daya dan pertentangan nilai-nilai antar kelompok merupakan pemicu konflik antar kelompok.
B. Ancaman Antar Kelompok
Berdasarkan proses sosial di atas dapat diartikan ancaman antar kelompok adalah kondisi suatu kelompok atau keanggotaan individu terhadap kelompok
atau keanggotaan lain out-group yang dianggap dapat mengganggu atau membahayakan eksistensi, tujuan dan kelangsungan kelompok baik secara
simbolik maupun realistis. Pada sub-judul ini akan dipaparkan tiga dimensi utama dari konsep
ancaman antar kelompok yaitu anteseden ancaman, bentuk-bentuk ancaman, dan akibat ancaman.
1. Penyebab Ancaman
Berikut faktor anteseden yang berhubungan sebagai mediator ancaman threat dalam dinamika antar kelompok Stephan Stephan dalam Cursue,
dkk., 2007; Wright Lubensky, 2009; Stephan, dkk., 2009:
a. Hubungan antar kelompok Intergroup relation
Intergroup Threat Theory ITT ditunjukkan tinggi rendahnya kekuatan suatu kelompok rentan pada penerimaan berada di bawah
ancaman. Umumnya, kelompok dengan kekuatan rendah low power groups lebih mungkin mengalami ancaman daripada kelompok
dengan kekuatan yang tinggi high power groups, tetapi kelompok PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan high power rupanya bereaksi lebih kuat dan waspada terhadap ancaman. Kelompok dengan high power bereaksi lebih kuat dan
waspada terhadap perasaan terancam sebab mereka memiliki urusan yang besar untuk dihilangkan, tidak seperti kelompok low power di
mana mereka memiliki sumber daya yang lebih mudah untuk menangani ancaman. Argumen ini didukung oleh penelitian Johnson,
Terry dan Louis 2005 bahwa terdapat hubungan ancaman tindakan antar kelompok lebih kuat muncul pada kelompok high power
daripada kelompok low power. Selain kekuatan kelompok, sejarah konflik antar kelompok dan ukuran
kelompok juga merupakan anteseden ancaman. Persepsi terhadap ancaman dapat terbentuk secara historis di mana perbedaan nilai-nilai
antar kelompok tetap dibiarkan. Hal ini terjadi pada imigran di mana mereka mencoba untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budayanya di
manapun mereka berada Crisp, Stone Hall, 2006.
b. Dimensi budaya Cultural Dimensions
Terdapat dua dimensi budaya dalam ITT yaitu individualis –
kolektifis, dan budaya ketat – budaya bebas. Budaya individualis
dimaksudkan pada budaya-budaya yang dibentuk dari keunikan individual itu sendiri dan memiliki karakteristiknya sendiri, sedangkan
budaya kolektifis ialah budaya-budaya yang muncul dari afiliasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI