif dan eksploratif Jahoda, Deuthsch, Cook, 1951. Penelitian kualitatif deskriptif berupaya untuk mencari, menjelaskan dan menganalisis topik penelitian secara menyeluruh sehingga penelitian mungkin berjalan di luar batasan yang sudah ditetapkan Creswell dalam Supratiknya, 2015. Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam menggali informasi spesifik tentang nilai-nilai, opini, dan konteks, sosial, budaya dari sebuah populasi tertentu Frankfort-Nachmias Nachmias, 1997. Dari asumsi tersebut maka tepat bila penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan open-ended questionnaire yang disebar secara acak dengan beberapa kriteria partisipan. Jenis data yang diperoleh dari open-ended questionnaire berupa data tertulis yang berisi opini partisipan. Data yang diperoleh dari metode pengumpulan ini akan dianalisis menggunakan teknik analisis isi kualitatif content analysis hingga melahirkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tema-tema yang menggambarkan ancaman yang dirasakan para partisipan dari kehadiran orang Papua di Yogyakarta.

B. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode open-ended questionnaire dengan tehnik convenience sampling. Open-ended questionnaire atau kuesioner terbuka merupakan metode pengambilan data yang didesain untuk opini publik. Metode ini tidak memberikan alternatif pilihan jawaban atau memaksa partisipannya menjawab seperti yang ditetapkan sebelumnya, maka objektivitas metode ini diukur dari bagaimana partisipan menanggapi atau memberikan opini mereka Lazarsfeld dalam Frankfort-Nachmias Nachmias, 1997. Open-ended questionnaire membebaskan partisipan untuk menjelaskan opini, perasaan, pikiran, pemaknaan atau pengalaman mereka sesuai pertanyaan yang diajukan secara spontan sehingga dapat menurunkan kemungkinan bias dari partisipan. Penerapan open-ended questionnaire pada penelitian sosial memberikan kesempatan bagi peneliti untuk memperoleh data yang eksploratif, variatif dan luas cakupannya sehingga peneliti perlu teliti dalam menegakkan interpretasi Reja, Manfredam Hlebec Vehovar, 2003.

C. Partisipan

Penelitian ini menggunakan tehnik convenience sampling. Dornyei dalam Etikan, Muda Alkassim, 2016 menjelaskan keterlibatan semua populasi tidaklah memungkinkan maka tehnik ini sering digunakan khususnya pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penelitian sosial. Convenience sampling merupakan tehnik nonprobability di mana anggota dari populasi target ditinjau dari kriteria praktis seperti kemudahan akses, kemiripan geografis, kesediaan waktu atau ketersediaan para partisipan untuk terlibat dalam penelitian. Berikut kriteria partisipan yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Usia Partisipan dalam penelitian ini minimal berusia 18 tahun. Setidaknya, pada tahap ini partisipan telah mengembangkan kapasitas kognitifnya melalui pengalaman yang diperoleh. Individu akan mengembangkan pikiran dari konkret ke abstrak yang meningkatkan kemampuan individu untuk memahami dan mengkritisi ide-ide abstrak, kemungkinan-kemungkinan suatu fenomena, dan berpikir tentang suatu pemikiran. Secara umum, perubahan pada tahap ini membuat individu mampu untuk berpikir bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga orang lain dan dunia di sekitarnya Teipel, 2014. Dari penjelasan tersebut maka peneliti memutuskan untuk menggunakan partisipan minimal berusia 18 tahun supaya partisipan dapat merespon dengan tepat dan memberikan opininya sesuai konteks penilitian. 2. Suku Latarbelakang suku calon partisipan berpengaruh pada siginifikansi jawaban Marshall Rossman, 1999 maka penelitian ini diperuntukkan kepada partisipan dengan suku apapun kecuali Papua yang berdomisili di Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI