Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

penelitian sosial. Convenience sampling merupakan tehnik nonprobability di mana anggota dari populasi target ditinjau dari kriteria praktis seperti kemudahan akses, kemiripan geografis, kesediaan waktu atau ketersediaan para partisipan untuk terlibat dalam penelitian. Berikut kriteria partisipan yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Usia Partisipan dalam penelitian ini minimal berusia 18 tahun. Setidaknya, pada tahap ini partisipan telah mengembangkan kapasitas kognitifnya melalui pengalaman yang diperoleh. Individu akan mengembangkan pikiran dari konkret ke abstrak yang meningkatkan kemampuan individu untuk memahami dan mengkritisi ide-ide abstrak, kemungkinan-kemungkinan suatu fenomena, dan berpikir tentang suatu pemikiran. Secara umum, perubahan pada tahap ini membuat individu mampu untuk berpikir bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga orang lain dan dunia di sekitarnya Teipel, 2014. Dari penjelasan tersebut maka peneliti memutuskan untuk menggunakan partisipan minimal berusia 18 tahun supaya partisipan dapat merespon dengan tepat dan memberikan opininya sesuai konteks penilitian. 2. Suku Latarbelakang suku calon partisipan berpengaruh pada siginifikansi jawaban Marshall Rossman, 1999 maka penelitian ini diperuntukkan kepada partisipan dengan suku apapun kecuali Papua yang berdomisili di Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kriteria ini dipertimbangkan dari latarbelakang penelitian ini yang ingin mengetahui ancaman apa saja yang dirasakan masyarakat Yogyakarta atas kehadiran kelompok Papua. Kriteria ini diharapkan dapat merepresentasikan opini masyarakat Yogyakarta mengenai ancaman yang dirasakan dari kelompok Papua. 3. Ketersediaan waktu, tempat dan sukarela Pemilihan partisipan perlu mempertimbangkan efektivitas waktu, tempat dan biaya yang dibutuhkan. Keuntungan convenience sampling ialah memberikan fleksibilitas pada peneliti untuk mengumpulkan data. Partisipan dalam penelitian ini bebas mengerjakan angket selama mereka bersedia. Partisipan juga tidak dipaksa untuk memberikan opini mereka sebab berada dalam tekanan atau terpaksa dapat mempengaruhi jawaban partisipan itu sendiri. Selain itu, jumlah pertanyaan yang sedikit membuat partisipan tidak perlu meluangkan waktu lama untuk terlibat.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif metode apapun, instrumen yang digunakan harus dikembangkan dari tujuan penelitian Marshall Rossman, 1999. Penelitian ini menggunakan open-ended questionnaire yang telah diuji coba. Berikut ini uraian tahap uji coba sebelum instrumen dirasa layak untuk digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Uji Coba I Uji coba I dilaksanakan pada 31 Oktober 2016 dengan jumlah partsipan sebanyak 10 orang. Berdasarkan hasil uji coba 1 ditemukan partisipan relatif menjawab stereotip dan perasaan negatif tentang kehadiran kelompok Papua di Yogyakarta. Hasil uji coba 1 tidak memenuhi tujuan penelitian sebab sterotip dan perasaan negatif terhadap kelompok lain merupakan dampak persepsi terancam, bukan bentuk ancaman seperti tujuan penelitian ini. Dari hasil tersebut lalu angket dievaluasi dan dikerucutkan menjadi pertanyaan sesuai tema penelitian ini. 2. Uji Coba II Uji coba II dilaksanakan pada 6 November 2016 dengan jumlah partisipan sebanyak 10 orang. Berdasarkan hasil uji coba ditemukan jawaban yang masih berisi stereotip dan kesulitan membedakan perasaan atau pikiran tentang kehadiran kelompok Papua di Yogyakarta. Jawaban masing-masing partisipan memiliki subjektifitas yang tinggi sehingga membuat peneliti kesulitan untuk menganalisa bentuk ancaman yang dirasakan. Nuansa jawaban seperti ini dirasa tidak merepresentasikan opini kelompok tentang ancaman yang dirasakan dari kelompok lain sehingga angket belum layak digunakan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI